PERGERAKAN KEHIDUPAN DI ERA KONTEMPORER



Pergerakan kehidupan di era kontemporer ini, di era setelah maraknya capital, maka tetap menjadi gerakan tawaran tentang perkapitalan, atau lebih menguatkan tentang keindividu-individuan. Apapun itu gerakannya mengarah pada bagaimana tentang kepentingan individu, atau bagaimana individu itu mampu bertahan di era semakin mengupyeknya kehidupan.

Kepentingan yang dikejar awalnya keselematan individu, yang kemudian bergerak kepada individu yang lain (keluarga), yang bisa jadi bergerak pada tatanan keperkeluargaan yang semakin besar, namun tetap saja, tujuan dari kehidupan pergerakannya menjadi seperti itu. 

Sekarang, saat kita membicarakan era kontemprorer, maka sudah pasti kita mendeskripskan tentang suatu keadaan di era kontemporer dan kita masuk didalamnya.

Hal itu terjadi, karena terjadinya gerak revolusi industry, hal itu mampu terjadi karena kemenangan akal atau pengetahuan yang empiris itu, atau pengetahuan akal, pendayaan rasio secara penuh, yang kemudian melahirkan peran positivistic. Paham positif yang terus menerus menekankan tentang pengetahuan untuk lebih memudahkan manusia menjadi manusia. Untuk memanjakan manusia menjadi manusia. Untuk mengaktifkan peran akal manusia untuk kehidupan manusia.

Kehidupan menjadi serba kepermesinan dan serba kepraktisan. Itulah yang terjadi dan tidak bisa dihindarkan karena itulah yang terjadi.

Kepermesinan itu dipasarkan untuk orang-orang yang berkesibukan lain di lain tempat. Artinya, arus globalisasi mengajak manusia untuk ‘berkelahi’ secara pengetahuan—itulah yang sering terjadi—arti berkelahi adalah tukar pendapatan pengetahuan, saling membutuhkan terhadap peran kemanusiaan (Sekali pun kelahi fakta pun ada, namun lebih banyak perang di era kontemperer untuk saat ini adalah peran eksistensi pengetahuan).

Hingga kemudian, efek terkuatnya menjadi kehidupan konsumtif, yakni kehidupan untuk memiliki. Kehidupan menjadi ajang untuk kepemilikan individu, karena tawaran zaman, mengajak untuk kepemilikan individu; pada bidang apa? Tentu, pada keseluruhan total keberadaan. Bahkan keagamaan pun berperan layaknya kepemilikan individu yang bertali pada individu-indivu lain. Bahasa lainnya, kehidupan menjadi kehidupan komunitas. Diantara orang-orang yang berkomunitas.

Tujuan berkomunitas, tentu membentuk pola kehidupan. Apakah itu wajar? Tentu, itu terjadi karena mereka mengikuti perkembangan zaman, mengikuti gerak-gerik zaman. 

Apakah itu salah? Salah dan benar, itu milik keputusan hokum. Apa-pun itu: ukuran tentang benar dan salah itu milik hokum. Jika tidak hendak mengklaim, maka baiknya jangan mengklaim. Hingga kemudian, disaat satuan kata menjadi semakin aktif, atau justice me justice, itu semakin berkurang:maka orang-orang akan mempertahitakan tiap-tiap kata yang disampaikan.

Disaat itulah ‘kesadaran’ akan terkuat terang, bahwa kata-kat ateramat penting dan sangat menentukan. Kata-kata penting ditata dan dijaga. 

Hingga kemudian, kehidupan bukan lagi berkaitan erat dengan jalinan kata-kata, melainkan tentang praktis dan realistis. Bukan bersibuk pada data-data, melainkan pada pelaksana hidup. 

Artinya, orang-orang mulai jenuh dengan kata-kata ambigu yang disampaikan.

Orang-orang mulai perhatian terhadap kata-kata yang diujarkan.

Saat perhatian kata-kata mulai gencar tersiar, disaat itulah pintu kesadaran semakin terbelak: bahwa hidup itu bukan berkaitan erat dengan kata-kata, namun membutuhkan kata. Bahwa pendidikan tidak sarat dengan formalitas kata-kata melaikan dukungan terhadap realitas yang sesungguhnya atau etika (nilai dari formalitas kata-kata)

Namun untuk saat ini, pergerakan kehidupan di era kontemporer, garis besarnya, menjadikan orang atau individu harus mampu bersaing dengan individu lainnya, yang tujuannya untuk bersama-sama menjadi individu yang utuh, yang tujuannya mempermudahkan kemanusiaan.

Disaat itulah, positivistic melesat, pengetahuan spiritual mulai berlaku. Artinya, kehidupan religious mulai diincar untuk kehidupan di era kontemporer, sebab peran agama mejawab kesibukan kaum-kaum era kontemprer. Yakni, jawaban yang ada di dalam diri: damai lagi tenang. 



2017

Belum ada Komentar untuk " PERGERAKAN KEHIDUPAN DI ERA KONTEMPORER"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel