Terima Informasi dari Pikiran Yang Lain





Sekarang, engkau harus mencoba menggantikan mind-set pikiranmu guna menjadi penerima informasi dari pikiran yang lain, dari apa-apa yang ada di dalam pikiran orang-orang, bukan engkau yang segera mencari; katakanlah, engkau telah penuh dengan informasi yang berupa pengetahuan, tapi biarkan mereka mengabarkan sesuatu yang sebenarnya hendak ia kabarkan.

Ketahuilah, realitas, atau kejadian realitas adalah tentang keringkasan ide-ide yang ada di dalam. Dan orang-orang pun tidak harus mengetahui tentang sesuatu yang di dalam—begitulah zaman sekarang. Zaman orang-orang yang mengaku-akukan kepandaian. Mengaku-akukan kepinteran. Bagimu:

Terimalah mereka yang mengaku-aku pandai

Terimalah mereka yang hendak bersuara

Terimalah mereka yang sukanya didengar

Bukankah engkau termasuk mengaku orang-yang-bodoh, orang yang lebih penyembunyi dan orang yang lebih memilih mendengar dibanding pembicara. Maka, realitaskanlah apa yang ingin engkau damba dalam, realitas.

Buktikanlah bahwa engkau adalah orang yang mengaku-bodoh

Buktikan kalau engkau yang bukan orang yang tidak bangga bersuara

Tidak bangga menjadi pembicara dan lebih gembira mendengarkan

Oleh karananya, engkau harus berdaya diri mengakui-keakuanmu dulu, setelah itul barulah engkau tampilkan yang sebenarnya hendak ingin engkau tampilkan; bukan tentang aku yang lain, tapi engkau yang murni dengan karakter yang melekat ada pada dirimu.

Dan aku akan membantumu mewujudkan, bagaimana menjalani hidup yang baru ini:

Pertama, jangan terpancing dengan keinginan untuk kepentingan sosial dan keimanan individual; tapi teimalah realitas yang dimilikinya.

Kedua, jangan membuka perkataan, biarkan orang menilaimu sebagai orang yang cerdas dan engkau tentunya harus lebih cerdas, tatkala ada yang berkata kepadamu, maka dengan cepat engkau mejawab laksana hujan deras atau gugur daun di musim gugur, atau kapas yang berterbangan.

Ketiga, jangan penasaran dengan individu yang lain di muka individu itu, biarkan individu itu mengeluarkan sendiri keindividuannya, dan engkau tidak perlu tahu tentang individu tersebut, karena engkau telah membaca karakter dan membaca bagaimana karakter itu berkembang; kalaulah mencari, maka carilah yang itu lewat pintu belakang tanpa harus ditampakan pada pintu keluar—mengapa demikian? Karena aku hendak mengokohkan tentang kedirianmu.

Apakah sudah bisa dipahami? Dan aku berharap hal-hal begitu mudah engkau pahami, sebab engkau pengkaji filsafat; yang itu sarat dengan nilai sosial dan nilai psikologi. Pembacaan karakter.

Oleh karena itu, engkau harus lebih menambahkan-data pengetahuanmu tentang keakuanmu; dan menuangkan lintasan pemikiranmu; anggap saja, informasimu dari dunia luar yang realitas telah sempurna, maka engkau tidak akan penasaran dengan perlanjuan-penampakan yang sedikit itu.

Terlebih lagi, untuk memudahkan engkau memuaskan informasi, maka engkau harus mengokohkan informasimu yang membuatmu mencari informasi.

Pelajari sekali lagi tentang psikologi.

Pelajari sekali lagi tentang filsafat.

Pelajari sekali lagi tentang islam.

Pelajari sekali lagi tentang sejarah.

Sungguh, pengetahuanmu belum sempurna dan engkau penting menyempurnakaan itu; tatkala engkau benar-benar membutuhkan ilmu-ilmu tersebut, maka secara otomatis individu-individu itu akan terkesan unik. Atau, dengan tarian jemarimu; mengapa engkau tidak tuliskan tentang keperindividuannya, laksana engkau bercerita kepadamu atau kepada yang lain, yang itu mengabarkan informasi. Ya! Untuk memenuhi pengetahuanmu; buatlah catatan tentang mereka yang ditokohkan dengan ringkas, yang berguna untuk dirimu; diri yang mengawasi, diri yang mawas, diri yang teliti: begitulah tugasmu. Dan ketahuilah, karena mereka adalah orang biasa, maka engkaulah yang menspesialkan mereka-mereka. Engkaulah yang mengetahui mereka-mereka. Dengan begitu, maka engkau membutuhkan informasi yang itu berguna buatmu.

Namun saranku, ubahlah kebiasaanmu seperti sekarang ini, menjadi kebiasaan yang baru, buat dirimu; supaya orang-orang menyatakan dengan benar, bahwa engkau telah berubah. Begitu.

2017

Belum ada Komentar untuk " Terima Informasi dari Pikiran Yang Lain"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel