PENDIDIKAN PARA FILSUF
Minggu, 12 November 2017
Tambah Komentar
Kau membaca sejarah para filsuf, bukan satu atau dua filsuf, melainkan beberapa filsuf telah kau ketahuai biografinya, setidaknya bagiamana kehidupan para filsuf. Lebih-lebih era kontemporer ini, tentu kau membaca jelas tentang pendidikan para filsuf, yakni mereka senantiasa berada di ruang pendidikan dan mendapatkan jabatan pada sector pendidikan.
Ingatlah, para filsuf—lebih-lebih filsuf barat (filsuf yang sering kau matai pergerakannya; sekali pun sesekali kau membaca pergerakan filsuf di dunia islam, namun kau lebih cenderung mematai filsuf barat)—itu mempunyai gelar yang tidak ecek-ecek pada pendidikannya. Mereka mempunyai jabatan pada pendidikannya, mereka mempunyai karya yang diumumkan. Mempunyai karya yang membaca pergerakan zaman.
Mereka melihat detail-detail sejarah filsafat. Mereka cerlang membaca keadaan zaman. Mereka membaca cerlang tentang perkembangan pemikiran. Mereka giat membaca. Mereka giat meneliti; yang tujuannya, menemukan sesuatu yang itu sesuai dengan dirinya, atua bahkan yang bertujuan melampaui pemikiran sebelumnnya.
Sebutlah Derrida, ia berdaya diri untuk melampaui strukturalis dan fenomenology, atau maka jadilah ia terkenal dan upaya dekontruksinya. Begitu juga dengan filsuf-filsuf sebelumnya. Seperti halnya Immanuel Kant, Rene Descartes, bahkan Socrates: mereka berdaya diri melampaui pemikiran sebelumnya. Dan mereka itu adalah orang-orang yang terdidik, tepatnya, berpendidikan. Mempunyai status kelas, kecuali Socrates (namun kau mengetahui tentang Socrates, bahwa beliau lahir sebelum zaman academia).
Ringkas kata, mereka berdaya diri untuk mematai keadaan zaman dan mereka tidak menolak dengan keadaan zaman. Baginya—itu juga harusnya bagimu—pemikiran laksana keilmuan yang lain, yang senantiasa mempunyai perkembangan demi perkembangan, dan konsentrasi pemikiran senantiasa merujuk pada pusat pemikiran, itulah yang ditujukan. Jika zaman sekarang dikenal dengan generasi logosentisme, maka kau harus melampaui zaman itu. Apa yang terjadi setelah logosentrismu?
Bahkan pengetahuan filsafat pun laksana pembacaan tentang ilmu masa depan, maka banyak juga sebagian pengkajinya, disebut futurolog. Bukan, filsuf. karena dia terpilih untuk mengkaji bagaimana masa depan.
Sekali pun seperti itu, mereka juga pengkaji. Yang didasari dengan dasar-dasar yang mempunyai bukti, atau bisa jadi, mereka menguraikan sesuatu untuk dijadikan alas an tentang apa yang diungkapkan, mereka menguraikan sesuatu dan sesuatu itu mempunyai referensi, itulah pengetahuan empirisme, yang sekarang dikenal dengan pengetahuan ilmiah.
Oleh karena itu, kau harus sekali lagi mengamati detail-detail tentang pemikiran filsuf dan mengerti biografinya, yang tentunya bersamaan dengan itu, kau menjadi pengkaji hal tersebut: maka jadilah, kau lebih sibuk dengan hal tersebut, dan kau akan menjadi pengajar tentang filsafat. Yang lamat-lamat, kau mempunyai penelitian demi penelitian.
Itulah yang berhasil terindentitaskan dirimu.
Ringkas kata, aku dating dating kepadamu, untuk lebih memastikan kepadamu, bahwa ilmu objektif itu memang penting, terkhusus kepada dirimu, yang itu menyelematkan dirimu, dan itu mendapatkan gelar. Dari itu kau akan ‘bergentayangan’ dengan pengetahuanmu; bersamaan dengan itu, kau tentu menikmati kehidupanmu. Bersamaan dengan itu, orang-orang akan menyebutkan identitasmu.
Jika kau bertanya, apa yang penting dikerjakan untuk menyesuaikan tentang para filsuf? Atau bahkan hendak melampaui keadaan-pemikiran?
Jawabnya, belajarlah tentang sejarah filsafat dan rangkaian filsafat: di hapalkan. Karena zaman sekarang, menuntut untuk hal tersebut. Lebih-lebih dirimu, kurang melatih tentang hapalanmu. Apakah kau mengerti maksudku? Kalau kau mengerti, giringlah tulisanmu untuk menyebutkan nama-nama pendahulumu. Atau setidaknya, kau leraikan tentang sejarah filsafat, tentang pengetahuan filsafat, atau tentang pengetahuan sejarah dunia, atau ikhtisar tentang pengetahuan. Sebelum itu, selesaikan system akademikmu. Demikian.
2017
Belum ada Komentar untuk " PENDIDIKAN PARA FILSUF "
Posting Komentar