KEPENTINGAN
Selasa, 10 Oktober 2017
Tambah Komentar
Katamu, apa itu kepentingan? Ah lagi-lagi kau bertanya yang sebenarnya kau telah mengetahui, hanya saja, kau ingin adanya penegasan dariku, tentang apa itu kepentingan. Baiklah, sebelum berbicara merembet tentang kepentingan. Mari kita bergaya layaknya seorang akademisi, yang menguliti satu kata. bahwasanya itu berasal dari kata ‘penting’, yang kemudian berimbuhan ke dan diakhiri dengan an.
Artinya mengarah pada sesuatu yang dipentingkan. Maka jadilah ke-pen-ting-an.
Kenanglah, kau hidup mempunyai kepentingan. Itu saja. kepentingan itu apa? Berusaha untuk sejahtera secara materi dan ruhani, itulah kepentingan dasar dari kehidupan, terlebih lagi buat orang-orang di Indonesia umumnya.
Mengapa sejahtera secara materi dan ruhani? Jawab, karena keadaan geografis Indonesia atau letak bumi Indonesia menyediakan untuk menjadikan kepentingan secara materi dan ruhani. Mau tidak mau, orang Indonesia, dengan kekayaan alamnya bakal mementingkan tentang materi, yang kemudian terdukung oleh ruhani.
“Tunggu… tunggu,” katamu, bersegera. “Aku teringat bahwa konon di Rusia dahulu kala bergaya juga dengan pertanian, bersibuk juga dengan pertanian, hingga kemudian di saat terjadi revolusi industry maka pekerjaan itu mengarah pada yang lain. Artinya mulai agak sibuk dengan materi. Lalu sekarang, menjadi daerah yang gegap gempita.”
Ah kamu. Selalu saja, berpikir yang luas, bahkan tentang Rusia atau tentang Eropa. Lihatlah kondisi lingkunganmu. Lihatlah kondisi dirimu. Begitu sajalah. Jangan macem-macem berkelas dunia. Lebih baik mengurusi dirimu sendiri. Atau, jangan-jangan dirimu terapuhkan perihal ruhani dan lebih condong kepada dunia atau hal-hal yang berbaur dengan materi.
Begini, Taufik, yang pasti sekarang kepentinganmu, itulah dirimu. Sungguh aku tidak mengajarkanmu tentang paham egoisme. Tidak. Melainkan kau mampu menempatkan dirimu atas kepentinganmu. Jika dirimu sudah merdeka, tentu kau akan berusaha memerdekakan yang lain.
Namun saat kau berpikir untuk memerdekakan yang lain, jika itu terdorong oleh ambisi, maka cangkupanmu itu besar. Bahkan, seakan kau hendak memerdekakan skala internasional, demikianlah ambisi, Taufik. Padahal kenyaaanmu, kurang tepat menempatkan dirimu.
Bahkan kepentingan dirimu sendiri, kau merasa terkurangkan.
Kenalilah, sesungguhnya manusia hidup adalah mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Oleh karena itu, lencengkan tentang kepentinganmu itu. luruskan tentang kepentinganmu. Jangan sibuk-sibukkan dengan kepentingan orang lain. Jangan sibukkan dengan kepentingan orang lain. Sekarang, tinjaulah kembali tentang kepentinganmu. Dan sekali lagi saya ingatkan bahwa kepentingan itu adalah
Yang mengarah pada suatu yang dipentingkan. Sesuatu yang menjadi di pentingkan. Begitu.
Jika orang-orang mendustai perkataan demi kepentingan yang lain, maka kau, tidak boleh ikut-ikutan.
Kau harus sertakan tentang kepentinganmu. Kepentingan dirimu, itulah utama. Pendek kata, selamatkanlah dirimu. Selamatkanlah dirimu. Selamatkanlah dirimu dari materi, bersamaan itu jangan lalaikan tentang akhirat. Jika dunia itu membuatmu berat, anggaplah itu ujian menuju akhiratmu. Begitu saja.
Jika sekali lagi kau bertanya, “apa itu kepentingan?”
Jawabku, sesuatu yang mengarah pada sesuatu yang dipentingkan.
Jika bertanya, “apa tujuan dari yang dipentingkan?”
Jawabku, sesuatu yang dituju karena itu berkepentingakan. Lain katanya, tujuan dari kepentingan ialah kesejahteraan ruhani dan materi. Demikian.
2017
Belum ada Komentar untuk " KEPENTINGAN "
Posting Komentar