Dialektika

Di kelas filsafat, tentu saja telah dikaji dialektika, hanya saja tidak spesifik mengkaji dialektika. Kalau mau mengkaji dialektika secara spesifik, tentu saja pada masa yang lain, artinya bukan pada kelas. bila pun dikelas, maka bakal menggunakan waktu yang banyak untuk mengkaji dialektika: atau bila pun perlu, harus ada kajian khusus untuk mengkaji dialektika. Disinilah saya akan berusaha sekali lagi ‘memahami’ dialektika.

“Dialektika dalam bahasa Inggrisnya yaitu Dialectic berasal dari bahasa Yunani Dialektos yang mempunyai arti pidato, pembicaraan, dan perdebatan,” tulis orang lain.

“Dialektika merupakan seni atau ilmu yang berawal dari suatu penarikan pembedaan-pembedaan yang sangat ketat, dialektika ini kiranya bisa kita jumpai pada awal munculnya yaitu dimulai oleh Zeno, kemudian Socrates, dan dikembangkan oleh Plato.”

“Walaupun arti awal dialektika sebatas seni atau ilmu tentang bagaimana berpidato, bagaimana kita berbicara atau bagaimana kita berdebat, namun perananya dari waktu ke waktu tidak bisa kita pungkiri sangatlah signifikan, karena interprestasi mengenai hakikatnya dan penghargaan atas kegunaanya sangat berfariasi sepanjang sejarah filsafat dan tidak terpaku hanya dalam tiga persoalan tersebut di atas,” tulis orang lain juga.

“Seorang dialektikawan adalah seorang yang tidak membiarkan sesuatu tidak dipersoalkan, akan tetapi mempersoalkan dengan gaya dan cara tertentu. Begitu jugalah yang akan kita dapati dari tokoh socratrates, atau gaya plato pada tulisan-tulisannya. Tulisan itu dikatakan dialog,” katanya.

Dan seringkali dialektika disandingkan dengan dialog. Karena memang artinya pembicaraan, perdebatan, atau pidato. Pidato yang berbantah-bantahan, atau saling bertukar kata demi kata.

“Fitche merupakan orang pertama yang memaparkan proses dialektika yang mencakup tiga-serangkai Tesis, Antitesis, sintesis. Kemudian Hegel menerima tigaserangkai tersebut. Menurutnya, seni dialektika bukan sekedar seni berargumentasi, akan tetapi selain merupakan metode dalam berargumentasi secara rasional, ia juga merupakan metodologi dalam membaca sejarah dan fenomena alam secara keseluruhan. Dialektika Hegel terdiri dari rangkaian proses dialektis yang tidak berhenti, yang dimulai dari tesis, entitesis, menuju sintesa dan seterusnya. Dialektika

Hegel ini kemudian dianut oleh Karl Marx dan dijadikan sebagai dasar bagi filsafat Materialisme-Dialektikanya,” tulis orang lain.

Nah itulah sebabnya, saya mulai mempelajari ini. mempelajari adalah memilih sesuatu yang itu sesuai dengan pola-pemikiranku. Dan saya, tentu saja agak mengerti tentang filsuf Fitche, alirannya idealisme, begitulah kalau dikelas aliran-aliran filsafat. Dia adalah tokoh idealisme. Begitu juga dengan Hegel. Freidiric Hegel, terkenal dengan filsuf idealisme, begitu juga dengan Filsuf Plato, dikenal dengan filsuf Idealisme. Bersamaan dengan itu, maka bagiku: agak penting untuk mengerti mereka sekali lagi, walau pun lewat tulisan, walau pun lewat kata-kata.

Faktanya, aku pun masih menjalani fakta sebagai pelajar. Dan akan menerima kalau orang itu menyalahkan, asalkan ada daya untuk membenarkan. Dan memberi sesuatu tentang apa yang disalahkan. Begitu. 2018

Belum ada Komentar untuk "Dialektika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel