Setelah yasinan saya Dhopok dengan mas rohmat

Setelah yasinan  saya Dhopok dengan mas rohmat - Setelah yasinan  (maksudnya setelah acara yasinan, yakni acara yang diselenggerakan mingguan. Yasinan bergilir pada tiap-tiap jamaah yang telah terjadwal. Maksud dari yasinan adalah orang-orang para tetangga itu mengilir kegiatan yasinan, yang disana ada rangkaian acara. Rangkaian acara biasanya: pembukaan, dilanjutkan pembacaan yasin dan tahlil kemudian doa, selanjutnya keluarlah jajanan alias snack atau makanan yang disediakan tuan rumah .

bisa berupa lontong sayur, bubur kacang ijo, soto, atau  nasi-uduk, atau bahkan diberi berkat, isi berkat ialah nasi disertai sayurannya mie dan lauknya kadang ayam boiler yang di goreng, atau bisa jadi telor glundung yang direbus kemudian ditemani tempe goreng. Tempe goreng itu seperempat dari satuan tempe. Artinya satu tempe dibelah menjadi 4 bagian; lalu dibagikan. Dan yang menjadi pembaca acara, biasanya gantian.

Begitu juga dengan yang memimpin yasin dan tahlil. Maksud dari memimpin adalah dia yang memegang mik.  Dia yang suaranya paling keras sendiri. dia yang memimpin rangkaian pembacaan yasinan beserta tahlil.) saya (saya disini adalah aku taufik. taufik hidayat anaknya kaji umi dan kaji umi anaknya kaji durahman.

Kaji durahman itu mempunyai 9 anak dan 7 anaknya bertinggal di desa wargomulyo. Selanjutnya kaji durahman itu terkenal dengan giat bertani dan sesekali mengurusi mejid agung atau turut serta tentang keislaman di desa wargomulyo, alasannya karena siwonya, siwo dari isterinya, mbah kaji nawawi; orang yang mengurusi mejid dan termasuk juga mantan lurah pertama di desa wargomulyo.

Yang mana mbah kaji nawawi ini mempunyai banyak saudara di desa wargomulyo, hingga kemudian anak-turunnya, atau saudara-saudaranya, perjalanan waktu membentuk kumpulan keluarga, dan dinamailah keluarga besar raden mas sujono jawa tengah. Acara keluarga ini, masih berjalan sampai sekarang.

Hanya saja, acara itu kurang ‘mempunyai’ makna terhadap tujuan dari perkumpulan ‘keluarga’ tersebut: seringkali, atau lama-lama, acara itu sekedaran menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang kurang bermakna perihal keluarga. Itu menurut saya.

Tapi agaknya begitulah faktanya. Kalau tidak percaya? Survey saja.) dhopok  (dhopok ini bahasa jawa. istilah dhopok ini digunakan untuk omong-omong semacam kosong. Omong-omong sembarangan yang kurang memiliki nilai pada pembicaraan.

Yang isinya bisa jadi ngalor-ngidul, ngetan kulon, pokoknya tidak ada sesuatu arah yang jelas perihal obrolan. Nah begitu juga yang saya tunaikan dengan mas rohmat) dengan mas rohmat (mas rohmat ini, bisa dikatakan Raden Rohmad.

Bener: bisa disebut raden. Urutannya, Rohmat bin Habib bin Ibnu Kosim bin Bakri bin Rofii bin Nur Iman bin Pakubuana 1 atau Susuhunan Pakubuana 1. Mbah Nur Iman itu masih saudaranya Hamengkubuana 1. Malah kakaknya. Hal itu bisa ditelusuri lewat tulisan sejarah kekeratonan.

Dan itu juga menjadi bahan untuk keperdhopakan dengan beliau –gayanya beliau—yang kemudian, setelah ndhopok perihal kekerajaan, ndhopoklah perihal kekiyaian. Sebabnya mbah benu juga orang kyiaian.

Ndopok kekiyaian yang kemudian, menyambutlah sampai diri kita masing-masing. Yakni diri yang agak dibekali perihal ilmu keagamaan. Serta membicarakan tentang kemasjidan, atau bahkan membicarakan tentang keumatan, umat yang ada di wargomulyo. Namanya juga ndhopok. Bicaranya kemana-mana. Membicarakan tentang sekolah, pendidikan, bahkan keperekonomian: pergerakan dan tetek bengek lain sebagainya. Maklum. Keperdhopokan.) intinya:

Saya ndopok dengan mas rohmad.

Syaban 1439 H

Belum ada Komentar untuk "Setelah yasinan saya Dhopok dengan mas rohmat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel