PUISI-PUISI HIDAYAT TF
Sabtu, 10 Juni 2017
Tambah Komentar
LANGKAH
saat kau melihatnya
pastilah kau melihat
taufik di dalam dirinya
karena taufik adalah muridnya
yang pasti mengikuti langkahnya
2017
RASA
saat kau bersamanya
pastilah kau merasa
taufik bersamanya
karena taufik muridnya
tentunya belajar rasa darinya
2017
CERMIN
saat kau bersamanya
pastilah kau kan terang melihat
taufik bersamanya
karena taufik bias darinya
tentunya menyermin pada dirinya
2017
AKU
Aku bukanlah guruku
tapi aku bias-bias dari guruku
yang mempunyai jejak
yang berbeda
dan darah yang tidak serupa
karena aku bukanlah guruku
2017
RINDU YANG TERTAHAN
andai tubuhmu dekat
pastilah aku sibuk
mendatangimu
memecahkan keganjilan rasa
yang menggumpal pada tubuhku
demikianlah rindu yang ganjil
kepadamu
2017
AKAL
dia adalah akalku
yang membakarkanku tentang kencang pikiranku
tapi dialah akalku
bukan tentang kenyataanku
2017
KENYATAANKU
dia adalah kenyataanku
yang membakarkanku
tentang langkah
akal-akalku
tapi dia kenyataanku
bukan tentang keperakalanku
2017
IKATAN JALINAN
tanpa hakikat
hidup tanpa tujuan
tanpa syariat
tujuan tidak terhidupkan
demikianlah jalinanku
2017
HAKIKAT
bersamanya
segala seakan sudah
tak ada tanya
tak ada yang penting dipersibukkan
2017
SYARIAT
bersamnya
segala seakan belum
banyak tanya
banyak ada yang penting disibukkan
2017
PERJUMPAAN
sekedar hakikat aku tak ternyatakan
bersama kenyataan aku walahan
karena dibutuhkan langkah bersama
pada sesuatu yang telah direncana
2017
TEDAMAIKAN
bersamanya
aku terdiamkan
karena segala
telah direncana
2017
TERSIBUKKAN
bersamanya
aku tersibukkan
karena segala
penting direncanakan
2017
SEBUAH PERJUMPAAN
jika kau berjumpa
apalah pentingku?
tidak salah paham kau tentangku
karena aku bukanlah kesempurnaan
yang butuh dukungan pada langkah
yang semakin kacau dan tidak karuan
jika kau berjumpa; apalah pentingku?
tubuhku di sini, akalku di sini
yang mencari pintu keluar
terhadap ketubuhan serta keakalan yang menyatu
demikianlah kehendakku
2017
Belum ada Komentar untuk " PUISI-PUISI HIDAYAT TF"
Posting Komentar