Epistemology: proses pelaksanaan pengetahuan




Proses pengetahuan itu, seakan kurang penting. Karena kepentingan utama pengetahuan ialah tetang sistem. Yakni ending untuk pelaksanaan, yakni gelar. Dan tangga untuk mecapai gelar dibutuhkan bukti-bukti yang itu objektif. Obejektif adalah nilai dari apa yang didapatkan; yakni hapalan data dari apa yang diujikan. Ujian bukan lagi sekedar ulangan belaka, melainkan harus hapal data-data yang ada. Dan data-data itu, seperti ditentukan oleh lembaga.

Oalah ini ternyata, sekarang, keadaan pengetahuan di era postmodern, atau kontemporer.

Lembaga pedidikan adalah alat untuk mencapai apa yang diharapkan, gelar. Yang diutamakan bukan lagi tetang keilmuan, melainkan tentang gelar. Yang alih-alih, pada sidang gelar, akan berkata keras bahwa ia membutuhkan dan mementingkan tetang pengetahuan. Karena alasannya ia mempertahankan gelar. Untuk mendapatkan gelar. Yang kelak, secara sistematis bakal digunakan untuk kerja-praktis. Bakal digunakan untuk nilai-nilai materi. Yang sebenarnya, di zaman kontemporer, transfer pegnetahuan langsung itu kurang dibutuhkan, melainkan itu kesekedaran. Kesedaran untuk taat pada formalitas. Taat pada sistem.

Kejadian-kejadian yang tejradi pada proses ialah sekedar penguluran waktu tehradap proses yang terjadi; bila pun ada petanyaan tentang pengetahuan, bisa jadi kesekedaran permaianan teks. Atau olah teks.

Oalah ini ternyata, sekarang, keadaan dimana zaman logosentris berlaku, bahkan pada proses pengetahuan, yakni saat proses pengetahuan berlangsung.

Logosentrisme itu megakar ketat pada ranah-ranah kehidupan yang tersistem, itu sebabnya disini peran kuasa itu penting. Lebih-lebih yang terjadi di kelas-kelas filsafat dasar (kelas filsafat yang ada di perguruan tinggi: apakah ini semua? Mungkin tidak.) tepatnya, di mana saya berada:

Mungkin, orang-orangnya bkan benar-benar menghedaki kuliah filsafat, sehingga tidak benar-benar semangat degan apa yang terjadi. Tidak benar-benar berusaha untuk mengetahui filsafat. Bersamaan degan itu, lingkungan itu mempengaruhi lebih lanjut bahwa kelas ialah suatu tangga untuk medapatkan gelar. Gelar kelulusan dari apa yang terjadi. Yang berefek, setelah medapatkan gelar, yakni kerja.

Artinya lagi, jika orang-orang tidka benar-benar berkehendak untuk memasuki filsafat, lalu terkesan dipilihkan untuk menerjuni filsafat degan alasan; bahwa lembaga itu mempunyai orang-orang yang dipekerjakan, sehingga orang-orang lembaga itu melimpahkan kepada orang lain, yang tidka mau, untuk menduduki kelas-kelas filsafat. Dan mereka harus mejalani tradisi filsafat.

Pemaksaan sistem (lembaga) itu, menjadikan kelas terasa tidak segar untuk pemikiran, yakni sesuatu yang dipikirkan lebih dalam, lebih refleksi, sebab, mau tidak mau kajian filsafat pastilah menyeruak tentang ketotalan pengetahuan yang itu menggunakan ketat pada rasio, atau penggunaan akal. Selain itu, penyeretan tetang sejarah yang panjang dan disertai tokoh-tokoh filsafat yang menyeluruh: pastilah, dalam prosesya, harusnya sistem-lembaga itu mempermudah ‘pemikiran’ pelajar, mempermudah pelajar untuk menangkap apa yang dipikirkan, dan keruwetan di dalam pikiran.

Sayangnya, lingkungan atau pelaku kelas saja, tidak benar-benar berkehendak untuk memasuki filsafat, maka tentu yang terjadi, di kelas: ialah upaya untuk membuat senang orang-orang untuk menyenangi filsafat. Maka adanya petanyaan dasar:

Berapakah pelajar yang benar-benar memasuki dunia filsafat islam sesungguhnya?

Bersamaan dengan itu, maka si pelaku itu akan benar-benar mengkaji pengetahuan filsafat yang itu luas, dan sarat petalian sejarah. Maka secara otomatis, diri individu harus hapal tentang sejarah filsafat berserta tokoh-tokohnya; dan pemikiran, dan karya dan yang mempengaruhi, dan tetang sejarah tetang keberadaan megapa hal itu tejradi. Faktanya, keadaan kelas ialah untuk mejalani realitas yang ada, yang kelak medapatkan gelar, tujuannya: tentu, untuk bekerja. Bekerja yang praktis dan proses kelembagaan.

2017

Belum ada Komentar untuk "Epistemology: proses pelaksanaan pengetahuan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel