Fakta Kehidupan dan Sosial Yang Terjadi

Fakta Kehidupan dan fakta sosial yang terjadi

Di desa saya, ketika saya masih kecil, tatanan kehidupan sudah cukup dibilang modern. Sebab mesin2 sudah mblarah. Alat2 teknologi sudah melanda di desa.

Hanya saja belum tiba adanya internet. Belum tiba musimnya smartphone.

Ya, pembicaraan ini sekitar tahun 2000 an. Atau bahkan tahun 2000 mulai naik ke atas.

Mobil2 telah ada. Sepeda motor telah ada. Sepeda motor telah ada. Televisi telah ada, hanya saja masih bures. Hanya saja, internet belum ada. Gadget belum dipakai.

Perubahanan Realitas Itu Mulai Terjadi Saat Internet Mulai Ada Di Desa

Perubahan realitas itu semakin berubah ketika internet semakin berkeluarga (familiar) di desa. Internet semakin ada di tambah lagi dengan maraknya smartphone. Efek utama yang terjadi adalah derasnya arus informasi. Tukar informasi yang bas-bus was-wes mempengaruhi pola kehidupan.

Hal itu terjadi seiring para penggunanya yakni anak2 yang diajarkan tentang teknologi dan perkenalan dunia canggih.

Seperti halnya diriku, yang sejak kecil laksana diperkenalkan teknologi dan menjalani pola pendidikan yang serba cepat. Ketika saya dewasa, maka berhubungan dengan teknologi dan menjalani hidup yang terbiasa didukung oleh teknologi. Semacam ketergantungan terhadap  teknologi.

Maksud ketergantungan  ialah berdaya diri mengandalkan teknologi seperti handphone dan kendaraan. Dari handphone dan kendaraan (transportasi, tepatnya) maka pola hidup semakin berubah:

Era Kecepatan dan Pengurangan Jarak

Hidup seakan dituntut untuk tahu ini-itu, dan jarak seakan2 dilipat (mendadak saya teringat kajian sosiologis Pak Yasraf Amir Piliang: Hiperrealitas dan postrealitas. Dunia yang dilipat). Namun begitulah fakta yang terjadi. Begitulah aneka ragam kehidupan sosial gang terjadi.

Dari informasi, telekomunikasi dan transportasi, mengubah tatanan hidup, hidup yang praktis dan simpel dan manusia ditekan akan kebutuhan memiliki. Hal itu sah2 saja, andai setiap individu bekerja, tidak malas.

Hidup laksana persaingan untuk mempertahankan sesuatu yang dipertahankan, khususnya mempertahankan diri sendiri.

"Bagaimana dengan dirimu?"

Sama. Saya juga begitu, berdaya diri mempertahankan diri sendiri.

Maksud saya, sekali pun terjadi perubahan era, konsekuensi hidup adalah upaya untuk pertahanan individu, itu awalnya. Yang dari itu, ada manusia yang sibuk dengan pengetahuan dan ada juga yang sibuk dengan pekerjaan. Ada yang sibuk ini dan itu, itu kewajaran. Karena sekurang2nya, manusia berupaya untuk menyibukkan diri dan membuat 'aturan' sekaligus ikatan tentang komunitas-keakuan.

Belum ada Komentar untuk "Fakta Kehidupan dan Sosial Yang Terjadi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel