PUISI-PUISI HIDAYAT TF







Tentangmu Yang Darinya




Bukan tentang dirinya, tapi

Karena ada dirimu dalam dirinya

Maka aku melihatnya



Bukan tentang wujudnya,

Tapi karena ada dirimu di dalam dirinya

Maka aku mencarinya



Bukan tentang suaranya, tapi,

Karena ada suaramu dalam suaranya

Maka aku mendengarnya



Jika ada yang bertanya, mengapa engkau melihatnya?

Jawabku, karena aku merindukannya!



Jika bertanya, mengapa engkau tidak mendatanginya secara langsung?

jawabku, andai diriku teryakinkan sungguh untuk datang secara langsung, mengapa aku mau melihatnya secara cermin atau tentang percik-perciknya

dan ketahuilah, bersamaan dengan melihat perciknya, maka aku melihatnya

sekali pun ini adalah bias tentangnya

setidaknya, telah mengobati rinduku bersamanya.



2017



Karena Aku Merindukanmu dan Tidak Kutemui Rekamanmu, Maka Aku Melihatnya



karena aku jauh darimu

disinilah diksi rindu meluncur dari diriku

yang itu mengarah kepadamu

karena aku tidak punyai rekaman tentangmu

maka aku mencari untuk melegakan rinduku

melihat bapakmu yang itu ada juga dirimu



karena aku jauh darimu

disinilah diksi rindu meluncur dari diriku

yang itu mengembalikan waktuku

saat bersamamu

karena itu tidak mungkin terjadi padaku

maka aku menyimpan rekaman bapakmu

yang itu meleburkan diksi rinduku

laksana aku mendengar suaramu



jika ada yang bertanya, apakah rindumu benar-benar hancur tatkala mendengar suaranya?

jawabku, tidak, mendengarnya diriku malah semakin merindukannya.



jika ada yang mengejar, mengapa engkau malah mencari yang itu mirip dengannya dan itu bukan dirinya, yang kemudian melahirkan rindu yang baru buatmu? Bukankah itu sebuah siksa atau deraan buat dirimu?

jawabku, andai aku mampu mencegah apa yang terjadi padaku, tentu aku tahankan untuk mencari dirinya, sayangnya, aku tak kuasa mencegah 'keakuanku' untuk selalu datang kepadanya



inikah siksa?

jawabku, dibanding aku tidak tersiksa aku lebih menyukai dera.

inikah penjara?

jawabku, aku terlalu liar, hinggalah butuh dipenjara.



karena aku jauh darimu

disinilah melesat diksi-diksi rindu

rindu yang janggal dimiliki

namun meresap menguasai



karena aku jauh darimu

disinilah rindu menjadi

yang penting diindahi

dengan kata aku datang padamu

mengabarkan benih-benih rindu yang baru

rindu yang tetap ganjil dari diriku

sebab tak ada harap aku datang kepadamu

tak ada hasrat aku menemuimu

jadilah rindu yang ganjil

meresap dalam diriku tentangmu

mengabarkan tentang realitasmu;

bahwa aku punya rindu

sekali pun rindu kepadamu



karena aku tidak mempunyai jejakmu untuk mengikatkan cintaku

disinilah aku mencari jejak tentangmu; merekatkan kecintaanku

kepadamu, yang masih ganjil, menggumpal dalam diriku.



2017



LIHATLAH DIRINYA, ADA DIRIMU DARINYA



awalnya suara

lalu aku mengerti tentang apa yang disuarakan



awalnya suara

lamat-lamat aku paham apa yang diluncurkan



awalnya suara

lamat-lamat aku tahu apa yang dipikirkan



dengarlah dirinya, tidakkah itu ada dirimu dalam dirinya?

yang meresap kuat dirinya dalam dirimu yang itu aku setuju darinya!



lihatlah dirinya, ada dirimu bagiannya

karena engkau tentu, bagian darinya

yang telah tumbuh pada masa yang berbeda



awalnya suara

lamat-lamat aku paham apa yang disuarakan



lamat-lamat sekedar suara yang berlalu lalang

suara yang sekedar mengabarkan tentang kerinduan

bukan tentang isi atau inti atau apa yang dibicarakan

pada akhirnya tetap perjumpaan diriku dengan dirimu

melalui suaranya



awalnya suara

akhirnya suara

yang mengobati rinduku

atau sajian kecintaanku

kepadamu melalui suara



lamat-lamat suara itu tetap menjelma suara

tetap selayaknya suara, yang mengobati lukaku

diantara luka-luka yang terdera dalam akalku



suara itu, bukan suaramu, tapi yakinku,

disanalah suaramu berada--

oh keyakinan subjektif: dan memang rasa yakin

adalah tentang kesubjektifan--



Lihatlah dirinya, iyakah sepenuh dirimu:

jawabku, tidak!

karena engkau bukan sepenuhnya dirinya



lihatlah dirinya, iyakah seperti plek dirimu:

jawabku, tidak!

karena engkau adalah anaknya, bukan dirinya



lihatlah dirinya, adalah dirimu dalam bagiannya

dan aku bahagia, mampu menyimpannya dalam

kenanganku, yang itu, sebenarnya adalah tentangmu

tentang cintaku kepadamu

tentang rinduku kepadamu



jika ada yang bertanya, cinta yang bagaimana kamu kepadanya?

jawabku, cinta yang ganjil aku kepadanya.



jika ia mengejar lalu bertanya, cinta macam apa itu?

jawabku, inilah kecintaanku, bukan tentang kecintaanmu.



lalu, jika ada yang bertanya, rindu yang bagaimana kamu kepadanya?

jawabku, rindu yang ganjil aku kepadanya.



jika ia mendesak lalu bertanya, rindu macam apa itu?

jawabku, inilah kerinduanku, bukan tentang kerinduanmu.



dan saksikanlah diriku, kepadamu

yang menderetkan diski rindu

bahkan mencari dirimu

dalam diri yang lain

yang itu seakan adalah dirimu

padahal jelas kutahu, bahwa itu bukan dirimu

tapi inilah cinta:

mencari segala cara untuk menyelamatkan lukanya



jika ada yang bertanya, apakah engkau luka saat mendengar suaranya?

jawabku, engkaukah maksud dari luka yang kusertakan pada kata-kataku?



jika ia menjawab, Bukankah luka itu laksana goresan atau deraan kepada dirimu?

jawabku, Apa arti kata buatmu? sebab kata bagiku adalah wujud yang mampu menipu



jika ia menjawab, Apakah yang kau sertakan adalah sebuah tipuan atau sebuah kebenaran?

jawabku, pernahkah engkau meraskan rindu? itulah yang terjadi denganku;

dan mendengar suara adalah memecahkan dari kerinduan, maka jadilah kecintaan,

yang kemudian akan digiring waktu untuk merindu, dan jadilah kecintaan,

yang kemudian akan hantarkan kepada rindu, maka jadilah kecintaan



dan saksikanlah diriku,

yang membalutimu

dengan kata-kataku

tentang kerinduanku

terobati melului suara

yang itu bukan suara aslimu

tapi yakinku:

disana ada bagian suaramu



2017




Belum ada Komentar untuk "PUISI-PUISI HIDAYAT TF"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel