Rocky Gerung Dan Akal Sehat

Rocky Gerung dan Akal Sehat

Keberadaan (atau tepatnya ramainya kabar tentangnya) Pak Rocky Gerung di media sosial, Indonesia, menjadi fenomena tersendiri. Alasannya beliau berbackgrone filsafat dan berdaya diri mengaktifkan filsafat di ranah publik.

Awalnya, keramaiannya itu muncul saat beliau di undang di TVone, pada acara ILC. Acara yang memang ramai penonton dan menghadirkan tokoh2 yang hebat dari Republik Indonesia. Maksudnya hebat ialah tokoh2 yang mentereng di Indonesia.

Saat beliau hadir di TVOne, langsung menjadi sorotan di publik (saya tidak membesar2kannya. Biasanya, sebagaian orang saat melihat di televisi akan menyimpan sesuatu yang dianggapnya cocok dengannya.) Dengan alasan, tawaran sikap (keputusan) beliau ialah sebagai pembeda diantara yang lain. Hal itu mampu terjadi karena beliau berbackgrone filsafat.

BACKGRONE FILSAFAT

Bacgrone filsafat menjadi pembeda di antara mereka, alasannya, lebih2 beliau aktif di dunia-akademisi (yang dengan itu berdaya diri mengulang-ulang kajian filsafat dan lebih banyak) dan tidak ada (tepatnya ikut serta) pada partai politik.

Sebagaimana umum diketahui, filsafat berhubungan dengan akal. Pendayaan kuat terhadap akal. Ilmu yang mengedepankan tentang akal.

"Gunakan akalmu."

"Pakailah akalmu."

"Pakailah akalmu."

Begitulah titik tekan filsafat. Mengarahkan pada hal rasional dan logis. Berdaya diri untuk masuk-akal dan tersistematis.

Backgrone filsafat mengutamakan akal, bukan berarti tidak menggunakan 'pengalaman'; namun, titik tekan utama, akal.

AKAL SEHAT

Apa yang ditujukan saat kata 'akal sehat' dilesatkan? Sekurang2nya, akan diketahui bahwa sebelumnya (atau situasi) melaksanakan sesuatu yang tidak sehat. Akal-sakit. Maka harus diganti menggunakan akal-sehat.

"Ber-akallah, tapi yang sehat."

Sebagaimana sering kita saksikan di televisi tentang kondisi situasi di indonesia secara umum, kesannya, hal2 publik kurang-sehat (contoh: banyaknya korupsi. Bahkan korupsi struktural. Keburukan atau maksiat. Bahkan maksiat struktural. Tentang permainan hukum yang berseliweran; keadilan antara yang kaya dan yang miskin) dan keberadaan Pak Rocky Gerung, yang berbackgrone Filsafat, sekali lagi menawarkan: penggunaan pikiran.

Karena beliau populer (sebagaimana kebiasaan manusia indonesia; cepat nyerbu kalau sedang ramai-ramainya) di televisi dan efeknya orang2 mulai membicarakan tentangnya, maka disaat itulah manusia indonesia semakin diperkenalkan tentang asal-usul kata-kata (atau tepatnya berdaya diri untuk jeli pada kata-kata) dan kesibukannya, sekaligus keterkaitan dengan fakta.

Bersamaan dengan itu, term filsafat semakin diburu. Yang diburu bukan tentang filsafatnya, namun cara untuk memahami filsafat; yang kemudian hari, bakal menyelusuri sejarah-filsafat itu sendiri.

Selain itu, semakin diterapkan tentang 'pola-filsafat praktis', yakni sistematis, logis dan penggunaan akal.

Bagikan Artikel ini