Perjuangan individu dan sosial

Perjuangan individu dan sosial - Sebagaimana telah kamu ketahui, Taufik, manusia hidup selalu saja berkaitan antara individu dan sosial: begitulah kepaketan manusia, selalu berhubungan dengan manusia yang lain, yang dari hubungan itu, maka terjadi sesuatu pembicaraan yang baru diantara keduanya: yakni keputusan dari pembicaran hubungan itu.

Namun maksud saya, pembicaraan ini berkaitan dengan individu dan sosial: artinya, kamu menjalankan tuntutan secara individu dan tuntutan secara sosial. Kamu harus mengerti dengan jelas perbedaan keduanya itu. perbedaan yang jelas-jelas tentang kebutuhan di antara keduanya.

Kamu membutuhkan kekuatan untuk individumu—sebagaimana sudah sering dikatakan, problem utamamu itu, melalaikan individumu—sekali pun seperti itu, karena kamu sibuk pada perkara sosial, maka tetaplah menjalankan peranmu terhadap keadaan sosial: yang pasti jangan lupakan kebutuhan individu.

Sekarang bagimu, kebutuhan individu itu dibagi menjadi dua: kebutuhan materi dan kebutuhan ruhani, itulah yang kamu butuhkan Taufik. Cara untuk mendapatkan kebutuhan materi, maka tubuhmu penting dilatih untuk mendapatkan materi. Caranya, selalu sibuklah dengan perkara materi.


Perjuangan individu dan sosial

Selalu sibuklah untuk mendapatkan materi. Namun jangan lalaikan kebutuhanmu akan ruhanimu, apa itu: ibadah. ibadah yang seperti telah kamu lakukan, hanya saja, sekarang, tambahkan pengetahuanmu, jangan anggurkan data-data pengetahuanmu, senantiasa amalkan pengetahuanmu; selalu ajarkan pengetahuanmu, selalu renungkan tentang pengetahuan: untuk siapa, terkhusus untuk dirimu sendiri.

Dirimu itulah yang penting kamu nasihati.

Dirimu itulah yang penting kamu gurui.

Ingatlah penyakitmu itu komplek, namun yang paling utama tentang pemikiranmu, oleh karennaya harus diseimbangkan dengan materi; harus diseimbangkan dengan sibuk dengan materi. Dan materi, kamu mampu menyibukkan diri pada sawah dan halaman rumahmu.


Perjuangan individu dan sosial

Buatlah keduanya menjadikan dirimu mempunyai waktu luang untuk membela sawah dan halaman rumahmu; maka, beruntunglah dirimu, yang berada pada status orang yang punya. Setidaknya mempunyai sawah dan tanah untuk dikerjai. Artinya, kamu mampu menjadi pribadi yang mandiri tanpa membutuhkan ‘keuangan’ orang lain. 

Sungguh, pertemuan demi pertemuan kemanusiaan, senantiasa bakal melarikan diri untuk mendapatkan keuntungan, mendapatkan kekayaaan. Yakni serba keindahan dan serba kemapanan; namun, kamu telah diajari bahwa orang yang mapan, orang yang disebut kaya: mereka itulah orang yang senantiasa sibuk dengan pekerjaannya.

Kakekmu adalah contoh yang terang dan kamu menyaksikan itu. maksudku, sekedar meneguhkan tentang materi tentang ruhanimu: amalkan pengeatahuan agamamu. Kamu mengamalkan yang itu terkhusus untukmu, jika orang lain mendapatkan, maka tentu itu bias darimu.

Jika kamu menyeru, maka sesungguhnya yang paling cepat terseru ialah dirimu. Jika kamu pujian, maka sesungguhnya yang paling cepat memuji ialah dirimu. Jika berefek kepada yang lain, tentu itu bias darimu. 

Maka sekarang, perjuangkanlah individumu, dan jangan lupakan juga tentang sosialmu. Bukankah berjalannya waktu, kau pun diajarkan untuk benar-benar menjadwalkan diri.

Tentang pembagian waktu. maka belajarlah: sungguh perjuangan—dimana pun—selalu tidak mudah, selalu tidak mulus.

Sebenarnya, aku enggan mengatakan itu, yakni tentang ketidak-mudahan, ketidak-mulusan: yang pasti, ringkasnya, berjuanglah yang itu untuk dirimu juga lingkunganmu (Sosial). Laksanakanlah…

Belum ada Komentar untuk "Perjuangan individu dan sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel