Sejarah Agama di desa Wargomulyo










Desa Wargomulyo, sejauh yang kita ketahui, mayoritas penduduk beragama islam, tapi juga ada agama selain islam, yakni Kristen atau katolik (yang kini, mendominasi atau setidaknya yang ada, pada daerah gunung waru—status tempatnya disebut gunung waru, padahal statusnya masih desa wargomulyo; atau sebenarnya saya kurang menahu tentang komplotan daerah kediri, yang mungkin ada), namun, karena penyelusuran ini tentang agama di desa wargomulyo; maka garapan tulisan ini adalah umum.

Keberadaan desa wargomulyo, awalnya adalah belukaran tanah; rawa-rawa, atau laksana hutan. Yang pada zaman transmigrasi, maka orang-orang dari jawa pindah ke daerah lampung, yang bertepatan pada kecamatan pardasuka.

Maka bersamaan dengan komplotan transmigrasi ini, dari desa asalnya, Walet, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah: Inilah komplotan awal orang-orang menghuni desa yang disebut dengan wargomulyo.

Mereka menyebutkan diri atau desa dengan sebutan, wargomulyo. Dan status agamanya, adalah islam. karena mereka pun telah berstatuskan agama islam. Ingat, telah berstatuskan agama islam. apalagi ini pada kisaran tahun 1930 Masehi, sementara agama islam muncul sekitaran 600 Masehi di arab.

Terlebih lagi, skala nasional, di nusantara, islam telah ramai; walau dalam artian, ramai yang bergerombol-gerombol lintasan kecil, yakni layaknya pondok-pondok pesantren telah banyak, pada ulama-ulama telah banyak. Hal itu terjadi karena ukuran masa sebelumnya, yakni masa Kerajaan Islam yang jaya di Nusantara.

Kerajaan Islam yang jaya di Nusantara, tentu mempengaruhi tentang manusia-manusia nusantara lainnya, yang dulunya bekas dari kerajaan Hindu-Budha, artinya hal-hal mistik atau kepercayaan yang disebut dengan agama telah ada.

Sehingga keberadaan mereka, para transmigaran itu, datang ke kecamatan Pardasuka, telah membawa status agama, yakni wargomulyo.

Individu-individu tersebut telah membawa status tentang keagamaan; dan tugas mereka sebagai manusia, maka mencukupi kebutuhan kemanusiaannya, yakni mencukupi keberadaan sandang, pangan dan papan.

Maka selanjutnya, ketua rombongan, H. Nawawi, katanya, mengambil atau meminta ulama untuk mengurusi bidang agama, terkhusus bidang agama, di desa, maka diadakanlah Kiai Desa yang dikenal dengan Mbah Ibnu Qosim.

Lantas, jika ditanyakan, aliran agama seperti apa Mbah ibnu qosim? Maksudnya apakah Nu atau Muhammadiyah, atau apa.

Jawabku, aku tidak mengetahui secara pasti, kecuali, agama yang diajarkan Mbah Ibnu Qosim adalah agama islam. agama islam yang realistis untuk orang-orang yang telah beragama.

Apalagi di masa itu, khususnya di desa wargomulyo, tidak ada geger-geger atas-nama ‘organisasi’ agama, karena masih menyibukkan diri untuk kebutuhan pokok kemanusiaan dengan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tanah-tanah yang ada; mengurusi lahan demi lahan, demi mencukupi kebutuhan kemanusiaannya.

Kehidupan adalah hal praktis, realistis, dan agama adalah kepercayaan yang berkaitan dengan ide. Yang selanjutnya, hal praktis penting tatanan moral, dan agama sebagai basic orientasi moral (akhlak), karena tawaran keagamaan, merujuk pada moral yang baik; baik sesama manusia yang lain.

Akhir kata, sejarah agama di desa wargomulyo adalah agama yang dibawa dari jawa, yang berstatuskan agama islam; karena di masa itu, sekitaran tahun 1930 Masehi, yang mana orang-orang nusantara, atau isu nasional adalah tentang colonial; yakni, nusantara yang didominasi oleh orang-orang Belanda. Sementara itu, para transmigran, pindah tempat guna mencari kehidupan dan membutuhi kehidupan kemanusiaannya.

Karena mereka telah berstatuskan keagamaan, yang dilalah juga, cinta beragama, tentu mengambil Kiai untuk ditokohkan menjadi tokoh agama; maka bersamaan dengan itu, ilmu keagamaan, selanjutnya marak di desa wargomulyo. Alasan utamanya, karena ada Kiai yang ‘sengaja’—atau memang telah ditakdirkan—harus dikiaikan; harus distatuskan menjadi Kiai, yang disediakan tempat untuk tinggal, lahan untuk bertani dan masjid untuk diimami.

Begitulah Desa Wargomulyo; begitulah ringkasan sejarah Agama di Desa Wargomulyo.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Agama di desa Wargomulyo"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel