Kembali Ke Hal Dasar Di Mana Filsafat Itu Bermunculan





Janganlah, kau, dangkal pemikiran terhadap filsafat, yang sampai pada tahun seperti sekarang ini. Penting bagimu, menelusuri awal tentang dasar-dasar filsafat; maksudku, darimana filsafat itu, ilmu-pemikiran, itu berasal. Dari yunani. Maka disanalah, engkau harus melihat, engkau harus melihat dengan jeli tentang pemikiran yang ada di suatu tempat yang bernama: Yunani.

Kau, jangan terpaku pada sosok yang disebut Socrates, Plato, Aristoteles; kenanglah, era yunani tidak seringkas itu, tidak sesimpel itu, memang Socrates banyak pengikutnya, memang Socrates adalah wujud yang ketara di era kaum sofis laksana berkuasa, namun bukan itu yang aku maksudkan di sini.

Kau penting lebih jeli membaca sejarah yunani; tentang pemikiran-pemikiran orang-orang yunani. Apakah engkau lupa dengan siapa-siapa kaum sofis itu? apakah engkau lalai bagaiamana suatu negeri mampu menciptakan orang-orang yang sibuk dengan pemikirannya tersebut?

Maka engkau harus lebih jeli membaca tentang yunani. Jangan simpelkan hal tersebut. jangan dianggap remeh hal tersebut. kenanglah, ilmu filsafat adalah ilmu pemikiran; yang tujuannya tidak sekedar tentang hal-hal materi, namun juga immateri; bukan tentang bagaimana tentang keberadaan dunia, melainkan mempertanyakan tentang kok dunia begini adanya dan bagaimana harusnya dunia itu seharusnya, yang manusia itu dibekali dengan akal.

Kau harus ingat, bahwa kajian filsafat adalah tiga kata kunci dasar untuk mengetahui, yakni tentang onology, yakni membicarakan tentang ilmu ada. tentang epistemology, yakni membicarakan tentang ilmu itu sendiri. Tentang aksiology, yang itu membicarakan tentang nilai atau guna, dari sesuatu yang dibahaskan.

Dan ketika itu, ketika dilerai pada kehidupan, tentu panjang, detail, ribet, dan ruet, dan teramat panjang; oleh karena itu, jangan simpelkan, apa yang engkau pelajari tersebut.

Kau boleh melalaikan tentang data-data, atau buku-buku, namun, di zaman seperti sekarang ini, engkau penting sekali lagi untuk melihat buku-buku; karena, dengan gegap-gempita zaman yang bertaburan dengan data-data, maka seringkali orang terjebak dalam perbukuan, dan aku tidak berharap kau terjebak pada buku dan lalai dengan realitas yang terjadi. itulah sebabnya, aku menekankan bahwa:

Dirimu adalah gudang untuk observasi. Dirimu adalah objek sekaligus subjek utama untuk diteliti. Dalam perfilsafatan; karena dirimu itu mempunyai akal yang mampu berpikir. Nah, penggunaan akal yang mampu berpikir itulah yang digunakan untuk orang-orang berfilsafat. Yang itu, tentu filsafat pada dasarnya, mempercayai realitas yang terjadi, hingga kemudian, ketika pemikirannya mulai aktif: maka disitulah paham demi paham mulai berpisah. Begitu juga, dengan aliran kalam, dalam ilmu islam.

Namun, ketahuilah, untuk mengerti ulang tentang filsafat, maka kau penting sekali lagi, mengamati dengan jeli tentang ke-Yunani-an; jika sekarang, Yunani telah menjadi bekas-bekas atau menjadi kenangan; ketahuilah, bahwa ilmunya itu masih ada. ilmu itu masih diketahui. Ringkas kata, kembalilah ke awal dimana filsafat itu bermunculan: selain yunani, dimana akan ditemukan. Di situlah dasar filsafat teradakan. Di situlah dasar-dasar filsafat barat diutamakan.

Jika kau bertanya, mengapa harus filsafat barat? Atau filsafat yunani?

Jawabku, karena disana kajiannya umum. Sebab filsafat timur, india, babyloniah atau yang lainnya, orientasinya berdasarkan pada hati. Maka untuk ditelusuri tentu jauh lebih payah. Namun, ini bukan soal payah dan tidaknya; yang jelas, sejarah keberadaan filsafat itu dari ‘Yunani’, dan bagimu, penting membaca sekali lagi tentang orang-orang yunani. Begitu!

2017

Belum ada Komentar untuk " Kembali Ke Hal Dasar Di Mana Filsafat Itu Bermunculan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel