APA MAKNA ‘PENGAJIAN AKBAR’ DI ZAMAN INFORMASI?


hidayat tf_postmodern_ngaji

Kau tinggal ketik judul tema apa yang akan berlangsung, maka engkau akan mendapati pengetahuan: kau bisa membaca kalau kau ingin membaca. Kau bisa melihat video kalau kau ingin mendengar sekaligus melihat penceramah itu. lalu kau praktekkan apa-apa yang layak dipraktekkan. 

Dan kalau kau kurang puas dengan apa yang telah kau dapati itu, maka kau bisa mencari tema yang sama, lalu kau dengarkan hal-hal itu dengan seksama. Kalau kau belum paham lagi, kau perlu lebih lama untuk mendengar atau membaca tentang info ‘tema’ apa yang akan dikajikan.

Saratnya kau harus mempunyai kuoto yang cukup. Kau harus mempunyai kuota yang cukup.

Kalau kau merasa tidak yakin dengan si penceramah, maka kau tinggal ketik kitab tentang ‘tema’ yang sedang berlangsung. Jika kurang puas juga, maka kau tinggal baca kitab dasar dari agama islam, al-quran. 

Kalau kau tidak mengetahui makna dari al-quran, maka kau harus rajin membaca tafsir al-quran. Kalau hal itu terlalu banyak, dan itu tidak menguntungkan secara materimu, maka kau harus membaca tema apa yang sedang hangat dibicarakan, jika sekarang gencar dengan tema ‘maulid’ engkau perlu melihat tentang maulid. engkau tinggal mengklik tentang mengetik, lalu klik, apa yang kau pilihkan:

Apakah kau mau melihat ceramah kiai-kiai

Apakah kau mau melihat teks-teks kiai

Apakah kau mau memilih kiai yang kau sukai

Apakah kau mau memilih kiai kelas internasional

Apakah kau mau memililih kiai kelas nasional

Apakah kau mau memilih kiai kelas desa

Saratnya kau harus mempunya kuota yang cukup. Kau harus mempunyai kuota yang cukup. 

Jadi apa makna pengajian akbar hari ini? Layaknya sebuah pesta tentang eksistensi muslim. Eksistensi yang seperti apa: menjalani rutinitas, pertemuan, dan melakukan interaksi dengan manusia.

Sekali pun zaman-informasi merebak. Manusia masih mendatangi majelis-majelis ilmu. Tujuannya, tentu beragam-ragam: 

Ada yang sekedar karena telah terikat untuk menjalankan dan harus datang.

Ada yang ingin menampakan kemuslimananya.

Ada yang ingin mendapatkan pengetahuan secara langsung

Ada yang merasa tidak-enak hati kalau tidak datang.

Ada yang merasa karena begitulah aturan sosial, harus datang

Ada yang merasa jenuh dengan kehidupan sehari-harinya, maka dia datang

Ada yang bertaubat, maka dia datang, berharap bertemu dengan orang-orang muslim yang sejak dulu jarang melakukan maksiat, dengan berharap mendapatkan aura untuk taubat. Dengan mengatakan, mementingkan dunia terlalu menjenuhkan. Mementingkan dunia tidak aka nada habisnya. 

Akhir kata, jelas sekali, bahwa pengajian akbar ada, dengan berbagai alasan: dan orang pun datang dengan berbagai alasan. Tidak serta merta hendak mendapatkan pengetahuan, melaikan sesuatu yang lain yang mereka incar, walau pada dasarnya, tetap saja, yang mereka incar adalah kedamaian. 

Yang mereka incar adalah rasa puas didalam diri, melalui jalur agama, sambil batinnya berkata, ‘Semua ini milik-Nya, akan kembali pada-Nya, dan saya, untuk saat ini, lelah dengan semuanya, berharap dengan berkumpul dengan orang-orang muslim, mendapatkan motivasi untuk meneruskan perjalanan hidup.’ Sebab puas di dalam diri, tidak akan tercukupi, kalau dirinya tidak bereksis. Kalau dirinya tidak keluar dari goa kediriannya. Dan islam mengajarkan, pentingnya keseimbangan antara di dalam (iman) dan di luar (ahlak atau ilmu syariat: ilmu praktek keimanan).


Demikian…

Belum ada Komentar untuk "APA MAKNA ‘PENGAJIAN AKBAR’ DI ZAMAN INFORMASI?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel