APA KABAR CINTAKU? MAKSUDKU KABAR TENTANG KESOMBONGANMU.






Apa kabar cintaku? maksudku kabar tentang kesombonganmu; apakah engkau menyadari tentang kesombonganmu? atau engkau tidak menyadari bahwa ada rasa sombong dalam benakmu, pada pemikiranmu, yang itu sangat lembut, lembut sekali; atau, engkau ingat, apa itu sombong? darimana asal-usul kata sombong? Jangan-jangan engkau lalai dengan makna tentang sombong, atau jangan-jangan engkau telah menghakimi dirimu bahwa engkau tidak sombong, yang bisa jadi, sebenarnya engkau adalah sombong; tapi sayang, aku tidak mengetahui kebenaran apa yang terjadi padamu, kecuali bertanya; 



apa kabar cintaku? maksudku tentang kabar kesombonganmu; engkaukah sombong kepada manusia yang itu adalah mahluk yang sepadan denganmu, melalui embel-embel statusmu, embel-embel kecantikanmu, atau embel-embel kepandaianmu; apakah engkau lupa bahwa status mempunyai tanggung-jawab dengan apa yang distatuskan? apakah engkau lupa bahwanya kecantikan mempunyai tanggung-jawab dengan apa yang terjadi karenanya? apakah engkau lupa bahwasanya kepandaian adalah bagian yang dibagikan, dan itu bukanlah untuk kebanggaan melainkan sebagai wadah untuk mengabarkan yang itu kebodohan? Atau, engkau koarkan tentang kepandaianmu, engkau kibaskan tentang keelokanmu, lalu engkau tebarkan tentang kestatusanmu; yang itu untuk kepentingan pada mahluk yang bernama; manusia. Yang berharap dipuji lalu dipuja, disanjung, dan diunggulkan, dipamerkan, dan dipajangkan, lalu orang-orang tergiur karena mereka melihatmu dengan terang lagi cerlang; sementara itu, mereka yang buta, terdiam, tidak-tahu apa yang terjadi, tidak tahu, apa yang sedang dialami orang-orang; ataukah karena tidak ada orang yang buta, sehingga memamerkan tentang 'hal-hal' yang berkaitan dengan keakuan. yang tujuan utamanya, untuk kepentingan manusia. Padahal, kita mengetahui dengan pasti bahwa semua adalah milik-Nya, semua adalah kuasa-Nya, dan semua telah di nasibkan (dibagikan) menurut kadar kualitasnya, yang harusnya tidak saling membanggakan keakuan, tidak saling menyombongkan keakuan; apakah engkau melihat betapa di zaman yang terbuka ini, orang-orang suka memamerkan keakuannya? orang-orang menampilkan gaya-gaya kesombongannya, dan berkata: "saya tidak sombong. saya tidak gumede. bagiamana saya bisa gumede sementara Allah menguasaiku. penampilanku adalah upaya untuk mewujudkan diri karena zaman mulai menjadi pameran demi pameran." kataku, Allah itu maha mengetahui isi-hati, allah yang paling mengetahui. Engkau sombong atau tidak, sungguh, Allah yang mengetahui. oleh karena itu aku bertanya:



apa kabar cintaku? maksudku kabar tentang kesombonganmu kepada tuhanmu; karena aku yakin, engkau telah mengetahui 'maksud' dari diksi sombong yang aku sertakan untukmu. Apakah engkau sombong kepada tuhanmu, cintaku? tentang penghambaanmu yang lalai kepada tuhanmu; masihkah pemikiranmu benar-benar menyerahkan diri kepada tuhanmu; atau pikiranmu berprotes tapi tidak terwujud protesnya secara nyata; namun, lintasan pemikiranmu direkam oleh malaikat-Nya, sementara itu, penampak-penampakanmu laksana aura surgawi padahal pembusukan tentang akalmu; apakah begitu, cintaku? Dan aku berkata seperti itu, karena aku mulai meyakini bahwa dengan dirimu, aku akan menjadi wujud yang berpasrah pada ilahi. Walau sebenarnya, diksi-diksi yang aku sampaikan kepadamu, itu juga untukku. Walau ringkas kata, aku ingin bertanya:



apa kabar cintaku? 



2017 



Belum ada Komentar untuk " APA KABAR CINTAKU? MAKSUDKU KABAR TENTANG KESOMBONGANMU."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel