Nasihat Teka-teki Pemikiran







Teka-teki pemikiran, yang itu berada di dalam dirimu, engkau harus lebih mematangkan untuk mengetahuinya, lebih dalam, sebab keberadaan dunia itu, yang berkuasa adalah tentang bagaimana pola-pikirmu; andai engkau membebaskan menurut nafsu-kemanusiaanmu, tentu engkau akan ditawarkan tentang bergelimpangan kedunia, jika engkau turuti tentang nafsu-keilmuan, tentu engkau akan ditawarkan tentang keluasan keilmuan; yang terpenting itu, engkau mampu mengontrol bagaimana pemikiranmu.

Lihatlah rumusan dunia penampakan itu, adalah sekedar penampakan dan di dalamnya ada banyak persamaan, dan engkau harus menangkap tentang persamaan itu; tentang keuniversalan itu, yang kemudian pastilah engkau akan melihat betapa dunia itu sarat dengan keramaian yang sebenarnya tujuannya adalah tunggal, yakni damai bersama dirinya, damai bersama pemikirannya; dan damainya pikiran itu tentu berkaitan dengan lingungan dan keadaan, maka jika lingkunganmu kurang baik, jika keadaanmu itu kurang baik: ingatlah, bahwa engkau tetap mampu tenang dengan segala kondisi. Ingatlah, bahwa semua itu telah direncanakan oleh-Nya. Semua itu telah diatur dalam kitab lauh-Mahfud: tancap kuatkan keimananmu terhadap kitab-Nya—dan aku senantiasa menggiringmu kepada keimanan kepada Allah dan mempercayai tentang agama islam; sungguh agama islam itu baik, sungguh agama islam itu mempunyai sistem yang kokoh dan sangat baik; jika engkau melihat ‘ketidak’ baikan dari bagan-agama islam, maka lihatlah, yang salah itu adalah pelaku-islam, atau muslimnya; bukankah sejauh ini engkau belum berdamai sungguh dengan agama islam, secara akal dan hati? Dan cara mendamaikannya adalah tentang bagaimana kamu berpikir—

Dan kencangkanlah pemikiranmu tentang keesaan-Nya, tetang agamanya; pasang kuat-kuat dalam pikiranmu. Tancapkan dalam-dalam dalam pemikiranmu, bahwa allah itu maha kuasa, allah itu maha mengatur, Allah itu telah merencakan tentang apa-pun, tanamkanlah itu kuat-kuat dalam pemikiranmu.

Jika dirimu ditekan tentang keduniaan, bersabar dan berjuanglah mencukupi keduniaanmu.

Jika dirimu ditekan tentang keilmuan, bersabar dan berjuanglah menumpas kebodohanmu.

Jika dirimu ditekan tentang pemikiranmu, bersabar dan tenanglah, sungguh Allah itu merencanakan sesuatu untukmu.

Pemikiranmu itu telah direncanakan oleh-Nya; tidakkah engkau memahami alur-hidupmu yang tersusun rapi dan bahkan rapi sekali? Gunakanlah akalmu untuk berpikir tentang dirimu, alur-alur yang telah terjadi untukmu, dan sibukkanlah dirimu ‘mendamaikan’ pemikiranmu;

Tak ada lagi selek dalam pemikiranmu.

Tak ada lagi protes dalam pemikiranmu.

Tak ada lagi sangkala dalam pemikiranmu.

Jika realitasmu menghendaki untuk berbicara, berbicaralah sepenuhnya, yang pasti hat-hati terhadap godaan nafsu-kemanusiaan; apa itu? Tentang pujian, tentang atas-nama, tentang kedudukan, tentang pangkat, tentang harta: sungguh engkau telah mengetahui bahwa Allah itu menilaii mahluk-Nya sangat teliti karena Allah itu maha mengawasi, sungguh allah itu menilai manusia melalui ketakwaannya, bukan tentang wujudnya; maka taatkan pemikiranmu kepada-Nya—aku mengawasi kau ‘sering’ kontra atau pemikiranmu ragu kepada-Nya—jadi biarkan kata-kata yang keluar dari bibirmu laksana ragu terhadap apa yang telah engkau yakini. Kokohkanlah keimananmu:

Sungguh apa-apa telah ditakdrikan.

Apa-apa telah direncanakan dengan kokoh.

Sekali pun begitu: bukankah engkau mempunyai akal untuk berpikir, maka pergunakanlah akalmu untuk berpikir kepada-Nya, jika ada orang yang menghelak kepada-Nya—itu wajar.

Jika ada orang yang ragu kepada-Nya—itu wajar.

Namun, pasang dan tanamkan kuat-kuat dalam pemikiranmu; janganlah ada keraguan tentang percaya kepada-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat nikmat-Nya. Amin.

2017-02-28

Belum ada Komentar untuk "Nasihat Teka-teki Pemikiran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel