Tentang Sejarah Agama
Sabtu, 16 Desember 2017
Tambah Komentar
Bagaimana sejarah agama di desa wargomulyo?
Keberadaan agama di desa wargomulyo, itu berasal dari orang-orang yang ada di desa wargomulyo. Saat orang-orang dari Jawa ke Lampung, tepatnya di Desa Wargomulyo, mereka telah mempunyai agama. Mereka telah berstatuskan agama: wajar, mereka datang di desa Wargomulyo sekitar tahun 1930 Masehi. Ingat, 1930 Masehi. Di era orang-orang eropa (belanda) telah ada di Nusantara, dan Nusantara belum menjadi negara Indonesia.
Sudah pasti, sejarah agama di desa wargomulyo mengikuti keberadaan agama yang ada di jawa; yang mana, proses-proses keagamaan yang terjadi di jawa telah berkembang sejak era-era kerajaan yang ada di pulau jawa.
Ilmu sejarah telah menyatakan—bahkan banyak pada teks-teks sejarah nusantara atau indonesia—bahwa era keagamaan di indonesia, di dahului oleh keberadaan agama hindu dan budha. Yang kemudian, datanglah agama islam. Dan saat eropa mulai menginjakkan kaki di nusantara, maka agama nasrani mulai dikenalkan.
Pembicaraan ini, tentang sejarah agama ini—tentu pembicaraan juga berkaitan dengan usia agama-agama tersebut.
Disebutkan—pada buku-buku sejarah—bahwa agama islam hadir di era 600 masehi, agama nasrani ada di era o masehi. Dan agama hindu, ada 800 sebelum masehi, dan agama budha ada sekitaran 300 sebelum masehi. hal itu tentu merujuk pada perkembangan agama hindu-budha, yang itu berasal dari arah hindianan, sementara agama islam dan nasrani dari arah jazirah arab.
Dan sejarah agama di desa Wargomulyo, yaitu mengikuti tradisi atau kebiasaan dari orang-orang jawa, yang itu ada di tahun 1200 masehi.
Waktu itu di pulau jawa. Sebelum terjadi agama islam besar-besaran, ialah kerajaan demi kerajaan yang itu beragama hindu-budha. Saat ketika kerajaan islam ada, di situlah penguasaan tentang kerajaan islam meluas. Meluas dan meluas.
Hingga pada prosesnya, saat tahun 1930 Masehi, kerajaan-kerajaan itu memudar, namun ajaran-ajaran keagamaan, islam itu tidak pernah surut. Tidak pernah usai. Pondok-pondok pesantren telah berdiri. Orang-orang pengkaji agama masih ramai. Pondok-pondok pesantren di nusantara, banyak, hal itu terjadi, sebab di era hindu-budha juga teradakan tentang padepokan, padepokan yang ada juga kajian tentang santri, yakni mengkaji kitab sucinya. Yang seiring berjalannya waktu, tradisi keislaman pun mendirikan pondok pesantren. Begitulah proses umum keislaman yang ada di nusantara, yang ada di pulau jawa.
Lalu saat era kolonialisme (era kekuasaan belanda tentang perekonomian) terjadilah proses transmigrasi. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan yang mapan. Maka bersamaan dengan itu, orang jawa, tepatnya di jawa tengah, Purworejo:
Mereka hijrah ke Lampung, di desa Wargomulyo.
Yang dengan perpindahannya, tentu membawa agamanya. Mereka mendirikan masjid, melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh islam: yakni, menunaikan shalat, membayar zakat, puasa dan naik haji.
Bersamaan dengan itu, mereka menjalankan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keislaman: seperti pernikahan, proses selamaten, syukuran di sana ada doanya, menguburkan orang yang mati, mengunjungi sanak-saudara, melakukan puasanan, tadarusan al-quran.
Hasilnya, sejarah agama islam di wargomulyo itu berkaitan dengan keberadaan orang yang datang di wargomulyo: yang mana statusnya, mereka datang telah membawa agama. Terlebih lagi, mayoritas orang-orang yang ada di wargomulyo ialah saudara: artinya begini, anak-anak yang itu mbahnya satu. Artinya, saat orang telah atau agak mapan di desa wargomulyo, mereka mengambil saudara-saudaranya untuk hijrah dari jawa ke wargomulyo. Dengan tujuan, mendapatkan kehidupan yang lebih layak, dengan cara bertani. Menanm padi, sebagaimana proses yang ada di jawa. Hanya saja, di lampung, di wargomulyo, waktu itu, belum sepenuhnya menjadi lahan-lahan, karena kehidupan di wargomulyo, dahulu kala, adalah tanah yang belukar, yakni tanah yang ada pohon-pohonnya. Demikianlah.
Belum ada Komentar untuk " Tentang Sejarah Agama "
Posting Komentar