NASIHAT: Tentang Pengetahuan Diri
Kamis, 22 Desember 2016
Tambah Komentar
Kau bercerita padaku, tentang ketemunya dirimu. Jawabku, selamat atas ketemunya pencarian dirimu, Taufik.
Bukankah pada akhirnya selama ini yang engkau cari adalah sesuatu yang sebenarnya mudah, taufik. Sangat mudah. Yakni mengindentifikasi dirimu. Mencari kebiasaan-kebiasaanmu. Mengetahui sejarah-sejarahmu. Mengamati pertemuan-pertemuanmu. Mengamati kesukaan-kesukaanmu. Mengamati dirimu lebih lama, lebih lama. Dan sekarang, ketemu.
Dan katamu, akhirnya ketemu juga diriku, aku terharu dengan ketemunya diriku. Rupanya aku memang berbeda dengan orang lain, karena aku mempunyai realitas yang berbeda dengan orang lain, karena aku menjalin hubungan yang berbeda dengan orang lain, dan aku mengumpulkan pengetahuan yang itu juga berbeda dengan orang lain. Saat aku mencari lewat pengukuran sainstifik, yakni dengan upaya pembacaan metode psikologi, ternyata diriku banyak yang serupa, aku sangat terbantu dengan itu, namun sungguh, kebenaran tentang diriku, akulah yang paling tahu, dan tentu allahlah yang maha mengetahui. Allahlah yang memberi jalan aku untuk keluar dari goa keakuanku.
Aku memang berbeda dengan yang lain.
Tak ada yang menyerupai diriku.
Tak ada yang sama persis denganku.
Tak ada yang plek denganku.
Aku adalah unik.
Setiap manusia itu unik.
Dan ternyata, banyak orang yang menyadari hal itu, banyak orang yang telah mengetahui hal itu. ternyata, untuk mengetahui pengetahuan diri ini, adalah info yang sangat jadul. Telah banyak orang-orang mencari tentang ini, dan jawabannya tetap saja serupa:
Aku memang berbeda dengan yang lain.
Tak ada yang menyerupai diriku.
Tak ada yang sama persis denganku.
Tak ada yang plek denganku.
Aku adalah unik.
Setiap manusia itu unik.
Aku tertawa. Ngakak. Terpingkal. Namun dari itu, aku semakin menikmati hidupku. Aku mengerti bagaimana peranku. Aku jadi memahami tentang arti-hidupku.
Jawabku, begitulah taufik. Saat kau mengerti dirimu. Sekali lagi, pahamilah dirimu. Giringlah dirimu kepada sesuatu yang baik. Kenanglah, bahwa sifatmu hampir serupa dengan manusia umumnya, yang mempunyai sifat-sifat buruk, mempunyai keinginan-keinginan buruk, sekarang, kendalikanlah keinginan-keinginanmu. Tetap luruskanlah mengikuti orang-orang yang diberi nikmat, yaitu, jagalah lewat hatimu. Dan jangan sombong, jangan pula melampaui batas, taufik.
Ingatlah manusia itu seringkali sombong, dan sombong itu seringkali menyusup ke dalam hati, dan orang tidak menyadari bahwa dirinya sombong. Lewat pengetahuan dirimu, tahanlah kesadaranmu, senantiasa terapkanlah kesadaranmu. Dan mintalah perlindungan kepada-Nya. Senantiasa dengungkan kalimat-kalimat yang mulia. Kalimat-kalimat yang baik. Hati-hati tergoda dengan kalimat yang buruk. Hati-hati tergoda dengan kemilaunya dunia. Hati-hati tergoda dengan sesuatu yang namanya kemanusiaan.
Dan jagalah dirimu untuk mengetahui dirimu, taufik. Jagalah: dia bisa saja lolos karena keserakahan dan ambisi. Karena keinginan dan syahwat kemanusiaan. Dan serahkanlah dirimu kepada yang maha segalanya. Serahkanlah dirimu seserah-serahnya: nyatakan bahwa kamu adalah mahluk-Nya.
Selamat mencoba…
Bukankah pada akhirnya selama ini yang engkau cari adalah sesuatu yang sebenarnya mudah, taufik. Sangat mudah. Yakni mengindentifikasi dirimu. Mencari kebiasaan-kebiasaanmu. Mengetahui sejarah-sejarahmu. Mengamati pertemuan-pertemuanmu. Mengamati kesukaan-kesukaanmu. Mengamati dirimu lebih lama, lebih lama. Dan sekarang, ketemu.
Dan katamu, akhirnya ketemu juga diriku, aku terharu dengan ketemunya diriku. Rupanya aku memang berbeda dengan orang lain, karena aku mempunyai realitas yang berbeda dengan orang lain, karena aku menjalin hubungan yang berbeda dengan orang lain, dan aku mengumpulkan pengetahuan yang itu juga berbeda dengan orang lain. Saat aku mencari lewat pengukuran sainstifik, yakni dengan upaya pembacaan metode psikologi, ternyata diriku banyak yang serupa, aku sangat terbantu dengan itu, namun sungguh, kebenaran tentang diriku, akulah yang paling tahu, dan tentu allahlah yang maha mengetahui. Allahlah yang memberi jalan aku untuk keluar dari goa keakuanku.
Aku memang berbeda dengan yang lain.
Tak ada yang menyerupai diriku.
Tak ada yang sama persis denganku.
Tak ada yang plek denganku.
Aku adalah unik.
Setiap manusia itu unik.
Dan ternyata, banyak orang yang menyadari hal itu, banyak orang yang telah mengetahui hal itu. ternyata, untuk mengetahui pengetahuan diri ini, adalah info yang sangat jadul. Telah banyak orang-orang mencari tentang ini, dan jawabannya tetap saja serupa:
Aku memang berbeda dengan yang lain.
Tak ada yang menyerupai diriku.
Tak ada yang sama persis denganku.
Tak ada yang plek denganku.
Aku adalah unik.
Setiap manusia itu unik.
Aku tertawa. Ngakak. Terpingkal. Namun dari itu, aku semakin menikmati hidupku. Aku mengerti bagaimana peranku. Aku jadi memahami tentang arti-hidupku.
Jawabku, begitulah taufik. Saat kau mengerti dirimu. Sekali lagi, pahamilah dirimu. Giringlah dirimu kepada sesuatu yang baik. Kenanglah, bahwa sifatmu hampir serupa dengan manusia umumnya, yang mempunyai sifat-sifat buruk, mempunyai keinginan-keinginan buruk, sekarang, kendalikanlah keinginan-keinginanmu. Tetap luruskanlah mengikuti orang-orang yang diberi nikmat, yaitu, jagalah lewat hatimu. Dan jangan sombong, jangan pula melampaui batas, taufik.
Ingatlah manusia itu seringkali sombong, dan sombong itu seringkali menyusup ke dalam hati, dan orang tidak menyadari bahwa dirinya sombong. Lewat pengetahuan dirimu, tahanlah kesadaranmu, senantiasa terapkanlah kesadaranmu. Dan mintalah perlindungan kepada-Nya. Senantiasa dengungkan kalimat-kalimat yang mulia. Kalimat-kalimat yang baik. Hati-hati tergoda dengan kalimat yang buruk. Hati-hati tergoda dengan kemilaunya dunia. Hati-hati tergoda dengan sesuatu yang namanya kemanusiaan.
Dan jagalah dirimu untuk mengetahui dirimu, taufik. Jagalah: dia bisa saja lolos karena keserakahan dan ambisi. Karena keinginan dan syahwat kemanusiaan. Dan serahkanlah dirimu kepada yang maha segalanya. Serahkanlah dirimu seserah-serahnya: nyatakan bahwa kamu adalah mahluk-Nya.
Selamat mencoba…
Belum ada Komentar untuk "NASIHAT: Tentang Pengetahuan Diri "
Posting Komentar