Kajian Total Filsafat

Dirimu menyadari bahwa kau ialah pelajar filsafat, dan itu, harusnya menjadi keahlianmu yang tulen dan total. Tujuannya, tentu menjadi orang yang bijaksana. Itulah yang disebut orang filsuf. Bijaksana dalam arti orang yang memberi keputusan tepat di antara dua perkara, namun pada hari ini, aku mengingatkan untukmu, untuk mengkaji ketotalan filsafat, yakni:


Kajian Total Filsafat

Ini sebagai pengingat, bahwa beginilah teks-teks yang dikaji oleh filsafat—dan sebanarnya kau mengetahui, namun tugasku mengingatkanmu bahwa kau sibuk pada arah filsafat—awalnya, kau harus lebih jeli terhadap pembagian waktu kronology filsafat. Waktu atau kronology itu berguna memudahkan bagaimana kau menangkap tentang arah filsafat.

Seperti yang kau ketahui, bahwa titik sentral atau arah pemikiran, atau konsentrasi filsafat, itu dibagi menjadi empat:

Pertama, pemikiran orientasi kosmosentris itu terjadi di era klasik.

Kedua, pemikiran berfokus teosentris itu terjadi di era abad pertengahan.

Ketiga, pemikiran berfokus pada manusia-sentris terjadi di era modern

Keempat, pemikiran berfokus pada logosentris terjadi di era sekarang.


Itulah kajian umum, arah-arah yang umum, pemikiran-pemikiran yang umum. Ketika diselidiki ulang, maka pergerakan itu terjadi di daerah yunani, ke romawi, ke islam, di eropa dan globalisasi. Dan sesungguhnya, kau mengerti arah pembicaraanku itu. dan sebagaimana di era sekarang, berkaitan dengan logosentris, maka pengetahuan pun begitu. itu sebabnya, aku mengajurkanmu mengulang-ulang tentang kajianmu, dengan cara:


Kajian total Filsafat.

Seperti yang kau ketahui, bahwa seringkali untuk memudahkan kajian fislafat itu dengan membaginya menjadi tiga bagian: yakni ontology, epistemology dan aksiology. Dari ketiganyan menjadi cabang-cabang dari filsafat. Dan filsafat pun tidak hanya berhenti pada hal tersebut. melainkan seluruh ketotalah pengetahuan bisa didasari dengan filsafat, seperti:

Filsafat pendidikan, filsafat politik, filsafat sejarah, filsafat bahasa, filsafat agama, semiotic, sosial dan filsafat politik, logika, etika, estetika, fenomenology, metode ilmiah, dan rangkaian yang lain yang mampu dimasuki dunia filsafat.

Seperti yang kau ketahui, bahwa filsafat itu ilmu tentang ketotalan apa yang ada, yakni semacam keserakahan terhadap pengetahuan, semuanya bisa dikaji, semuanya digarapi, semuanya: namun, untuk mempermudahnya, maka satu persatu dipreteli. Satu persatu dilerai, diurai, tujuannya untuk mempermudah memahami apa yang disampaikan. Dan proses itu, menjadi sesuatu garapan yang baru: yakni proses berfilsafat.

Namun di zaman sekarang, orang-orang seringkali membutuhkan bukti terhadap apa yang dilakukan, bahkan untuk menjadi ahli, orang penting menampilkan dirinya, di umum, di area-area yang tersebutkan menjadi ahli. Apakah kau mengerti apa yang aku sampaikan?

Lebih mudahnya begini:

Aku menganjurkanmu untuk mengulang-ulangi pengetahuan filsafatmu, dengan cara, memupuk-mupuk pengetahuan yang telah kau dapati itu, menjadi pohon filsafat yang besar bagi pengetahuanmu, ingatanmu dan itu bakal membajui dirimu mendapatkan gelar filsafat. Yang selanjutnya, cara untuk memupukkan itu, maka harus sesuai dengan system yang berlaku, artinya, kau, tidak bisa melawan system itu kecuali kau memasuki system tersebut, dan menjadi pelaku di antara system tersebut. sehingga orang akan menjulukimu orang yang ahli pada filsafat. Syarat untuk mendapatkan itu, tentu kau harus mengelupas dan mengelotok tentang pengetahuan yang membajui filsafat. Caranya, menulis dan membaca. mengurai dan meneliti. Maka tunaikanlah, perlahan-lahan. Dan selamat berjuang.

Belum ada Komentar untuk " Kajian Total Filsafat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel