Sajak-sajak Hidayat Tf



memenjarakan






engkau bukanlah kenyataanku

wajahmu yang ngiang, itu dalam benakku

dalam pemikiranku,

yang entah: siapa yang sesungguhnya memenjarakannya

akukah atau dirimu

karena yang kutahu sungguh

akulah yang memenjarakanmu pada diriku



kataku, bagaimana mungkin aku memenjarakan dirimu

di dalam pikiranku, kecuali bersama kata-katamu

atau karena kata-kata aku menjadi ngiang padamu

ah kata, menjadikan sarat kepadamu

menjadikan kata-kataku menuju kepadamu



telah kudaya diri, membebaskanmu

bagaimana aku membebaskan diri dari kenanganku

akukah menyangkal tentang sejarah yang menyertaiku

akukah menolak menterngiangkan diri kepadamu

yang kemudian, jadilan sturktur keterngiangan ketat padamu

pada gurumu, pada orang-orang yang dekat denganmu

dalam pemikiranku;



o pemikiranku, menjadi gaduh dan riuh bersama kenangan demi kenangan

o pemikiraku, menjadi aneh dan lucu bagi diriku yang terngiang nama demi nama

wajah demi wajah

kataku, semakin aku memikirkan yang lebih banyak, o semakin pemikiranku laksana pasar yang ramai

dan kepadamu, aku fokuskan pemikiranku

mengenang masa dimana aku damai bersamamu

mengenang kejadian saat aku berdialog denganmu



o lihatlah, diriku, memenjarakanmu dalam kenanganku

sementara engkau, tetap melangkah bersama kenyataanmu

berkesibuk dengan realitasmu, dan aku;

sibuk memenjarakan kenanganmu denganku



inikah burukku, yang lebih lama pada kenanganku

inikah kejamku, yang memenjarakan bekasmu pada diriku

dan kepadamu, aku kabarkan kedirianku



2017



Pembicaraan Kenyataan



jarak menjadikanku mengatakan, "engkau bukanlah kenyataanku"

batinku menyeru, menolak, dan berujar, 'kenyataan apa maksudmu?

kau pikir, saat engkau berada di dekatnya, tiap harikah engkau melihatnya. tiap saatkah engkau menyaksinya. Ya. kenyataan apa maksudmu?"

Mendadak aku terkaburkan makna dari kenyataan.

mendadak aku laksana tidak tahu mana yang nyata sungguh.

batinku menyeru, dan berkata, 'jika engkau berkata, kenyataan adalah bahwa engkau mampu melihatnya, dan saat tidak melihatnya, maka itu bukan nyata; maka sungguh sempitlah pemikiranmu.

jika engkau berkata, kenyataan adlaah bahwa engkau dekat dengannya, dan saat engkau berjarak dengannya, katamu, dia bukanlah kenyataan. maka sungguh dangkallah pemikiranmu terhadap bahasa.

jika engkau berkata, kenyataan adalah sebagaimana adanya yang tertangkap indera. maka, sungguh acuhlah pembacaan filsafatmu; ingatlah, indera itu terbatas.

jika engkau berkata, kenyataan adalah seluruh hal yang tertangkap oleh individu atau subjektif; maka, sungguh tidak adillah penilaianmu. jika engkau bernyata kepadaku, apa sesungguhnya kenyaataanku dengannya?

jawabku: janganlah engkau disibukkan oleh kata."



mendadak aku keluar dari rumah, memandang gerak-gerik alam

membaca keadaan, membaca keberadaan; aku tersenyum;

karena kata menjadi pembeda, karena kata dunia ramai adanya.



2017



MENGIKATKAN




dan pemikiranku, menautkan diri kepadamu

menalikan diri kepadamu

semampu daya kuikat-ikatan diri kepadamu

seringkas itu jalinanku, denganmu



2017



YANG DIIKATKAN



aku tahu banyak orang pandai, tapi bagiku, engkaulah jalanku

aku tahu banyak orang hebat, tapi bagiku, engkaulah kehebatanku

kepadamu, aku terajarkan:

banyak orang menalikan diri kepada yang orang-orang menali, tapi sebenarnya tidak cocok baginya untuk ditalikan.

banyak orang mengikatkan diri kepada orang-orang mengikat, tapi sebenarnya tidak cocok baginya untuk mengikatkan.

dan kepadamu, kusampaikan:

jangan gegabah untuk mengikatkan, jangan tergoda menalikan

jangan buru-buru mendakwa pertalian, jangan terdoga kepernamaan

jika engkau benar-benar diikatkan, tentu engkau tidak bisa menghindar dari keterikatakan."





2017

Belum ada Komentar untuk "Sajak-sajak Hidayat Tf"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel