Pengaruh Bahasa (Internasional) Pada Keseharian








Taufik, pertanyaanmu itu, hehe, sangat-sangat tidak memunculkan bahwa engkau orang Academia Plato (Kenanglah, orang yang berakademi adalah mereka yang berpikir deras dengan akal untuk membuktikan secara nyata), maka syarat sementara untuk mendapatkan jawaban, untuk sementara adalah membaca; apalagi di zaman seperti sekarang ini, maka engkau dituntut untuk membaca (kenanglah anjuran redaksi yang turun pertama kali, bacalah): apalagi pertanyaan ecek-ecekmu, pengaruh bahasa internasional pada keseharian? Ah itu jadul, Fik. Ulama-ulama pendahulu kita, orang-orang jawa dulu, sudah sangat memahami itu, sangat-sangat memahami; terlebih khusus di zaman para wali, namun mereka tidak mementingkan alat, dan yang diutamakan isi, Fik. Kemudian saja, ulama generasi selanjutnya, mulai geger dengan bahasa. Tapi ya itu tidak masalah, memang harus begitu kejadiannya.

Namun, karena engkau terlanjur bertanya kepadaku, maka jawabku:

Kenanglah bahwa bahasa-internasional setiap hari didengungkan, setiap hari engkau laksanakan, yakni bahasa arab, Fik. Tujuannya, supaya engkau menjadi nginternasional, supaya engkau bertanggung jawab skala internasional. Itulah semestinya tanggung-jawab orang yang mengetahui bahasa internasional, setidaknya para ulama ditekankan untuk itu, Fik.

Setidaknya orang-orang setiap hari, melakukan itu, maka kepentingan orang berdaya diri untuk mengetahui apa yang dilakukan, maka distatuskan bahwa pengetahuan bahasa itu penting, selain itu, gerakan zaman—kenanglah filsafat analitis itu; bertand Russel, Witgeistten, dan para pengkaji filsafat bahasa itu-- menjadi gerakan kebahasaan. Bahasa laksana menjadi utama. Bahasa laksana diutamakan. Bahasa menjadi kajian; jadilah orang-orang, mulai kering terhadap realitas yang ada. jadilah orang-orang mulai kering dengan kehidupan yang praktis dan biasa.

Begitu juga di Indonesia, begitu juga di kampungmu, begitu juga yang engkau alami, Fik. Dituntut untuk berbahasa; tujuannya, supaya engkau mengetahui, supaya engkau paham. Itulah sesungguhnya, Fik; bahwa ilmu itu untuk si pemilik ilmu itu.

Dan untuk itu, orang harus berproses terhadap pendapatan pengetahuan bahasa; penting adanya cara. Nah, cara-cara yang di Indonesia itu—maaf saya mengumumkan itu, sebenarnya, di desamu itu, pada dirimu—saya tugrub: akalnya atau sumber daya manusianya itu, belum siap untuk diasupi bahasa internasional, namun orang-orang itu memaksakan bahasa internasional itu ke permukaan.

Jadilah orang-orang tertekan dengan pengetahuan bahasa.

Jadilah orang-orang sibuk pada jalur bahasa.

Jadilah manusia itu, menjadi sibuk pada bahasa.

Lalailah bahwa tujuan bahwa untuk memahamkan apa yang hendak dipahamkan.

Pengaruh utama bahasa internasional itu, orang mengatakan yang tidak tahu apa yang dikatakan; orang berucap yang tidak tahu-sungguh diucapkan, orang mengucapkan sesuatu yang terbiasa diucapkan. Seperti halnya: bismilah, hamdalah, salam, dan lain sebagainya: orang sering kali tidak memahami bahasa-bahasa sederhana itu, karena tatkala masuk pada pengajaran bahasa: system ilmu itu menyibukkan diri pada rangkaian system: ya, ada system di dalam system, dan itu umpek-umpekan. Terlebih lagi, di zaman yang mbalarah pengetahuan.

Maka semakin menjadilah umpek-umpekan bahasa.

Ringkas kata, tujuan utama pengetahuan bahasa internasional adalah untuk bersikap layaknya internasional; bertanggung jawab kelas internasional. Kalau tidak seperti itu, maka, sesungguhnya dia tahu tapi tidak mengetahui; dia paham tapi tidak memahami. Berpengetahuan internasional, maka dia mempunyai tanggung-jawab internasional, begitu Fik. Alasan bahasa diinternasionalkan, tentu karena bahasa itu banyak digunakan, Fik. Tujuan penggunaan; untuk berpikir ala internasional. Selanjutnya, pemikiran itu mempunyai tanggung jawab kelas internasional, begitu ya…

Apakah engkau paham dengan apa yang aku sampaikan? Ah setidaknya engkau mengetahui itu. apakah terlalu rumit apa yang kusampaikan? Maka aku simpulkan lagi:

Pengaruh bahasa internasional pada keseharian? Agar keputusan dan sikap yang itu berukuran internasional.

Pengaruh bahasa internasional pada keseharian? Maka potret yang diukur adalah kelas yang diinternasionalkan itu.

Pengaruh bahasa internasional pada keseharian? Orang akan menggukan ‘bahasa’ itu menjadi bahasa ujaran, bahasa keseharian.

Dan perlahan-lahanlah untuk memahami, jika sebenarnya engkau paham, syukurlah. Ingat, ini tentang bahasa, Fik. Tentang alat. Sekian.

Belum ada Komentar untuk "Pengaruh Bahasa (Internasional) Pada Keseharian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel