Kehidupan Praktis



Janganlah engkau tidak mengacaukan hidup yang sebenarnya engkau mengetahui bahwa hidup itu praktis. Yakni, bahwa individu membutuhkan individu lain; dan individu harus memperkuat tentang keakuannya, yang mana tiap-tiap individu itu ada persarangan; materi dan rohani. Ringkas kata, materi adalah hal-hal yang bersifat realistis. Dan rohani adalah hal-hal yang bersifat idealistis.

Dan manusia membutuhkan keduanya, manusia harus seimbang diantara keduanya. 

Sekarang, apa yang dibutuhkan adalah materi. Ialah hal-hal yang mendukung tentang materi, yakni pakaian, makanan, dan rumah. Yang tujuannya, untuk materi tersebut. sementara yang bersifat idealistis itu, untuk menguatkan tentang materi, dan itu tidak kelihatan; karena idealistis itu berada di dalam, seperti pemikiran, angan-angan, cita-cita, renungan.

Dan engkau, jangan merepotkan tentang keduanya itu. engkau telah mempunyai ilmu tentang keduanya. Dan engkau mampu melihat bagaimana tentang keduniaan.

Ingatlah, hidup itu praktis. Seringkas itu, Kawan.

saat engkau merepotkan kehidupan yang praktis itu, maka tentu saja, dengan mudah, engkau mampu menjalankan bahwa hidup itu menjadi sesuatu yang tidak praktis, hidup itu harus ditelusuri lebih lanjut; harus diurai dan dilerai, harus dijabarkan dan dirumuskan. Dan akhirnya, hidup itu menjadi tidak praktis.

Sekarang, kataku, apakah saat engkau hidup harus banyak pikiran? Harus banyak hal untuk dipikirkan? Kenanglah: pemikiran yang terjadi padamu, itu karena, engkau telah mengetahui banyak hal, sehingga itu menjadi sesuatu yang penting dipikirkan. Seperti halnya, pengetahuan agama, pengetahuan masyarakat, pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik, serta pengetahuan-pengetahuan yang lainnya. Sebab itu telah menjadi umum.

Dan engkau, pasti, akan turut serta terhadap hal umum tersebut. dan engkau, tidak bisa merubah sesuatu yang telah umum, dikembalikan ke zaman primitive, seperti dulu, tidak bisa. Zaman telah berkembang, zaman telah menjadi seperti sekarang ini, namun tetap saja, taufik, hidup adalah praktis.

Jika engkau mengalami bahwa hidup itu tidak praktis, sesungguhnya itu penyakit pemikiran mereka, atua pemikiran yang ada di dalam mereka. Karena hidup itu praktis; kebutuhan pokok untuk materi dan idea. 

Dan engkau telah mengetahui keduanya, maka jalankanlah kepraktisan itu. terapkanlah dalam mind-set pemikiranmu, bahwa hidup itu praktis. Bahwa hidup itu tidak seribet seperti apa yang engkau susun dalam pemikiranmu itu. 

Jika engkau berharap untuk kebaikan, maka mulailah dari dirimu sendiri.

Jika engkau berharap orang-orang untuk kebaikan, maka mulailah dari dirimu sendiri.

Jika engkau berharap orang-orang untuk bekerja sama, maka mulailah dari dirimu sendiri.

Seringkas itu, Sahabat. Jika engkau tidak mampu mendapat itu, maka terimalah, jangan protes tentang kehidupan. Jangan salahkan orang-orang, jangan tuding tentang orang-orang; memang begitulah takdir atau ketetapan yang telah ditetapkan. 

Jika engkau menaruh prinsip kepada agama, maka pahamilah agamamu sekali lagi.

Jika engkau berprinsip kuat kepada agama, maka pahamilah agamamu sekali lagi.

Jangan-jangan engkau tidak tahu tentang agamamu, tapi engkau mengaku-aku bahwa engkau mengetahui. Jangan-jangan engkau tidak tahu individumu lalu engkau mengaku-aku tahu tentang dirimu.

Yang pasti, jalankanlah kehidupanmu itu dengan ringan dan seperti angin; bahwa manusia itu membutuhkan materi dan rohani, dan engkau harus seimbang terhadap hal tersebut. jika engkau tidak mampu seimbang; maka belajarlah untuk seimbang diantara keduanya. Jika engkau tidak bisa, itulah yang bisa engkau lakukan. Itulah batas kemampuan yang telah ditakdirkan untukmu. Begitu ya…



2017

Belum ada Komentar untuk " Kehidupan Praktis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel