9 Cara Merealitaskan Belajar Filsafat Barat





1. Lihatlah Tradisi Intelektual Manusia Barat


Sekarang, lihatlah bagaimana Jerman, Amerika, Jerman (Negara Eropa) tentang tradisi keilmuan. Sangat kental sekali. Nuansa literature sangat kuat sekali. Penting untuk melihat itu sebagai ukuran ilmu filsafat barat. Kajian yang kita kaji adalah kajian orang-orang barat, pengang itu. mengkaji pemikiran orang barat, bagaimana tradisi orang-orang barat berpikir. Indonesia waktu itu, sebelum kemerdekaan; tradisi kuat manusia Indonesia adalah belajar tentang agama. Maksud saya, ada perbedaan jelas antara tradisi agama dengan tradisi barat cara berpikirnya. Yang paling mencolok adalah, orientasi agama adalah akhlak, sementara orientasi barat adalah kemajuan dunia.



2. Jangan Terjebak Pada Alur Sejarah


Jangan terjebak pada alur sejarah filsafat. Membaca sejarah filsafat memang penting, namun kalau salah menempatkan dalam pikiran, bisa-bisa, pikiran terjebak dalam alur sejarah filsafat. Kenalilah, dalam sejarah filsafat ditawarkan beberapa hal yang menggiurakan: (1) tentang biografi filsuf (2) tentang pemikiran filsuf dan (3) tentang sejarahnya sendiri.



3. Jelaskan Alur Sejarah


Jelaskan alur sejarah dalam pikiranmu. Pastikan bahwa alur itu menyentuh kekinian. Menyentuh realitas kekinian. Apa contoh terang kekinian: berhubungan dengan teknologi, maraknya internet. Kajian filsafat seperti itu, yang sering dikaji dalam filsafat kekinian, sebutannya filsafat postmodern. Kajian alur sejarah adalah untuk memperkuat tentang kekianmu itu. Karena ada yang berkata: filsafat telah selesai, sekarang tinggal menikmati alur-alur (sejarah) filsafat.



4. Jangan Lupa basic dasar Manusia Indonesia


Manusia Indonesia berbassic terang tentang agama. Sarat religius. Manusia dituntut untuk beragama. Itu harus. Agama sangat realistis. posisinya, agama menompang dunia. Dunia sebagai tompangan keagamaan. Pendek kata, pemikiran filsafat barat tidak bisa diterapkan sepenuhnya di Indonesia, namun bisa diambil teorinya: missal teori fenomenology filsuf Edmun Husserl, atau teori tentang Simulasi filsuf Jean Baudrillard, atau yang lainnya.



5. Simulasikan Teori Filsafat Menurut Sudut-pandang realitas Individu


Jika menemukan (Atau mengkaji/membaca) teks filsafat tentang Rasionalistas Rene Descartes, misalnya, teorinya kesangsian metodis: cobalah simulasikan dalam pikiran, maka akan ketemu pada metode ilmiah yang dilaksanakan dikampus. Kenalilah, perkembangan rasionalitas nantinya akan merujuk kepada teori ilmiah. Atau pendek kata, teori ilmiah sekarang itu, karena rasionalitas itu.



6. Bacalah dengan kata kunci berikut ini


Hipperrealitas, semiotic, Pengantar Postmodern, Muslim Postmodern, Virtual, Budaya Populer… pendek kata, rajinlah membaca tentang kajian kekinian. Sekali pun tidak paham, bacalah. Lama-lama nanti akan mengerti, setelah mengerti baru bisa memahami.



7. Jangan Lupakan Kajian Sosiologi


Sebab dengan melihat teks-teks sociology akan lebih mudah dipahami. Entah itu teori-teori sociology modern, atau sejarah sociology sampai modern, sampai postmodern. Sebab, kajian filsafat mengarah juga kepada sosialogy, hal itu lebih mudah dibanding belajar anthropology-posmododern, atau seni-postmodern: sebab, kajian filsafat postmodern, merebak ke seluruh lini pemikiran. Jangan terjebak pada teory filsafat dekontruksi dulu, tapi amatilah (Atau bacalah) apakah yang menjadi penyebab lahirnya dekontruksi.



8. Refleksikanlah Hasil Pembacaan dan Hubungkan dengan Realitas Sekarang


Menyusun refleksi atas kajian filsafat, bagi pengkaji filsafat itu penting, karena dengan itu akan mengerti nilai guna-nyata dari belajar filsafat. Terlebih lagi pada kenyataan. Jangan sibukkan dengan pertanyaan: apakah Tuhan ada? Bagaimana membuktikan Tuhan ada? Yakinlah dengan Tuhan yang kamu anut. Filsafat itu, bagi manusia Indonesia, kental religius, yang diambil, orientasinya adalah cara berpikirnya, metode berpikirnya: kalimat ini, yang diambil adalah cara berpikirnya, metode berpikirnya. Ini penting diterapkan dalam cangkang pemikiran. Penting.



9. Rajin Membaca



Cara merealisasikan filsafat, terakhir, adalah sibuknya membaca. Karena itu juga bentuk real, bentuk nyata, dari belajar filsafat. Para filsuf dominasi banyak membaca, tradisi barat, banyak sekali membaca, tidak hanya barat, orang pandai pasti sibuk membaca. Agaknya ini yang berat. Jangan diberatkan. Jangan malas membaca.



Selamat mencoba…

Belum ada Komentar untuk "9 Cara Merealitaskan Belajar Filsafat Barat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel