Mencari Keakuan

Mencari Keakuan  - Kau lihat bahwa pengetahuan diri itu sangat penting, mengetahui tentang asal-usul itupenting, dan kemudian menerobos kepadasejarah-sejarah mu dan menjadikan dirimu pada akhirnya akan menemukan dirimu.

Begitulah proses dimana kau menjadidirimu. Menjadikesibukanmu. Yang berarti, itubukanlahsesuatu yang biasakarenadihantarkanuntukmengenalidiri:

apakahberartidirimubagilingkunganumumitusangatlahtidakbergunakarenakamuselalusibukpadapemikiranmu, namunbenarkah kau benar-benarsibukhanyapadapemikiranmu, tidakpadakenyatanataufakta-fakta yang hadirpadakenyataanmu:

Teoritentangkeindividuanituselalumenyertbahwamanusiaialahmahluk yang sekaligussosialis, dan kau tidakakanmampumelepasdarikeduahalitudarikeperfaktaanmu, padakenyataanmu: begitulahkehidupan.

Proses kehidupan. Yang harusdijalaniolehtiap-tiapindividu, dan kau harus nya tetap mempertahankan tentang keakuanmu dan tidak memaksa yang lain untuk menjadi sepertidirimu, begitu juga dengan dirimu tidak perlu memaksakan menjadi orang lain.

Gurumuitu, yang kau andalkanitu, mungkinmenjadicerminatasdirimu. Namun tetap kenalilah bahwa dirimu itu bukan dirinya, yang kau sendiri mempunyai jalan berbeda dengan dirinya.


Mencari Keakuan

Bukankah kau sendiri lebih cenderung berkonsetrasi—sekali pun tidak benar-benar konsentrasi—pada filsafat barat, dan kau menyukai kesenian yang total: artinya hampir seluruh elemen kesenian kau menyukaiitu, dansekarang kau mengetahui bahwa Bersama dengan kesenian itu membawa manusia (pemikiran) manusia menuju ke bebasan individu.

Bukankah dalam sejarah kemanusiaan—seenggaknya dari yang kau matai, tentang Yunani kuno, perjalanan eropa menuju modern, dan kemudian di era kontemporer—manusia senantiasa ada yang bergerak menuju kebebasan, setidaknya kebebasan di dalam pemikirannya dan paling banter menuruti system-sistem besar yang terjadi: keadaanpolitik pun, mereka sekedar mengikutinya.

Secara mutlak mengikuti. Malah bahkan, pada sejarah keislaman—sebagaimana kau ketahui dan kau sukai, tentu pada jalur tasawauf, jalursufi—yang begitu mengerat pada dirimu ialah jalur-jalur yang menepis tentang pergerakan dunia dan lebih sibuk pada pergerakan diri dan sesuatu di dalamdiri: begitulah tasawuf.

Dan ilmu tasawuf secara umum lahir atau disebut sebagai pilihan dari sebagian orang-muslim yang begitu mementingkan tentang materi dan perkara hukum, sehingga orang-orang itu lebih sibuk mengurusi keduanya lalu lebih memilih yang lain, yaknisesuatu yang itulebih focus padadiri, pada keakuannya.

Yang mana dengan itu, pastilah berkutat ketat di dalamdiri. Begitu juga dengan filsafat, pastilah bakal berkutat ketat di dalam diri: yakni pemikiran individu.

Jikapadaprosesnya, harusmenuju orang-orang, tentuituwajar. Itu adalah upaya untuk mempermudah pembacaan sekarang ini: berupaya untukmengerti tentang keadaan seperti sekarang ini.

Keadaan seperti sekarang ini: itulah dirimu. Dirimu itu pun terjadi tidak langsung seperti sekarangini, melainkan ada proses : bersamaan dengan proses itu, makajadilah kau yang seperti sekarang ini: tujuannya apa?

Tentu menjadi dirimu. Bukan menjadi diri yang lain. Entah itu sebelummu atau sesudahmu.

Maka sekarang: kenanglah dirimu, ingatlah siapa dirimu? Apa keahlianmu? Apa latar belakangmu? Itulah dirimu. Itulah aktifitas dirimu.

Dan kau, jangan samakan dengan orang lain, karena sudah pasti kau berbeda dengan yang lain; bila pun mirip, tentu sekedar mirip, tidak sama. Oke, jadilah dirimu.

Sebagaimana kau tahu, efek dari keakuanialah individual. Ingatlah, teorikemanusiaan: pada dasarnya manusia itu adalah mahluk individual yang bersamaan dengan itu manusia adalah mahluk sosial.

Belum ada Komentar untuk "Mencari Keakuan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel