Tujuan Hidup
Apa tujuanmu hidup? Kalau kau tidak mempunyai tujuan, sekurang2nya kau akan kerepotan (tepatnya keadaanmu akan mengikuti tujuan orang lain) menyikapi realitas. Yakni, keadaan dirimu persis kurang mempunyai 'semangat' untuk meraihnya.
Kurang semangat untuk menggapainya. Kurang semangat untuk meraih apa yang kau raih.
Kau tergoda akan hal2 yang pasti menjadi pembaruan. Kau tergoda oleh sesuatu atas nama populeran. Kau tergoda atas nama apapun itu, sebab watak manusia.
Ya, saya akan berbicara tentang watak alami manusia yang mempunyai akal dan nafsu. Manusia yang mempunyai keinginan dan kehendak untuk serakah terhadap dunia ini. Itulah mengapa, kau perlu menetapkan tujuanmu dan berdaya diri untuk mempertahankan tujuanmu tersebut.
Yang lain ialah pendukung terhadap tujuanmu. Ya, yang lain ialah peramai terhadap tujuanmu. Peramai sekaligus pendukung. Karena secara alamiah, manusia itu mahluk individu, itulah yang penting kau ketahui.
Manusia ialah mahluk individu dan kau mengetahui itu. Tentu saja, kau boleh memikirkan manusia yang lain dan itu kewajaran, karena kau menjalin dengan orang lain dan kau berinteraksi dengan orang lain. Alasannya, kau mempunyai orangtua, itulah interaksi yang fakta. Interaksi yang pasti. Kau mempunyai orang tua dan orangtuamu mengasihimu, ini adalah kepastian.
Tujuan Hidup Orangtuamu
Kau pikir, apa tujuan hidup orangtuamu? Kau harus mengetahui itu. Sekurang2nya, tujuan manusia hidup adalah untuk bahagia di dunia. Karena kita manusia beragama maka tujuan hidup adalah bahagia di dunia dan bahagia di hari kelak (akhirat--hari sesudah kematian jasad). Caranya tentu saja, harus mengupayakan keduanya. Ilmunya pun harus mempunyai ilmu dua2nya. Ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Kau tahu ilmu dunia, laksanakanlah ilmumu itu untuk mencapai bahagia dunia. Begitu juga ilmu akhirat.
Kalau kau tidak menjalankan ilmu keduanya, tentu saja, secara perhitungan kau bisa memperhitungkan hal tersebut.
Kau pandai menghitung kan? Begitulah matematis dasar. Apakah kau percaya hal tersebut? Atau jangan2 kau berdaya diri mengalihkan diri pengetahuanmu dan membuang satu diantaranya? Tentu saja, kau mampu mempertimbangkan hal tersebut.
Atau bisa jadi kau berusaha mengelak dengan cara diam-diam menghindar dari ilmu akhirat?
Kataku, menghelak atau menolak atau membangkang.
"Sudah... jangan bicarakan agama. Itu tanggung jawab individuku," katamu.
Aku tidak menghakimimu. Tidak. Itu urusanmu. Namun, saat kau mengetahui tujuanmu. Maka kau perlu merancang tentang tujuanmu, kalau tidak dirancang tentu saja hidupmu bakal pontang- panting dan proyek tujuanmu tidak akan mulus menuju 'tempat' tujuanmu.
Manusia Kerap Lalai Tujuannya
Sering yang terjadi, manusia lalai dengan tujuannya dan tergoda saat perjalanan. Tergoda saat berjalan menuju tempat yang diinginkan. Atau memang runtuhnya tujuan karena rintangan terlalu sulit dihadapi. Rintangan terlalu berat untuk diangkat, akhirnya dijatuhkan oleh dirinya sendiri.
Saat orang2 mulai sampai tujuan dan kau mengetahui itu lalu kau iri dan berkata: "kenapa aku tidak seperti itu? Kenapa aku tidak seperti itu?" Karena waktu, maka ia mendandani cara berpikirnya. Mendandani agar bisa merasakan hal tersebut. Telat. Namun, pikirannya tenang dan menerima kenyataan bahwa dirinya tidak seperti si orang yang mencapai.
2019
Belum ada Komentar untuk "Tujuan Hidup"
Posting Komentar