Puisi-puisi Cinta Hidayat Tf






Kemana Arahku Pasti, Sayang


Kemana arahku pasti, Sayang

Aku terbuntukan dengan lika-liku waktuku

Bantulah aku menghancurkan belenggu pikiranku

Selain kepadamu, kepada siapa aku mengeluh sungguh



Karena aku begitu ragu akan diriku

Segala jalan laksana buntu

Dan kembali pada keraguanku

Demikianlah aku

Selain kepadamu, kepada siapa aku mengeluh sungguh



Dijalurkah ilmu aku menetap, faktaku tidak sesibuk itu mematuhi system yang belepotan

Oh terlalukah aku memikir buruk system padahal aku penting melangkah dalam system

Selain kepadamu, kepada siapa aku sungguhkan kalimatku!



Dijalurkah politik

Dijalurkan agama

Dijalurkan tani

Dijalurkan apa:

Oh diksi-diksi yang memburamkan kemanusiaanku

Yang mengaburkan kehidupanku

Bukankah hidup selayaknya manusia hidup?

Yang membutuhi tentang kehidupannya

Yang telah dirancang oleh-Nya

Kenapa juga aku gusar lagi galau

Yakinkan aku, sayangku,

Bahwa hidup tentang mengarah pada-Nya

Dan akan kembali kepada-Nya



2017



Dunia Memang Telah Terbuka



Dunia memang telah terbuka sayangku

Orang-orang semakin blak-blakan dan transaparan

Orang-orang semakin menunjukan keakuan dan mata duitan

Jangan tarik aku menjadi seperti itu sayangku

Tahanlah nafsu-kemanusiaanku, sayangku

Nyatakan padaku bahwa:

Hidup adalah tentang pergaulan kemansiaan

Hidup akan tercukupi kalau kita bekerja selayaknya

Ada tanah untuk digarap dan kita mempunyai tanam-tanaman

Dan kita mampu mempunyai kebutuhan hidup yang normal

Yakni, membutuhi kemanusiaan

Mampu makan dan kita telah punya sandangan demi sandangan



Giring dan arahkan aku pada hidup yang bertalian akan-Nya

Sibuk-sibukkan aku menjalani waktu menguatkan keimananku

Jika yang lain bersibuk dengan nafsu-nasfunya

Yang lain sibuk menuruti tabiat kemanusiaannya

Jangan jadikan aku seperti itu, sayangku

Dan kepadamu, aku sampaikan maksudku,

Tentang kemanusiaanku, yang menjalin denganmu

2017





Dunia memang indah, Tapi Kita Percaya Akhirat Lebih Indah



Bukankah dunia teramat indah kalau kita mencarinya, Sayangku

Tapi dayakanlah diriku untuk tidak tergoda dengan tipu-tipuan sementara

Ajaklah diriku untuk lebih mengimani bahwa akhirat adalah kekal

Abadi dan butuh modal yang tinggi, yakni keikhlasan atas keduniaan

Jangan sibukkan diriku melampaui kesibukan pada alat keduniaan

Berjuang laksana mati-matian untuk sesuatu yang sementara

Jangan sibukkan diriku melampaui kebutuhan kemanusiaan

Yang itu mencukupi kebutuhan dunia atas tabiat kemanusiaan



Jika orang berkata, kalian teramat miskin di dunia yang serba maju ini

Jawablah, kami percaya bahwa semua adalah milik-Nya, maka mengapa aku mengaku miskin



Jika ada yang berkata, kenapa kalian tidak menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, dengan gerak-gerik zaman

Jawablah, benarkah kami tidak tidak menyesuaikan zaman dan tidak mengikuti gerak-gerik zaman. Sungguh kami mengikuti, karena kami tidak mampu menghindar zaman yang semakin maju.



Yang pasti sayangku, mari, sekali lagi, lebih dekat dengan tali-Nya

Katakan padaku, jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni kebutuhan kemanusiaan kita

Jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni mencukupi keperutan kita.

Jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni membutuhi tabiat kita.

Jika dunia menawarkan gemerlap dan cucu-cucu keindahan,

Lihatlah, itu semua adalah milik-Nya, dan janganlah engkau merasa miskin

Karena semua adalah milik-Nya dan kita mampu membutuhi kemanusiaan kita

Kita bisa makan, bisa kondangan, bisa membalas kebaikan yang orang-orang berikan

Tapi ingatlah, bahwa apa yang kita lakukan harus disertai keikhlasan karena Allah

Karena semua adalah milik-Nya dan seluruh puji kembali kepada-Nya

Dan bersabarlah atas dunia yang menimpa.



Maka bersama itu, diksi karena Allah adalah penting

Diksi karena Allah sangatlah penting

Karena kita percaya bahwa semua adalah milik-Nya

Semua akan kembali kepada-Nya



2017











Jangan Khawatir Dengan Dunia, Aku mencari Nafkah, Sayang


Jangan khawatirlah dengan dunia; kita punya sawah yang penting digarap dan di tanam

Kalau aku belaka, bagaimana aku punya semangat, antarlah aku ke sawah

Supaya engkau lihat dengan bola matamu, bahwa bersama itu kita mampu menjalani hidup

Kita mampu menjalani hidup yang normal, yakni tercukupi dengan kebutuhan makan



Jika kita kehabisan bensin dan merasa membutuhkan kendaraan, pakailah

Kalau tidak punya uang, baiknya kita berjalan kaki.

Kalau kita kepanasan dan kita tidak punya uang untuk membeli kipas-angin

Pakailah kipas angin dari kertas, jangan protes, karena kita tidak punya uang

Jika kita diberi kipas-angin, maka terimalah.

Mari kita terima hidup dengan ikhlas dan mudah

Jangan payah-payahkan zaman yang serba-maju

Zamannyalah yang maju, tapi hidup tetaplah realitas

Bersama dengan itu, mari kita jadikan realitas

Sebagaimana realitas yang terjadi

Jadikanlah realitas yang sesungguhnya



Jangan banyak bicara tentang keduitan atau jangan mata duitan, sayangku

Aku pun manusia, yang tentu mudah tergoda dan tergoyah

Andai engkau menerima, bukankah dunia semakin mudah?

Andai engkau menerima, bukankah engkau kan merayuku:

Bahwa dunia adalah alat menuju kepada-Nya, Sayang.

Jangan khawatir tentang dunia, sayangku, bukankah yang hidup di dunia bukan cuma kita berdua?

Kita punya saudara, kita punya kerabat, dan kita punya teman-teman, bersabarlah.

Ah andai segala kata terkabul.

Andai nyata laksana kata

Maka hidup itu sesungguhnya mudah.



2017

Belum ada Komentar untuk "Puisi-puisi Cinta Hidayat Tf"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel