Kanjeng Nabi Muhammad
Minggu, 03 Desember 2017
Tambah Komentar
Kanjeng Nabi Muhammad-- Apakah kau kenal kanjeng Nabi Muhammad, Taufik? Apakah mentang-mentang sejak kecil kau beragama islam dan kau sering mendengar nama Kanjeng Nabi Muhammad lalu kau akan berkata, ‘aku kenal’, tapi benarkah kau mengenali kanjeng Nabi Muhammad? Bahkan ketika kau mulai merambak ke pengajian-pengajian, mendengar kiai demi kiai ceramah: sudahkah kau kenal kanjeng Nabi Muhammad?
Sesungguhnya pertanyaanku ini sekedar memverifikasi bagaimana data pengetahuanmu tentang kanjeng nabi Muhammad: artinya, data pengetahuan yang tersimpan pada memorimu, atau jangan-jangan kau benar-benar mengenal beliau, oleh karena itu kau kepayahan mengungkapkan siapa sesungguhnya beliau. Ataukah kau bermalas-malasan untuk mengenal lebih dekat tentang kanjeng nabi Muhammad, dan dirimu enggan untuk lebih merekatkan perkenalanmu dengan kanjeng Nabi Muhammad.
Atau sekarang saja, saat dimana kau mulai sibuk dengan perkara keilmuan: seberapa kenal kau dengan kanjeng nabi Muhammad, Taufik? Melalui teks-tekskah, melalui buku-buku, melalui kitab-kitab, atau melalui sesuatu yang terbaca oleh bola matamu. Atau pengetahuanmu tentang kanjeng nabi Muhammad itu acak-acakan. Secara gradual, tidak tidak jelas pembacaannya? Apakah kau meminta saran dariku untuk lebih mudah mengenali kanjeng nabi Muhammad? Jawabku, kau mau melihat kanjeng nabi Muhammad sebagai apa ini? maksudnya peran kanjeng nabi Muhammad yang seperti apa:
Seorang kepala Negara?
Seorang pemimpin?
Seorang imam?
Atau kepala rumah tangga?
Atau secara individu?
Atau perannya tentang ibadah?
Atau tentang bagaimana menyikapi kenyataan?
Atau tentang bagaimana beliau menyikapi masalah?
Atau tentang bagiamana beliau belajar mendapatkan pengetahuan?
Atau peran apa yang kau harapkan untuk diketahui, Taufik? Atau tentang kelahiran kanjeng nabi Muhammad: yang biasanya, setiap tahun bakal dilangsungkan acara maulid kanjeng nabi dan pastilah disana diceramahi tentang Kanjeng Nabi Muhammad berserta kronolgi suatu kejadian yang begitu mengherankan, yakni pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya. Yang itu berada di langit yang bertingkat-tingkat, lalu bertemu gusti Allah, dan setelah itu: beliau, kanjeng nabi Muhammad, mendapatkan perintah untuk mengerjakan shalat. Atau jangan-jangan kau ingin pengetahuan tentang kanjeng Nabi Muhammad yang komplek dan penuh: bukankah kau hobi membaca, mengapa tidak kau sibukkan dirimu untuk membaca, mengawasi kitab demi kitab, mengawasi buku demi buku. Nah, itulah tugasku, kepadamu: yang itu, mengujimu tentang pengetahuan yang kau tangkap tentang kanjeng nabi Muhammad.
KANJENG NABI MUHAMMAD
Namun kenalilah, bahwa Kanjeng Nabi Muhammad itu seorang pemimpin, Taufik. Seorang kepala Negara, Taufik. Seorang yang setiap perbuatan dan tingkah lakunya terekam, diawasi, dan diteliti: begitulah Kanjeng Nabi Muhammad. Yang kemudian, wujud-wujud beliau, itu sampai sekarang berlaku, bagi siapa: sesungguhnya dirimu pun melakukan yang Kanjeng Nabi Muhammad lakukan, yang kanjeng nabi Muhammad kerjakan, hanya saja tidak sempurna, jauh dari sempurna, karena kau tidak mengerti detail sungguh tentang kanjeng nabi Muhammad.
Sekali pun begitu, aktifitasmu itu, seringkali dan banyak yang berupaya untuk meniru kanjeng nabi Muhammad: yakni, melakukan wudhu, shalat, mengambil sikap, berprinsip. Karena kamu itu termasuk umatnya kanjeng nabi Muhammad.
Terlepas dari itu, pertanyaanku tetap kembali pada hal ini: seberapa kenal kau dengan kanjeng nabi Muhammad, Taufik? Maka tugasmu—sekali pun bukanlah kewajiban yang sungguh, sekali pun ini bukan pemaksaan dan kau harus menyegerakan menyelesaikan tugas ini—kenalilah lebih dekat, lebih rekat tentang Kanjeng Nabi Muhammad: ingat, telah datang suri tauladan yang baik, untuk kehidupan. Dialah orangnya, Taufik. Dialah yang layak untuk diteladani. Lebih-lebih, beliau itu utusannya Allah, Taufik. Utusannya Allah, Taufik. Allah mengutus beliau. Beliau itu utusannya Allah. Dialah Kanjeng Nabi Muhammad. Begitu ya…
Belum ada Komentar untuk " Kanjeng Nabi Muhammad"
Posting Komentar