Apakah itu Nahdatul Ulama?






Kau bertanya apa itu nahdatul ulama? Jawabku, kebangkitan ulama titik.

apa makna bangit? Apa makna ulama?

Itulah diksi yang penting untuk zaman seperti sekarang ini, yang agaknya, menurut kenyataanku, maksudnya aku sebagai pelaku ‘umat’ nahdatul ulama, yang seakan tidak merasakan ‘arus-arus’ bangkitnya ulama.

Adanya ulama-ulama sepengetahuanku, artinya, tangkapan dari pengalaman, keberadaan, dan kenyataanku:

Inginya berjalan sendiri-sendiri

Inginnya unggul-unggulan sendiri-sendiri.

Inginnya aku dan mengaku-aku dirinya sendiri.

Seakan-akan kehebatan ilmu adalah pinginnya hebat sendiri.

Tapi sebenarnya, apa makna kebangikat ulama itu? kalau melihat sejarahnya, maka ulama-ulama dari daerah-daerah rembug untuk membahas sesuatu:

Tapi sekarang pun, sampai sekarang pun masih rembug, sebenarnya apa yang salah dengan hal itu.

Kataku, ‘aku memang melihat GP ansor, atau plang GP ansor dimana-mana, melihat plang atas nama Nahdatul ulama dimana-mana; tapi ternyata, aku tidak melihat pemuda-pemuda tidak seantusias itu untuk sesuatu yang bernama islam. dan orang-orang mengaji pun, membaca al-quran pun jarang; jangankan kitab, al-quran pun jarang.’

Memang, pondok pesantren, semakin hari semakin banyak. Tapi pada hidup yang itu kenyataan, yakni sesrawungan kemasyarakatan; ealah berbeda drastis, dan bahkan seakan-akan ‘laksana’ tak ada peran ulama terhadap realitas.

Padahal ulama tersebut telah berperan, tapi kok yang tidak ada ‘efek’ gerakan yang nyata tentang keislaman. Maksud gerakan adalah tidak semuanya menggelombang atas nama keislaman, padahal mereka bertatuskan islam. dari itu saya bertanya;

Apa sesungguhnya ‘kebangkitan ulama’?

Dan seringnya, bisa jadi, orang-orang akan menjawab; wah untuk menjawab itu, tentu mudah, engkau harus mengerti asal-usul kata, engkau harus masuk pada kelas-kelas ilmiah, maka disitu engkau akan terpuaskan dengan jelas apa itu ‘kebangkitan ulama’

Jawabku, mohon maaf, sekarang hidup saya realistis, hidup saya serba kenyataan; teori memang mulus, tapi faktanya, tidak semulus teori. Faktanya, ya, ukuranku fakta. Dan katakan kepadaku: bagaimana peran NU di desamu? Apakah orang-orang merasakan gelombang keislaman yang indah?

Apakah orang-orang sekedar menjalankan aktifitas yang itu sekedar tradisi nenek-moyang dan leluhur semacam yasinan, tahlilan, ziarah dan lain sebagianya yang telah terbiasa; sungguh, di tempatku pun biasa.

Tapi sayang, aku tidak melihat gerakan real dari sesuatu yang disebut dengan ‘kebangkitan ulama’.

Seringkali dan yang terjadi:

Ulama-ulama sekedar menyampaikan tentang keimanan dan keislaman—tanpa mengukur kepada siapa dia menyampaikan, di musim apa mereka menyampaikan, dan bagaimana keadaan desa terjadi, bagaimana realitas menghendaki masalah.

Saya berpikir, ulama-ulama, khususnya di desa saya (apakah di desamu juga sama?), ulama tidak benar-benar bangkit untuk hal realtias. Seakan-akan islam itu bukanlah realitas, seakan agama islam laksana sejarah atau kebiasaan yang harus dikerjakan. Jarang sekali ulama yang mengupas tentang realtias yang terjadi, tentang isu yang terjadi; jika pun banyak yang mengupas, itu mah kelas nasional, atau bahkan lintas internasional, padahal, menurutku, masalah di desa itu berbeda dengan kelas nasional, masalah di desa itu berbeda dengan masalah islam kecamatan, masalah di desa itu tentu sangat jauh berbeda dengan masalah lintas nasional atua bahkan internasional; tapi para ulama, khususnya di desa saya (apakah di desamu juga begitu?) enggan berpikir tentang pemcehan masalah pada kaumnya, jika pun ada sedikit sekali, sedikit sekali!

Dari itu, saya bertanya: apa makna sesunggunya dari Nahdatul Ulama?

Saya berpikir, kalaulah kebangkitan ulama: maka ulama-ulama wajib memikirkan tentang bagaimana yagn terjadi di lingkungannya, wajib mensinergikan antara islam dan realitas, wajib menghubungkan kerja dan islam, karena tuntutan utama atau tujuan utama dari nahdatul ulama, adalah bahagia dunia dan bahagia akhirat.

Sekali pun begitu, saya pun masih bertanya: sesungguhnya apa itu kebangkitan ulama, hoi para ulama?

2017

Dan buat pendahulu yang telah wafat, al-fatihah…

Belum ada Komentar untuk "Apakah itu Nahdatul Ulama?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel