PUISI-PUISI HIDAYAT TF
Rabu, 26 April 2017
Tambah Komentar
Tentangmu Yang Darinya
Bukan tentang dirinya, tapi
Karena ada dirimu dalam dirinya
Maka aku melihatnya
Bukan tentang wujudnya,
Tapi karena ada dirimu di dalam dirinya
Maka aku mencarinya
Bukan tentang suaranya, tapi,
Karena ada suaramu dalam suaranya
Maka aku mendengarnya
Jika ada yang bertanya, mengapa engkau melihatnya?
Jawabku, karena aku merindukannya!
Jika bertanya, mengapa engkau tidak mendatanginya secara langsung?
jawabku, andai diriku teryakinkan sungguh untuk datang secara langsung, mengapa aku mau melihatnya secara cermin atau tentang percik-perciknya
dan ketahuilah, bersamaan dengan melihat perciknya, maka aku melihatnya
sekali pun ini adalah bias tentangnya
setidaknya, telah mengobati rinduku bersamanya.
2017
Karena Aku Merindukanmu dan Tidak Kutemui Rekamanmu, Maka Aku Melihatnya
karena aku jauh darimu
disinilah diksi rindu meluncur dari diriku
yang itu mengarah kepadamu
karena aku tidak punyai rekaman tentangmu
maka aku mencari untuk melegakan rinduku
melihat bapakmu yang itu ada juga dirimu
karena aku jauh darimu
disinilah diksi rindu meluncur dari diriku
yang itu mengembalikan waktuku
saat bersamamu
karena itu tidak mungkin terjadi padaku
maka aku menyimpan rekaman bapakmu
yang itu meleburkan diksi rinduku
laksana aku mendengar suaramu
jika ada yang bertanya, apakah rindumu benar-benar hancur tatkala mendengar suaranya?
jawabku, tidak, mendengarnya diriku malah semakin merindukannya.
jika ada yang mengejar, mengapa engkau malah mencari yang itu mirip dengannya dan itu bukan dirinya, yang kemudian melahirkan rindu yang baru buatmu? Bukankah itu sebuah siksa atau deraan buat dirimu?
jawabku, andai aku mampu mencegah apa yang terjadi padaku, tentu aku tahankan untuk mencari dirinya, sayangnya, aku tak kuasa mencegah 'keakuanku' untuk selalu datang kepadanya
inikah siksa?
jawabku, dibanding aku tidak tersiksa aku lebih menyukai dera.
inikah penjara?
jawabku, aku terlalu liar, hinggalah butuh dipenjara.
karena aku jauh darimu
disinilah melesat diksi-diksi rindu
rindu yang janggal dimiliki
namun meresap menguasai
karena aku jauh darimu
disinilah rindu menjadi
yang penting diindahi
dengan kata aku datang padamu
mengabarkan benih-benih rindu yang baru
rindu yang tetap ganjil dari diriku
sebab tak ada harap aku datang kepadamu
tak ada hasrat aku menemuimu
jadilah rindu yang ganjil
meresap dalam diriku tentangmu
mengabarkan tentang realitasmu;
bahwa aku punya rindu
sekali pun rindu kepadamu
karena aku tidak mempunyai jejakmu untuk mengikatkan cintaku
disinilah aku mencari jejak tentangmu; merekatkan kecintaanku
kepadamu, yang masih ganjil, menggumpal dalam diriku.
2017
LIHATLAH DIRINYA, ADA DIRIMU DARINYA
awalnya suara
lalu aku mengerti tentang apa yang disuarakan
awalnya suara
lamat-lamat aku paham apa yang diluncurkan
awalnya suara
lamat-lamat aku tahu apa yang dipikirkan
dengarlah dirinya, tidakkah itu ada dirimu dalam dirinya?
yang meresap kuat dirinya dalam dirimu yang itu aku setuju darinya!
lihatlah dirinya, ada dirimu bagiannya
karena engkau tentu, bagian darinya
yang telah tumbuh pada masa yang berbeda
awalnya suara
lamat-lamat aku paham apa yang disuarakan
lamat-lamat sekedar suara yang berlalu lalang
suara yang sekedar mengabarkan tentang kerinduan
bukan tentang isi atau inti atau apa yang dibicarakan
pada akhirnya tetap perjumpaan diriku dengan dirimu
melalui suaranya
awalnya suara
akhirnya suara
yang mengobati rinduku
atau sajian kecintaanku
kepadamu melalui suara
lamat-lamat suara itu tetap menjelma suara
tetap selayaknya suara, yang mengobati lukaku
diantara luka-luka yang terdera dalam akalku
suara itu, bukan suaramu, tapi yakinku,
disanalah suaramu berada--
oh keyakinan subjektif: dan memang rasa yakin
adalah tentang kesubjektifan--
Lihatlah dirinya, iyakah sepenuh dirimu:
jawabku, tidak!
karena engkau bukan sepenuhnya dirinya
lihatlah dirinya, iyakah seperti plek dirimu:
jawabku, tidak!
karena engkau adalah anaknya, bukan dirinya
lihatlah dirinya, adalah dirimu dalam bagiannya
dan aku bahagia, mampu menyimpannya dalam
kenanganku, yang itu, sebenarnya adalah tentangmu
tentang cintaku kepadamu
tentang rinduku kepadamu
jika ada yang bertanya, cinta yang bagaimana kamu kepadanya?
jawabku, cinta yang ganjil aku kepadanya.
jika ia mengejar lalu bertanya, cinta macam apa itu?
jawabku, inilah kecintaanku, bukan tentang kecintaanmu.
lalu, jika ada yang bertanya, rindu yang bagaimana kamu kepadanya?
jawabku, rindu yang ganjil aku kepadanya.
jika ia mendesak lalu bertanya, rindu macam apa itu?
jawabku, inilah kerinduanku, bukan tentang kerinduanmu.
dan saksikanlah diriku, kepadamu
yang menderetkan diski rindu
bahkan mencari dirimu
dalam diri yang lain
yang itu seakan adalah dirimu
padahal jelas kutahu, bahwa itu bukan dirimu
tapi inilah cinta:
mencari segala cara untuk menyelamatkan lukanya
jika ada yang bertanya, apakah engkau luka saat mendengar suaranya?
jawabku, engkaukah maksud dari luka yang kusertakan pada kata-kataku?
jika ia menjawab, Bukankah luka itu laksana goresan atau deraan kepada dirimu?
jawabku, Apa arti kata buatmu? sebab kata bagiku adalah wujud yang mampu menipu
jika ia menjawab, Apakah yang kau sertakan adalah sebuah tipuan atau sebuah kebenaran?
jawabku, pernahkah engkau meraskan rindu? itulah yang terjadi denganku;
dan mendengar suara adalah memecahkan dari kerinduan, maka jadilah kecintaan,
yang kemudian akan digiring waktu untuk merindu, dan jadilah kecintaan,
yang kemudian akan hantarkan kepada rindu, maka jadilah kecintaan
dan saksikanlah diriku,
yang membalutimu
dengan kata-kataku
tentang kerinduanku
terobati melului suara
yang itu bukan suara aslimu
tapi yakinku:
disana ada bagian suaramu
2017
Belum ada Komentar untuk "PUISI-PUISI HIDAYAT TF"
Posting Komentar