Pembacaan Totalitas Realitas






Membaca totalitas, belum saatnya untuk dirimu yang seperti sekarang ini. lebih-lebih kehendakmu saja untuk membaca baru-baru ini, manalah mungkin mampu menjangkau tentang totalitas realitas di zaman seperti ini? tentu itu belum jangkauanmu: tema-tema tentang teori kritis atau diskurus atau berkaitan dengan analisis wacana, itu terlalu luas, dan bagimu yang kurang pembacaan, maka itu sekedaran selingan belaka, selingan belaka untuk mengetahui. Sebabnya lagi, dasaranmu, kehendak untuk membaca saja kurang sempurna, dank au membaca tidak totalitas, bahkan untuk membaca yang satu paket buku saja, bagimu belum sempurna, dan mendadak-ndadak kau ingin membaca tentang kepertotalitasan. 



Kalau dipikir ulang, apa coba tujuanmu membaca totalitas realitas? tujuannya apa sehingga, merepotkan diri untuk membaca totalitas realitas? apakah dengan pengetahuan? Pengetahuan buat siapa: sementara dirimu saja, tidak taat benar terhadap paying pendidikan di zaman sekarang:



Pendidikan zaman sekarang, sebagiamana yang kau ketahui, berkaitan erat dengan system, itu sebabnya kau harus taat dengan system. Jika disebutkan system itu pelaku sistemnya kurang tepat, tidka tepat: kataku, maka bukan tugasmu untuk menepatkan ketepatan tersebut. bukankah kau mempunyai jabatan, dank au melihat para pejabat-pejabatan itu. tentu mereekalah yang bakal membicarakan dan mendiskusikan tentang pengetahuan tersebut: sebabnya, diskusi dan pembicaraan itu, itulah model ia berupaya untuk mempertahankan diri. Menjadikan issu dan geger terhadap pengetahuan. Itulah tugas mereka.



Tugasmu ialah tentang tugas yang masuk pada tataran sistematis tersebut. jangan melampaui apa yang tidak kau ketahui tentnag totalitas dan mengukur dirimu layak menjadi manusia totalitas, apalagi ukuran totalitas sudah sekelas nasional, atau bahkan internasional. Jangan terlalu tinggi untuk menjadi ukuran, malah hasilnya tidak menjadi apa-apa dan kepayahanan menjalani realitas (kepayahan artinya, dirimu berusaha untuk memahamkan tentang realitas itu, dan itu bergerak di dalam pemikiranmu): realitas, itulah fakta-fakta yang terjadi, itu semestinya yang kau jalankan.



Ingatlah di zaman renensains, atau di zaman abad pertengahan atau di zaman filsafat modern, sesungguhnya apa makna kehidupan itu sendiri? Dan bagaimana manusia itu bertahan untuk kehidupannya? 



Jawabnya, seperti halnya realitas-realitas yang kau tangkap pada realitas kecilmu, desamu dan negaramu. Kebutuhan kehidupan itu selalu menjadi kehidupan yang mendasar, dan ukurannya ialah manusiawi. bukankah begitu pembacaanmu terhadap realitas yang terjadi: pada akhirnya setiap individu berdaya untuk mempertahankan kehidupannya sendiri, alh-alih menyelamatkan yang lain, namun titik tekannya ialah penyelamatan kepada dirinya sendiri.





2018

Belum ada Komentar untuk "Pembacaan Totalitas Realitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel