Sajak-sajak Hidayat Tf
Minggu, 30 Juli 2017
Tambah Komentar
memenjarakan
engkau bukanlah kenyataanku
wajahmu yang ngiang, itu dalam benakku
dalam pemikiranku,
yang entah: siapa yang sesungguhnya memenjarakannya
akukah atau dirimu
karena yang kutahu sungguh
akulah yang memenjarakanmu pada diriku
kataku, bagaimana mungkin aku memenjarakan dirimu
di dalam pikiranku, kecuali bersama kata-katamu
atau karena kata-kata aku menjadi ngiang padamu
ah kata, menjadikan sarat kepadamu
menjadikan kata-kataku menuju kepadamu
telah kudaya diri, membebaskanmu
bagaimana aku membebaskan diri dari kenanganku
akukah menyangkal tentang sejarah yang menyertaiku
akukah menolak menterngiangkan diri kepadamu
yang kemudian, jadilan sturktur keterngiangan ketat padamu
pada gurumu, pada orang-orang yang dekat denganmu
dalam pemikiranku;
o pemikiranku, menjadi gaduh dan riuh bersama kenangan demi kenangan
o pemikiraku, menjadi aneh dan lucu bagi diriku yang terngiang nama demi nama
wajah demi wajah
kataku, semakin aku memikirkan yang lebih banyak, o semakin pemikiranku laksana pasar yang ramai
dan kepadamu, aku fokuskan pemikiranku
mengenang masa dimana aku damai bersamamu
mengenang kejadian saat aku berdialog denganmu
o lihatlah, diriku, memenjarakanmu dalam kenanganku
sementara engkau, tetap melangkah bersama kenyataanmu
berkesibuk dengan realitasmu, dan aku;
sibuk memenjarakan kenanganmu denganku
inikah burukku, yang lebih lama pada kenanganku
inikah kejamku, yang memenjarakan bekasmu pada diriku
dan kepadamu, aku kabarkan kedirianku
2017
Pembicaraan Kenyataan
jarak menjadikanku mengatakan, "engkau bukanlah kenyataanku"
batinku menyeru, menolak, dan berujar, 'kenyataan apa maksudmu?
kau pikir, saat engkau berada di dekatnya, tiap harikah engkau melihatnya. tiap saatkah engkau menyaksinya. Ya. kenyataan apa maksudmu?"
Mendadak aku terkaburkan makna dari kenyataan.
mendadak aku laksana tidak tahu mana yang nyata sungguh.
batinku menyeru, dan berkata, 'jika engkau berkata, kenyataan adalah bahwa engkau mampu melihatnya, dan saat tidak melihatnya, maka itu bukan nyata; maka sungguh sempitlah pemikiranmu.
jika engkau berkata, kenyataan adlaah bahwa engkau dekat dengannya, dan saat engkau berjarak dengannya, katamu, dia bukanlah kenyataan. maka sungguh dangkallah pemikiranmu terhadap bahasa.
jika engkau berkata, kenyataan adalah sebagaimana adanya yang tertangkap indera. maka, sungguh acuhlah pembacaan filsafatmu; ingatlah, indera itu terbatas.
jika engkau berkata, kenyataan adalah seluruh hal yang tertangkap oleh individu atau subjektif; maka, sungguh tidak adillah penilaianmu. jika engkau bernyata kepadaku, apa sesungguhnya kenyaataanku dengannya?
jawabku: janganlah engkau disibukkan oleh kata."
mendadak aku keluar dari rumah, memandang gerak-gerik alam
membaca keadaan, membaca keberadaan; aku tersenyum;
karena kata menjadi pembeda, karena kata dunia ramai adanya.
2017
MENGIKATKAN
dan pemikiranku, menautkan diri kepadamu
menalikan diri kepadamu
semampu daya kuikat-ikatan diri kepadamu
seringkas itu jalinanku, denganmu
2017
YANG DIIKATKAN
aku tahu banyak orang pandai, tapi bagiku, engkaulah jalanku
aku tahu banyak orang hebat, tapi bagiku, engkaulah kehebatanku
kepadamu, aku terajarkan:
banyak orang menalikan diri kepada yang orang-orang menali, tapi sebenarnya tidak cocok baginya untuk ditalikan.
banyak orang mengikatkan diri kepada orang-orang mengikat, tapi sebenarnya tidak cocok baginya untuk mengikatkan.
dan kepadamu, kusampaikan:
jangan gegabah untuk mengikatkan, jangan tergoda menalikan
jangan buru-buru mendakwa pertalian, jangan terdoga kepernamaan
jika engkau benar-benar diikatkan, tentu engkau tidak bisa menghindar dari keterikatakan."
2017
Belum ada Komentar untuk "Sajak-sajak Hidayat Tf"
Posting Komentar