Sejarah Keberadaan Indonesia

Sejarah 'Keberadaan' Indonesia

"Bagaimana sejarah keberadaan Indonesia?" Tanya.

Ehmm saya kurang mengerti jelas arah pertanyaanmu. Artinya kau hendak mencari apa dari pertanyaanmu tersebut. Sebab yang kau tanyakan itu tentang keberadaan. Ada-adanya Indonesia.

Namun saya akan menjawab begini:

Jika arahmu ialah tentang indonesia. Artinya dari kata 'Indonesia', maka jawabnya: indonesia itu deal (setuju) diumumkan pada tanggal 17, bulan Agustus 1945 Masehi. Itu keumumanannya. Namun nama itu telah ada sebelum diumumkan, informasi yang bertebaran telah ada di abad 18. Artinya di tahun1800 an masehi, nama itu telah muncul dan mulai dimunculkan.

Bisa juga diasal-usulkan dari Hindia Belanda (Hindianya yang dipakai, menjadi Indie.) Alasannya, banyak yang menganut agama hindu. Agama hindu itu pusarnya ada di India. Sekurang2nya hubungan kedekatan antara India dan Indonesia ada: karena pola agama.

Agama Hindu yang ada di Nusantara, memaksa --atau keharusan tepatnya- untuk lebih lagi belajar agama pada gennya. Yakni Hindia.

Karena itu lamat2 digunakanlah untuk mengalamatkan tempat nusantara itu, dan kemudian nama Indi juga, dikabarkan, semakin di ramaikan oleh para pelajar Nusantara --pelajar yang ada di Eropa (atau belanda)-- dengan cara menulis.

Ayo ingat-ingat ulang tentang pembacaan sejarahmu. Searching atau membaca buku. Atau mendengarkan kuliah on-line. Terserah.

Atau coba ingat, bagaimana keberadaan Buyutmu, yang hidup di tahun sebelum merdeka. Saya ingatkan tentang buyutmu itu:

Kala itu, Buyutmu hidup di tanah jawa di era Penjajahan Eropa. 15 tahun sebelum indonesia merdeka, tepatnya 1930 Masehi. Nah, bisakah kau bayangkan:

Apakah di tahun itu Indonesia ada? Kalau tidak ada, buyutmu hidup dimana--atas nama apa?--: Jawa, apa itu jawa? Pulau atau sebuah kekuasaan? Atau, kala itu kekuasaan milik 'Eropa'  dan semua berjulukan eropa?

Maka perlu diingat bahwa pada masa itu, pola kekuasaan itu, umumnya bukanlah pola kenegaraan. Melainkan kerajaan. Kerajaan itulah yang menguasai.  Nah dilalahnya, di abad 1800 masehi, bangsa Eropa hebat, mampu mengusai pasar2 dan komunitas2.

Ingatlah Mesir kala itu, sama juga ketibaan Eropa
Ingat juga India kala itu, sama juga.

Hampir seluruh dunia terkena dampak dari kemajuan Eropa dan sejarah itu, sudah sangat wajar. Tujuan2nya, mempertahankan hidup.

Ingatlah kajian filsafat, bahwa di tahun 1800 Masehian telah musim kajian Eksistensialime, Individualisme, Fenomenologi, juga Materialisme. Artinya konsentrasi filsafat di zaman itu, mempengaruhi cara berpikir manusia dikala itu.

Lalu bagaimana dengan nasib buyutmu dikala itu? Ya, beliau mengikuti suklus (putaran) atau aturan yang terjadi kala itu: ikut kerajaan iya. Ikut di jajah Eropa, juga iya. Karena memang lagi mangsanya (waktunya).

Namun buyutmu tetap bekerja dan tetap mempunyai keturunan. Tetap berperadaban. Apa-pun itu pola peradabannya, begitulah buyutmu.

Orang2 yang terpilih, atau orang2 yang cerdas atau orang2 yang diberi takdir untuk mengusai ilmu dan sibuk ilmu, dikala itu, berperan aktif pada kekuasaan. Ada yang ikut dengan tradisi eropa, ada yang menentang.
Ada yang protes diam-diam, ada yang protes terang-terangan.

Bersamaan dengan itu juga, orang pengkaji ilmu, ada yang tetap fokus pada keilmuannya. Carilah tokoh2 nusantara dikala itu, yang tetap fokus pada keilmuan, sementara status Nusantara adalah perang.

Dan kamu juga harus bijak menyikapi makna perang. Apakah ketika Nusantara berarti semua rakyat-nusantara ikut perang? Artinya, kamu harus luas wawasan memahami situasi yang terjadi di kala itu.

Kerajaan juga mempunyai tentara. Kerajaan juga mempunyai sistem tentara. Sekurang2nya, tidak jauh berbeda dengan sistem tentara era sekarang: rakyat biasa membayar upeti kepada pemerintahan lalu pemerintahan menggajih tentara. Sibuknya tentara adalah latihan fisik (intelek juga perlu) untuk mengantisipasi lawan atau untuk menyerang.

Begitu juga yang terjadi dikala Indonesia awal. Apakah seluruh manusia yang ada di Indonesia ikut perang? Jangan dangkal pengetahuan. Bahkan buyutmu, di tahun 1930 Masehi sudah transmigrasi. Bahkan di tahun 1900 Masehi, mulai dilancarkan program transmigrasi. Tujuannya, agar rakyat sejahtera secara materi. Ukuran sejahtera kala itu materi.

Terlebih lagi, manusia eropa ada di Nusantara tidak sekedar menjajah namun juga membawa ilmu. Kejam? Mungkin iya, namun membawa kebaikan juga. Kejam? Mungkin terjadi karena situasi politik eropa kala itu gonjang-ganjing dan pihak eropa tertekan, maka konsekuensinya, mereka menekan tanah 'kekuasaannya'.

Karena penekanan itulah, lamat2 manusia2 yang lebih lama bermukim di Nusantara protes (tentu saja, para bangsawan nusantara. Anak turun raja. Atau tokoh2 masyarakat, tokoh agama juga pastinya), protes yang kemudian membuat ikatan baru (semacam organisasi--berbadanan) dengan tujuan hidup yang sewajarnya. Berjalannya proses disebutlah: Indonesia.

Akhirnya, membaca sejarah keberadaan Indonesia, tentu saja membaca ulang kejadian sebelum teradakannya indonesia itu sendiri. Sebagaimana teks2 sejarah yang pernah disampaikan.

2019

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Keberadaan Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel