Pengetahuan Penelitian



Pengetahuan Penelitian -- Saya akan berbicara tentang penelitian. Sesuatu yang diteliti. Yang biasanya kata ini, selalu diorientasikan, difokuskan, untuk orang-orang akademisi, orang-orang yang ada pada pengetahuan, khususnya di perguruan tinggi (terlebih khusus di indonesia—ah jangan kelas indonesia, melainkan sejauh yang saya ingat, sebagai pelaku pendidikan). Ya, seringkali di perguruan tinggi. Yang mana sebelum itu, laksana tidak pernah disebutkan untuk proses penelitian. 

Pengetahuan, sejauh ini laksana perlintasan tentang usia, yang harus menyertakan bahwa membutuhkan pendidikan. Itulah yang saya tangkap dari pendidikan. Namun, di sini saya akan berbicara tentang penelitian.

Ialah proses meneliti. Bahasa lainnya, proses untuk menyimpulkan sesuatu. Atau proses untuk memutuskan sesuatu. Yakni, ketika ketika melihat fakta-fakta: maka ketika diteliti, si peneliti berusaha untuk memutuskan fakta itu. Berusaha untuk menyimpulkan fakta-fakta itu. 

Ah mungkin tatanan bahasa ini agak payah. Dan saya akan membicarakan tentang pengetahuan penelitian dengan bahasa yang lebih mudah—ini mudah menurut saya. Begini:

Meneliti itu tujuan utamanya, mendapatkan yang diteliti. Itulah tujuan yang pokok dan dasar. Mendapatkan apa yang diteliti. Dan pendapatan yang diteliti tentu sesuai dengan apa yang diteliti.

Apa yang kau teliti? Maka dapatlah apa yang diteliti.

Bagaimana caranya kau meneliti? Inilah cara bagaimana kau mendapatkan sesuatu. Bahasa lainnya, ceritakanlah proses kau mendapatkan apa yang telah kau dapatkan.

(apakah bahasa saya ini payah. Dan lakasa ditekan untuk bermain bahasa. Permainan bahasa.)

Sejauh orang-orang besar itu meneliti, atau siapa pun itulah, bahasa ini senentiasa dikatakan ‘teliti’; yakni suatu upaya yang serius atau sangat mawas terhadap apa yang diteliti. Hanya saja, untuk mengeluarkan di keumuman apa yang didapatkan, membutuhkan proses demi proses dari apa yang diteliti dan diungkapkan secara detail terkait apa yang diteliti. Bahasa mudahnya:

saat kau melihat sesuatu. Katakan, bagaimana proses kau menangkap penglihatan itu? Bagaimana proses kau melihat itu dan apa yang sesungguhnya kau lihat itu? Apa yang benar-benar kau lihat itu? Ceritakan. Ceritakan. Ceritakan. 

Katamu, aku melihat itu dengan mata kepalaku sendiri. 

Jawab, bagaimana aku menyakini bahwa kau melihat dengan mata kepalamu sendiri.

Maka si dia menjelaskan apa secara kronology, berkaitan dengan kenangannya, dan berusaha mengingat kejadian itu secara detail dan tata letaknya: hingga akhirnya menyimpulkan. Dan dia menguraikan menurut cara kronology di dalam pemikirannya. 

Dan orang lain, ditugaskan untuk meneliti kejadian itu, secara objektif. Nah orang inilah yang disebut penelitian. Yang mempunyai landasan, rumusan masalah, dan jawaban. Tujuannya untuk memaparkan yang sesungguhnya dari apa yang terjadi. Begitulah.

**



Ah Taufik, sesungguhnya kau berupaya untuk menjelaskan sesuatu yang simpel. Yakni penelitian ilmiah. Yang tujuanmu, agar orang menyadari bahwa penelitian itu pun mampu terjadi pada realitas. Juga berlaku bagi kehidupan praktis. Termasuk orang yang memutuskan untuk bicara. Dan ujaran yang dikatakan itu ialah proses penelitian. Atau lebih luas bahwa setiap-individu mampu meneliti, kalau setiap-individu menyadari kemampuannya bahwa ia mampu meneliti dan harusnya meneliti. Ingatlah Taufik, bahwa sekarang, tujuanmu itu: penting mengilmiahkan dirimu. Oke begitulah. Dan aku memahami bahwa tujuanmu merangkai tulisan ini, supaya dirimu semakin ‘paham’ terhadap apa yang disebut penelitian itu.

Belum ada Komentar untuk " Pengetahuan Penelitian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel