Melacak Akar Paham Teologis di Desa Wargomulyo

Apakah sekelas Desa wargomulyo mempunyai  akar teologis? Yang kamu bicarakan ini sekelas desa lho, Boi.

Seluas cangkupan desa.

Kamu tahu bahwa sejarah-ketuhanan itu telah beribu-ribu tahun yang lalu. Dan kamu juga mengetahui bahwa agama islam itu (agama yang kamu anuti. Agama yang kamu jalani) ada sekitaran tahun 700 Masehi. 700 Masehi, yang sebelum itu telah ada agama nasrani dan telah ada agama yahudi.

Keberadaan agama sebelum islam itu, telah ada dan mempunyai aturan. Dan perjalanan waktu, nusantara, dahulu kala, yang terdominasi oleh agama hindu-budha, mampu menjadi kerajaan islam dan itu tahun 1100 Masehi atau 1200 masehian.

Bayangkan, perjalanan panjang itu. Tentang sistem kuasa dan keberadaan agama. Dan di desamu, itu bahkan ada sekitaran tahun 1935 Masehi. 10 tahun sebelum Indonesia merdeka.

Kamu juga tahu bahwa sebelum indonesia merdeka, canggahmu itu telah menganut proses keagamaan. Ingatlah durasi waktu itu...  bahkan, saat kamu mengetahui bahwa Kyai desamu. Mbah Benu Kosim. Itu juga pernah santri di Jawa Timur. Dan keberadaannya waktu itu, diantara zamannya belanda.

Di zaman belanda. Agama islam di nusantara telah ada, Boi. Agama islam di kala itu, telah berakar-akar ada di Nusantara.

Lalu sekarang, kamu bertanya tentang akar teologis di desamu? Ini pertanyaan jadul yang diarahkan pada pencarian ilmu ketuhanan.

AKAR TEOLOGIS DI DESA WARGOMULYO

membaca akar teologis (ilmu tentang keagamaan atau ilmu ketuhanan) di desamu berarti membaca ulang: bagaimana ilmu ketuhanan itu mampu disampaikan oleh orang2 yang ada di desamu?

Sementara kamu juga mengetahui bahwa  keberadaan orang2 di desamu, sebelum Mbah Benu Kosim datang, status awalnya mereka telah mempunyai ilmu ketuhanan.

Apa itu ilmu ketuhanan? Sekurang2nya pengetahuan tentang tuhan dan hal-hal yang berhubungan atas nama: Tuhan.

Mereka telah menempuh proses keagamaan dari adanya pondok2 di jawa: dari adanya kekuasaan yang menganjurkan keberagamaaan. Bahkan sebelum itu, orang2 nusantara telah mengenal ilmu agama, yakni dari adanya agama hindu dan budha.

Seiring perjalanan waktu, di era kemajuan zaman dan kecanggihan sains, disaat itulah mayoritas keumuman menjadi maju.

Di saat kemajuan melesat. Di saat waktumu banyak renggang dan berdaya untuk merenung, disaat itulah kau jumpai untuk mempertanyakan hal2 yang sepele dan terkesan alamiah.

Kamu persis kehilangan arah, hasilnya kamu mencari arah. Alih2 kamu membongkar kejadian masa-lalu. Tujuannya bisa jadi:

Menyibukkan dirimu dengan mengenang kesejarahan-fakta yang terjadi. Atau,

Berusaha memuaskan akalmu tentang keagamaan yang itu mempengaruhi dirimu. Atau,

Kamu merasa 'aneh' jika mengungkapkan hal2 yang jauh dari kenyataan, misal sejarah masa-lalu yang dalam dan kebenaran melalui teks, hasilnya, kamu berupaya membongkar kesejarahan dirimu sendiri.

FAKTA KEAGAMAAN DI DESAMU

Sebagaimana kamu jalani, bahwa fakta agama di desamu sampai sekarang masih berlaku. Mereka menjalankan dan mempunyai acara dari agama. Mereka mengajari anak2 untuk membaca alip-bak-tak. Mereka menunaikan kegiatan harian agama, seperti solat, zakat, puasa.

Mereka juga berujar tentang ilmu agama. Mereka juga perduli tentang ragangan agama (seperti tempat agama).

Selain beragama, manusia2 yang kau saksikan itu juga bekerja. Bekerja adalah upaya untuk mendapatkan uang. Uang itu berguna ssbagaimana umumnya, alat transaksi untuk mendapatkan sesuatu atau pembayaran apa-pun itu.

Uang, Kerja dan Agama

Ketiganya saling berhubungan karena semua itu menjalin dan terjalin pada diri manusia. Hal yang wajar dari manusia. Manusia butuh kerja untuk mempertahankan hidupnya. Dari kerja itu, manusia mampu menghasilkan sesuatu. Dari sesuatu itu mampu ditukar menjadi uang. Sementara agama, agama telah terada jauh sebelum keadaan dan itu menjadi pola sosial yang terikat dan menjadi lekatan pada manusia.

2019

Belum ada Komentar untuk "Melacak Akar Paham Teologis di Desa Wargomulyo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel