Puisi-puisi Cinta Hidayat Tf
Sabtu, 03 Juni 2017
Tambah Komentar
Kemana Arahku Pasti, Sayang
Kemana arahku pasti, Sayang
Aku terbuntukan dengan lika-liku waktuku
Bantulah aku menghancurkan belenggu pikiranku
Selain kepadamu, kepada siapa aku mengeluh sungguh
Karena aku begitu ragu akan diriku
Segala jalan laksana buntu
Dan kembali pada keraguanku
Demikianlah aku
Selain kepadamu, kepada siapa aku mengeluh sungguh
Dijalurkah ilmu aku menetap, faktaku tidak sesibuk itu mematuhi system yang belepotan
Oh terlalukah aku memikir buruk system padahal aku penting melangkah dalam system
Selain kepadamu, kepada siapa aku sungguhkan kalimatku!
Dijalurkah politik
Dijalurkan agama
Dijalurkan tani
Dijalurkan apa:
Oh diksi-diksi yang memburamkan kemanusiaanku
Yang mengaburkan kehidupanku
Bukankah hidup selayaknya manusia hidup?
Yang membutuhi tentang kehidupannya
Yang telah dirancang oleh-Nya
Kenapa juga aku gusar lagi galau
Yakinkan aku, sayangku,
Bahwa hidup tentang mengarah pada-Nya
Dan akan kembali kepada-Nya
2017
Dunia Memang Telah Terbuka
Dunia memang telah terbuka sayangku
Orang-orang semakin blak-blakan dan transaparan
Orang-orang semakin menunjukan keakuan dan mata duitan
Jangan tarik aku menjadi seperti itu sayangku
Tahanlah nafsu-kemanusiaanku, sayangku
Nyatakan padaku bahwa:
Hidup adalah tentang pergaulan kemansiaan
Hidup akan tercukupi kalau kita bekerja selayaknya
Ada tanah untuk digarap dan kita mempunyai tanam-tanaman
Dan kita mampu mempunyai kebutuhan hidup yang normal
Yakni, membutuhi kemanusiaan
Mampu makan dan kita telah punya sandangan demi sandangan
Giring dan arahkan aku pada hidup yang bertalian akan-Nya
Sibuk-sibukkan aku menjalani waktu menguatkan keimananku
Jika yang lain bersibuk dengan nafsu-nasfunya
Yang lain sibuk menuruti tabiat kemanusiaannya
Jangan jadikan aku seperti itu, sayangku
Dan kepadamu, aku sampaikan maksudku,
Tentang kemanusiaanku, yang menjalin denganmu
2017
Dunia memang indah, Tapi Kita Percaya Akhirat Lebih Indah
Bukankah dunia teramat indah kalau kita mencarinya, Sayangku
Tapi dayakanlah diriku untuk tidak tergoda dengan tipu-tipuan sementara
Ajaklah diriku untuk lebih mengimani bahwa akhirat adalah kekal
Abadi dan butuh modal yang tinggi, yakni keikhlasan atas keduniaan
Jangan sibukkan diriku melampaui kesibukan pada alat keduniaan
Berjuang laksana mati-matian untuk sesuatu yang sementara
Jangan sibukkan diriku melampaui kebutuhan kemanusiaan
Yang itu mencukupi kebutuhan dunia atas tabiat kemanusiaan
Jika orang berkata, kalian teramat miskin di dunia yang serba maju ini
Jawablah, kami percaya bahwa semua adalah milik-Nya, maka mengapa aku mengaku miskin
Jika ada yang berkata, kenapa kalian tidak menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, dengan gerak-gerik zaman
Jawablah, benarkah kami tidak tidak menyesuaikan zaman dan tidak mengikuti gerak-gerik zaman. Sungguh kami mengikuti, karena kami tidak mampu menghindar zaman yang semakin maju.
Yang pasti sayangku, mari, sekali lagi, lebih dekat dengan tali-Nya
Katakan padaku, jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni kebutuhan kemanusiaan kita
Jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni mencukupi keperutan kita.
Jangan lalai untuk mencari nafkah, yakni membutuhi tabiat kita.
Jika dunia menawarkan gemerlap dan cucu-cucu keindahan,
Lihatlah, itu semua adalah milik-Nya, dan janganlah engkau merasa miskin
Karena semua adalah milik-Nya dan kita mampu membutuhi kemanusiaan kita
Kita bisa makan, bisa kondangan, bisa membalas kebaikan yang orang-orang berikan
Tapi ingatlah, bahwa apa yang kita lakukan harus disertai keikhlasan karena Allah
Karena semua adalah milik-Nya dan seluruh puji kembali kepada-Nya
Dan bersabarlah atas dunia yang menimpa.
Maka bersama itu, diksi karena Allah adalah penting
Diksi karena Allah sangatlah penting
Karena kita percaya bahwa semua adalah milik-Nya
Semua akan kembali kepada-Nya
2017
Jangan Khawatir Dengan Dunia, Aku mencari Nafkah, Sayang
Jangan khawatirlah dengan dunia; kita punya sawah yang penting digarap dan di tanam
Kalau aku belaka, bagaimana aku punya semangat, antarlah aku ke sawah
Supaya engkau lihat dengan bola matamu, bahwa bersama itu kita mampu menjalani hidup
Kita mampu menjalani hidup yang normal, yakni tercukupi dengan kebutuhan makan
Jika kita kehabisan bensin dan merasa membutuhkan kendaraan, pakailah
Kalau tidak punya uang, baiknya kita berjalan kaki.
Kalau kita kepanasan dan kita tidak punya uang untuk membeli kipas-angin
Pakailah kipas angin dari kertas, jangan protes, karena kita tidak punya uang
Jika kita diberi kipas-angin, maka terimalah.
Mari kita terima hidup dengan ikhlas dan mudah
Jangan payah-payahkan zaman yang serba-maju
Zamannyalah yang maju, tapi hidup tetaplah realitas
Bersama dengan itu, mari kita jadikan realitas
Sebagaimana realitas yang terjadi
Jadikanlah realitas yang sesungguhnya
Jangan banyak bicara tentang keduitan atau jangan mata duitan, sayangku
Aku pun manusia, yang tentu mudah tergoda dan tergoyah
Andai engkau menerima, bukankah dunia semakin mudah?
Andai engkau menerima, bukankah engkau kan merayuku:
Bahwa dunia adalah alat menuju kepada-Nya, Sayang.
Jangan khawatir tentang dunia, sayangku, bukankah yang hidup di dunia bukan cuma kita berdua?
Kita punya saudara, kita punya kerabat, dan kita punya teman-teman, bersabarlah.
Ah andai segala kata terkabul.
Andai nyata laksana kata
Maka hidup itu sesungguhnya mudah.
2017
Belum ada Komentar untuk "Puisi-puisi Cinta Hidayat Tf"
Posting Komentar