Cara Memahami Filsafat ilmu


1. Ketahuilah tentang apa yang digagaskan filsafat ilmu

Pembicaraan tentang filsafat ilmu adalah luas kajiannya. Namun, orientasinya tetap, tentang ilmu itu sendiri. Jangan terjebak pada diksi-diksi pada teks yang mengkaji filsafat ilmu, sebab diksi-diksi atau kalimat yang disampaikan, seringkali membuat bingung: alasannya, karena si penyampai berusaha untuk menyampaikan, maka mereka menyebutkan tokoh-tokoh. Penyertaan tokoh-tokoh itu digunakan untuk membuktikan bahwa mereka yang dikaji. Atau menjadi bobot tulisannya. Jangan terjebak dengan hal itu, fokuslah pada kajian filsafat ilmu, yakni pada tiga daerah ini: ontology, epistemology, dan Aksiologi.

Pegang erat ketiga istialah itu. simple artinya, ontology adalah membahas tentang asal-usul ada (kenapa semuanya ini ada) kedua, epistemology (Bagaimana kita mendapatkan pengetahuan?) dan ketiga, aksiology, membahas tentang guna atau nilai. (apa sih gunanya filsafat? Apa sih gunanya belajar?)

2. Fokuskan kepada apa yang ingin didapatkan dari filsafat ilmu



Focuslah kepada apa yang ingin dicapai, yakni filsafat ilmu: jangan terjebak pada definisi—terjebak pada definisi ini sering terjadi, kadangkala tatkala membaca, kita berusaha menerapkan dalam otak, langsung diterapkan. Misalnya, ontology adalah pengetahuan tentang yang ada, maka langsung dipikirkan: manusia itu adanya dari mana ya? Bagaimana sejarahnya manusia sehingga bisa ada?—jangan dulu, yang pasti, kenalilah dulu tentang makna bahwa ontology adalah membahas tentang ada.

Biarkan pada masa selanjutnya, akan diteruskan. Maksudnya, pada kajian-kajian lain, akan diteruskan untuk lebih memahami, artinya membiarkan diri kita dalam keadaan menerima dulu definisi ringkas itu. nanti bakal menemukan, macam-macam ontology. Nah, dengan macam-macam itu, nanti akan lebih mudah memahami ontology itu sendiri.

Penting diketahui, banyak orang yang mempertanyakan tentang keberadaan: dan jawaban-jawaban orang itu, mempermudah kita menjawab keberadaan. Banyak orang yang mempertanyakan tentang bagaimana mendapatkan pengetahuan itu, dan jawaban-jawaban orang itu, mempermudah kita memahami bagaimana mendapatkan pengetahuan.


3. Jangan terpancing Teks-teks Tokoh lebih lanjut.

Fokuskan, pada pengertian dasar: jangan sibuk-sibuk mencari lebih lanjut atau malah bahkan tenggelam pada suatu pemikiran. Maksud tenggelam, berarti nyemplung pada satu-pemikiran, sementara pemikiran yang lain belum di cemplungi. Tujuannya, sambangilah danau-danau milik yang lain, kenalilah dulu danau-danau itu, kapan-kapan, kalau berkenan, barulah masuk.

Terpancing masuk ke teks tokoh, mampu menjadikan buram pada pemikiran, tetaplah focus dengan kata kunci: ontology, epistemology, dan aksiology. Ulang-ulangilah istilah itu, supaya membekas di dalam diri. Jangan ribetkan dengan mempertanyakan: siapa yang mengatakan bahwa itu adalah epistemology? Siapa tokoh-tokoh yang focus pada ontology? Sejak kapan itu dikatakan aksiology? Itu nanti, kalau sudah memahami hal dasar tentang pengertiannya.

4. Tuliskan Ketiga Kata Kunci Itu

Setelah itu, tuliskan ketiga kata kunci itu. penting ditulis! Penting. Ikatlah pengetahuan dengan menulis. Tulislah. Setelah menuliskan, renungkanlah, sesaat. Jangan membuka buku. Jangan menconto. Cobalah direnungkan. Nanti akan timbul pertanyaan-pertanyaan yang dahsyat dalam dirimu. Tatkala kamu mendapatkan pertanyaan: di saat itulah, kamu harus rajin membaca. Hat-hati tatkala membaca. Sembarangan membaca pun, bisa menjebak kita. Kok bisa? Bisa saja. Bagaimana cara memahaminya: cobalah ulangi sekali lagi apa yang telah saya tawarkan.

Semoga bermanfaat…

Belum ada Komentar untuk "Cara Memahami Filsafat ilmu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel