MEMAHAMI RUMAH MODERN

MEMAHAMI RUMAH MODERN  - Saat saya tidak mampu untuk menggambar apa yang terjadi, fakta yang terjadi, fakta yang sering saya lihati: maka secara otomatis, terjadi ‘problem’ pada pemikiran saya, antara tahu dan ketidak-ingatan data. Terlebih lagi, antara tahu dan pengetahuan yang didapatkan. Yakni, pengetahuan fisika, matematika, deskrepsi, pembacaan rumah: artinya, mengungkapkan fakta yang sebenarnya pun tidak mampu diungkapkan.

Saat saya ditanya, memangnya berapa besarnya rumahmu itu? jawabku, tidak tahu.

Skala berapa kau menggambar itu? jawabku, tidak tahu.

Apakah kau tidak mengerti ilmu ukur? Atau jangan-jangan kau tidak diajari tentang ilmu ukur. Atau kau tidak ajarkan untuk memperhatikan detail-detail rumahmu.


MEMAHAMI RUMAH MODERN 

Dan sesungguhnya, tujuanku menuliskan ini ialah: supaya kita mengetahui keadaan diri kita, yakni keberadaan tempat. Itu saya mulai dengan diriku, bahwa itulah yang terjadi pada realitasku, realitas sehari-hari yang bakal menjadi problem masalah. Yang penting diperhatikan, sebab keberadaan rumah ialah untuk tempat tinggal. Berdirinya itu tidak serta merta untuk diberdirikan, yakni mempunyai tujuan. Tujuan utamanya tentu, untuk bermukim.

Hal itu sesuai dengan apa yang disebut dengan rumah. Rumah itu bertujuan untuk bermukim. Untuk tempat tinggal. Untuk ditinggali. Untuk melakukan aktivitas yang itu ada di rumah. Rumah ialah tempat untuk bersinggah dari aktivitas keriuahan yang ada di rumah. Namun, rumah juga penting diperhatikan.

Sejarah telah menyatakan—setidaknya begitu—awalnya tidak ada rumah. Manusia belum menetap. Lama-lama, manusia membutuhkan tempat untuk tempat tinggalnya, tujuannya, tentu untuk menetap dan mempunyai jalinan kemanusiaan. maka diadakan rumah.

Bentuk rumah pun bermacam-macam, sesuai apa yang dibutuhkan untuk kebutuhan keluarga itu. awalnya, rumah-rumah di buat dengan pohon-pohon, bahasa sekarang, laksana kandang-kandang, yang kemudian dipagari, yang tujuannya supaya terhindar dari hujan dan terik matahari plus angin, plus dari serangan hewan-hewan liar. Itulah sebabnya, rumah tradisional yang ada di nusantara ada yang rumahnya panggung. Tujuannya, tentu menghindari dari serangan hewan liar, semacam anjing, babi, harimau, atau bahkan serigala, atau singa. Maka rumah sangat dianjurkan untuk panggung.

Dan rumah menjadi alat untuk istirahat tatkala kerja. Kerja yakni aktivutas yang dengannya didayakan untuk mempertahankan kebutuhan primernya. Yang lama-lamat, saat zaman semakin maju, saat mesin technology mulai merebak di dunia. Tepatnya, di saat dunia mulai maju peradabannya, pengetahuan mulai maju, maka disaat itulah barang-barang untuk perlengkapan rumah diadakan.

Itu terjadi pada sejarah revolusi industry di eropa. Efek terkuatnya, terciptanya kapal-kapal, dan alat-alat transportasi, dan dengan keberadaan itu, maka orang-orangnya bergentayangan ke negeri-negeri lain: termasuk nusantara. Yang kita kenal dengan era kolonialisme: bersamaan dengan itu, pertukaran budaya terjadi. manusia nusantara, yang awalnya kurang mementingkan tentang keberadaan atau alat-alat, atau kalah dengan pengetahuan-objektiv yang menciptakan technology, semacam kapal-kapal besar dan kurang berhasrat ingin menguasai dunia—karena backgrone orang nusantara ialah agama hindu-budha— sebab agama itu menawarkan tentang kedamaian diri, kedamaian batin, maka hal-hal yang menampakan atau hal-hal yang berkaitan dengan perwujudan kurang-diperhatikan. Walau pun tetap diperhatikan, namun kurang dapat perhatian lebih. Ringkasnya, karena pemikiran utama orang-orang menerima, sebabnya alam atau keadaan, serba cukup dan mampu untuk mengola. Karena terbiasa mengola dan mampu mencukupi, maka laksana tersudahkan, artinya tidak berharap lebih.

Nah sekarang, di zaman kontemporer, di zaman globalisasi, jalinan dunia, lintas internasional mulai menyentuh fakta-fakta nusantara. Keberadaan media informasi, menjadikan rumah-rumah kehilangan identitas asalnya, sebabnya lagi, penduduk semakin banyak, kayu-kayu semakin digunakan, maka rumah-rumah di zaman modern, menjadi semakin bergaya modern. Lihatlah rumahku., pola rumahku:


Rumah modern.

Rumah modern yang tidak begitu modern, setidaknya alat-alat yang digunakan berkesan tentang modern. Berhubungan dengan modern. Tapi sesungguhnya apakah itu masalah? Jawabku, sebenarnya tidak masalah. Sebab tujuanku ini, menuliskan ini, sejenak memahami lebih detail tentang keadaan rumahku. Melihat lebih terang tentang keberadaan rumah. Yang mana, aku sendiri yang menggambar tentang tata letak yang ada di rumah. Dengan alasan:

Jangan-jangan aku sendiri tidak mengerti, tidak paham dengan keberadaan rumahku. Ketika tidak mengerti, maka aku tidak mengerti masalah yang ada di rumahku. Itu sebabnya, aku berusaha untuk memahami. Memahami keberadaan rumah.

Belum ada Komentar untuk " MEMAHAMI RUMAH MODERN "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel