SAJAK-SAJAK HIDAYAT TF


Haidar Buchori


RINDU TANPA ARAH



aku datang kepadamu karena rindu

yakni harapan ingin bertemu

andai engkau putuskan itu dariku

sambil lidahmu berkata,

'maaf aku tidak tahu arah bicaramu.'

kataku, 'apakah rindu diharuskan mempunyai arah?'

jawabmu, 'engkau menjalin denganku, engkau harus tahu tentang diriku. bukankah ini tentang kepentinganmu dan aku bukanlah tuhanmu.'



dan aku tahan kedatanganku kepadamu

karena aku mulai paham bahwa rindu

haruslah punya arah yang jelas saling membutuhkan

kecuali rindu itu diserahkan pada tuhan

yang menerima segala keluhan



2017



DAN PEMIKIRANKU MEMBENTUK KEPRIBADIANKU




Dan pemikiranku menjadi sesuatu yang menarik

laksana tertarik oleh pemikiran yang itu

berada di dalam diriku

kontrol atas diriku

yang menali pada tali islam

yang itu lentur bersama kenyataanku



dan pemikiranku menjadi sesuatu yang tidak-terasing

yakni pemikiran yang standar selayaknya hidup

yang mengkuti gerak-gerik waktu

yang telah ditentui hukum

dan agama bagiku adalah keputusan diri untuk percaya

yang itu pendayaan diri bersama dengan tali-tali yang percaya



dan keagamaanku menjadi sesuatu yang menarik bagi keakuanku

tentu, karena pembicaraanku adalah tentang agamaku

bersamamu aku menalikan diri tentang gerak-gerik pemikiranku

yang sebenarnya, bersamaan dengan itu pemikiranku mempunyai tali yang itu tali kepadaku

dan kepadamu adalah alat untuk mengingatkan

demikianlah keadaanku

dan kata adalah berkelanjutan yang bergerak maju



2017



PADA CENGKRAMAN KATA-KATA




saat kata-kata atau rangkaian kata-kata semakin terbaca oleh mataku

oh saat diriku mulai ketagihan akan kata-kata

atau mulai meminjam pemikiran yang lain

di saat itulah aku tahu kekuranganku

di saat itulah aku mulai menyadari keserakahanku

di saat itulah aku mulai memahami;

gerak-duni membutuhkan bekas untuk dibacai

untuk dimengerti, yang kemudian, seringkali

penerus waktu, lebih mengunggul-unggulkan ide

dan seolah mampu menerapkan, padahal,

realitas tetap berjalan sebagaimana mestinya

tidak lambat, tidak juga cepat

dan saat aku mulai deras berkata-kata

di saat itu jugalah aku menyadari bahwa

aku meninggalkan jejak untuk dimatai

namun kataku,

'realitas tetaplah realitas yang itu bukan sekedar kata-kata.

sekali pun zaman sarat kata-kata;

gerak-gerik zaman tetaplah bukan sekedar kata-kata.'



2017



YANG BERBEKAS, YANG BERHARAP BEKASAN




zaman yang maju, mengajak manusia membekasi dirinya

begitu juga denganku

bersama dengan sajakku

membekaskan keakuanku, yang menali denganmu

tali rindu yang ganjil kepadamu

rindu yang laksana tak benar-benar rindu kepadamu

namun siapa yang mampu menodai 'keanginan-rinduku'?

siapa yang mencegah untuk 'ketidak-pentingan' rinduku?

yang membekaskan sajak untukmu

yang menjadikan bekas untuk masa-lalu

demikianlah sajak yang berkata:

tentang bekas-bekas, yang itu pun,

zaman mengajak manusia turut serta

pada era perbekasan

ya! siapa yang tidak meninggalkan bebas pada waktu demi waktu?

apalagi zaman sudah berkata terang:

"membekaslah. membekaslah. karena engkau adalah mahluk yang pasti menjadi bekas."



2017



KEPADAMU KUSAMPAIKAN SAJAKKU



kepadamu aku sampaikan sajakku

sajak kedirianku, yang terus tentang keakuanku

sebagai laporan atau surat yang kesekian

sebagai tanda

ikatanku kepadamu

atau karena engkaulah yang menjadi

inspirasi 'diam' bagi pemikiranku

inspirasi 'damai' bagi hatiku



jika ada yang berkata, 'katamu melampaui kesungguhan-sesungguhnya hatimu!'

jawabku, 'jika kudiamkan diriku, aku masih khawatir, ikatanku lepas. demikianlah ketakutanku.'



jika ada yang berkata, 'mengapa engkau ikatakan dirimu kepada gurumu?'

jawabku, 'karena aku masih mengingatkan diri kepada guruku, bagaimana aku melepas ikatan yang itu aku mempunyai ikatan.'



bersama sajakku, kusampaikan maksudku

tentang kedirian, atau sekali lagi tentang keakuanku

sebagai tanda

pelaporan kabar tentang keakuan serta gerak-gerik pemikiran

demikianlah sajakku



2017

Belum ada Komentar untuk "SAJAK-SAJAK HIDAYAT TF"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel