Realitas Pada Hiruk Pikuk Permesinan


Zaman memang telah seperti itu, Taufik, mesin telah berada dimana-mana, dan manusia sepakat dan senang dengan gejala perubahan; manusia senang dan bahagia disaat hidupnya semakin mudah. Bila pun tekanan hidup untuk menimpali permesinan berat, atau payah; sesungguhnya, beginilah zaman sekarang:

Manusia dituntut untuk bekerja dan mendapatkan upah, sehingga manusia mampu mencukupi kebutuhan-mesin yang memang telah menjadi realitas.

Andaikata engkau sejak dulu terlahir dan kecukupan harta untuk mendapatkan ranah-ranah permesinan, bukankah engkau akan menggunakan itu menikmati sesuatu yang berkaitan dengan mesin; yang mana tatkala menjalin-hubungan dengan manusia, tinggal pencet.

Melipatkan jarak yang juah menjadi dekat. Bukankah itu adalah hal wajar?

Dan engkau akan sibuk pada dunia-hiburan; atau malah bisa jadi engkau menjadi manusia-penghibur.

Jika engkau bertanya, bagaimana realitas sekarang di zaman permesinan?

Jawabku, tetaplah realitas sebagaimana mestinya, yang penting adalah sesuatu yang real, yang nyata; jika pun tawaran dunia-maya, atau dunia-televisi, dunia-gambar, dunia-informasi, itu tentu sesuatu yang diluar realitas yang sesungguhnya. Karena itu bukan realitas yang sesungguhnya buat dirimu, melainkan tawaran realitas buat panca-inderamu, tapi tidak seluruh ketubuhanmu.

Sekarang, engkau harus membedakan mana yang itu tubuh-utuh dan mana yang bukan tubuh-utuh.

Nah, tawaran dunia-permesinan adalah ketubuhan yang tidak utuh, sementara kebutuhan manusia adalah ketubuhan yang utuh. Maka engkau harus pandai-pandai menyakapi hal-hal begitu, Taufik.

Engkau harus benar-benar mengaktifkan akalmu dan membedakan mana yang realitas sesungguhnya, dan mana realitas yang itu sarat dengan keideaan.

Sesungguhnya, tawaran ini adalah tentang kajian realisme dan idealisme. Hal-hal yang berkaitan dengan jalinan permesinan adalah tentang perideaan. Dan hal-hal yang nyata buat tubuhmu, yang mana mampu terjangkau oleh ketubuhanmu adalah tentang kerealitasan. Apakah bisa dimengerti dan engkau siap membedakan mana yang ide dan mana yang nyata?

Namun untuk lebih menyempitkan tnetang apa-apa yang kau galaukan, baiknya engkau melerai apa-apa yang engkau galaukan tersebut.

Jika engkau bertanya kepadaku, gejala apa yang menjadikanmu galau? Yakni tentang permesinan.

Jawabku, aku akan memberikan tanda-tanda kepadamu:

Keberadaan telekomunikasi, menjadikan lipatan jarak, atau pemadatan ruang-lingkungan: yang jauh menjadi dekat. Dan jarak menjadi rekat. Yang kemudian, beefek pada percepatan ‘komunikasi’ sehingga manusia dianjurkan untuk ‘percepatan’ pembicaraan, dan ‘jalinan’ universal yang komplek dan bahkan menyempit.

Kemudian, keberadaan tranportasi menjadi: lipatan jarak, atau pemadatan jarak; yang jauh menjadi dekat. Dan jarak menjadi jalinan yang ‘kemampuan’ tubuh mampu menjangkau untuk didatangi. Dan berefek pada pekerjaan yang berjarak pada ‘keberadaan tubuh’: bersamaan dengan itu, pekerjaan menjadi ringkas, karena jarak yang semakin dekat.

Selanjutnya, efek-efek industrisasi, yakni keberadaan mesin-mesin untuk membantu keberadaan manusia, untuk membantu memudahkan kehidupan manusia; maka berefek manusia menjadi banyak anggurannya, manusia mempunyai waktu lenggang untuk mengerjakan sesuatu: misal, mesin cuci menggantikan hal-hal yang tercuci secara manual.

Dan begitulah keberadaan zamanmu berada Taufik,dan tentu engkau tidak bisa menghindari zamannya; jika terjadi efek-efek yang lain, yakni tentang kebutuhan hiburan atau pendekatan spiritualisme, maka sangat wajar; sebab dengan perpekan informasi, tekanan ‘pendapatan’, tekanan ‘kepemilikan’, tekanan keindividuan, tekanan ‘hak-milik’, menjadi hidup seakan-akan adalah pretelan satu sama lain. Hidup menjadi tidak harmonis yang harmonis karena sibuk keakuannya.

Sesungguhnya hal begitu tidak salah, Taufik. Katakan padaku, apa yang salah dengan hal tersebut? ketahuilah, hal itu terjadi karena ‘teraplikasinya’ ilmu; terjalankannya ilmu-pengetahuan. Apakah yang salah, jika pun efeknya manusia menjadi ‘manusia dalam jangkar persenang-senangan’ di atas kehidupan, bukankah itu wajar. Sebab tujuan manusia di dunia pun mengharapkan kesenangan, jika pun senangnya itu tidak abadi, bukankah mereka juga mengetahui.

Sekarang apa yang salah dengan hal tersebut, Taufik? Katakan padaku, tentang, sesungguhnya apa yang salah dengan hal tersebut, Taufik?

Apakah engkau ingin memfokuskan pada realitas islam, Taufik? Oh sungguh niatan yang bagus, tapi tetap ketahuilah, bahwa dalam lingkunganmu pun adalah orang-orang yang berstatuskan islam. jika pun mereka tidak mengaktifkan deras tentang ‘rasionya’ untuk agama islam; jawabnya, ingatlah dirimu, mengapa dirimu belum mengaktikan ‘keislamanmu’ dengan kesungguhnya? Sesungguhnya apa yang engkau tangkap dengan agama islam? jawablah kepadaku:

Apakah engkau berpikir, bahwa orang-orang agama islam harus senantiasa mengaji? jawabannya, mereka pun masih mengaji, Taufik.

Apakah engkau berpikir, bahwa orang-orang agama islam harus taat akan ibadah? jawabannya, mereka pun telah taat beribadah, Taufik.

Sungguh, aku menganjurkanmu untuk berpengetahuan luas terhadap keagamaan, harus mampu menempatkan keagamaan seluas-luasnya, tidak berpikir kerdil terhadap keagamaan; jika engkau bertanya, bagaimana orang-beragama-islam menyikapi keadaan zaman yang seperti sekarang ini?

Jawabnya, engkau adalah orang yang beragama islam, yang penting mempunyai sikap dengan zaman yang terjadi. Engkau adalah orang yang beragama islam, harusnya engkau sibukkan dirimu pada pengetahuan-keislaman, maka tentu kelak engkau akan menjadi penyampain tentang kegamaan islam, yang itu tidak membelenggu pendengarmu untuk menunaikan agama islam. yakni menyebarkan panji-panji keimanan; kenanglah, tatkala umat kanjeng nabi Muhammad kokoh dengan keimanannya, maka mereka membutuhkan rukun-keislaman untuk mengikatkan keimanan.

Terakhir, jika engkau bertanya tentang apa makna realitas pada era hiruk pikik permesinan?

Jawabnya, apa-pun itu keadaan zamannya, entah itu permesinan; manusia itu membutuhkan sisi kemanusiaannya. Yakni ruang-ruang kemanusiaan yang itu terjangkau oleh ketubuhan manusia. Begitu ya… kalau engkau belum paham, setidaknya engkau mengetahui. Begitu ya…

Belum ada Komentar untuk "Realitas Pada Hiruk Pikuk Permesinan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel