Islam Berada Di Arah Timur (Jazirah Arab)


Yang saya bicarakan disini adalah tentang ukuran keilmuan, bukan tentang keadaan keislaman, yang mengarah pada radikalisme atau gambaran dunia islam di jazirah arab, melainkan ‘status keilmuan islam’.

Islam-sistematika islam

Sistematika islam sangat kokoh, kajiannya sangat luas, dan kaum muslim penting mengkaji itu, terlebih lagi di zaman postmodern, maka kaum muslim penting mengetahui bahwa acuan keislaman tetap saja pada daerah-jazirah arab, walau pada dasarnya keislaman Indonesia tetap saja keislaman indonesia

Kedua, timur tengah


Ukurannya adalah ukuran timur tengah, betigulah meroket tentang intelektual keislaman, maka jalurnya adalah jalur ketimuran, statusnya adalah status ketimuran, sebab di sana adalah Negara asalnya keislamannya: jika fakta membuktikan bahwa islam adalah penduduk terbanyak tentang muslim, tentu itu berbeda cerita. Banyak muslim, banyak lembaga pendidikan, namun sampai kelas internasional, maka ukurannya adalah jazirah arab. Perkutatan pada jazirah arab.

Orang-orangnya bisa saja orang Indonesia.

Tempatnya bisa jadi tempat Indonesia

Namun pacuannya tetap saja, jazirah arab.

Oleh karenanya lesatkanlah pengetahuan keislaman, giringlah dirimu sampai international, dengan begitu maka tunjangan materimu akan termudahkan. Bagaimana caranya? Tanyalah kepada gurumu. Gurumu mengetahu cara sampai di sana.

Ketiga, kiblat mekah

Sebab kiblat kita adalah kiblat mekah. Mekah menjadi ajang pertemuan seluruh muslim, yang mensamaratakankan status keislaman, ketakwaan, keimanan: tidak ada yang tahu kecuali Allah yang maha tahu. ya! Tatkala di mekah, siapa yang mengetahui bahwasanya dia orang yang paling bertakwa? Siapakah yang mengerti hal tersebut? Mekah menjadi laksana ‘mesin’ penyedot untuk beribadah-beribadah dan beribadah, sebab mekah dijadikan sentral buat orang-orang yang pasrah.

Sehebat apa-pun orang itu, tatkala muslim, maka arahnya pasti ke mekah. Tidak ada arah lain selain arah itu. arah itu adalah mentok. Orang-orang shalat menghadap kepada kakbah. Kakbah adalah pokoknya orang muslim.

Selain itu, penting juga diketahui tentang eksistensi islam:

Ada, qiraah: yakni tentang pembacaan al-quran, yang dilagukan, yang diindahkan, yang diresapi dan itu menjadi ajang international.

Kaligrafi: peran kaligrafi masih berfungsi pada acara keislaman, atau berada pada pajangan pengajian-pengajian, juga pada masjid-masjid; gunanya, tatkala melihat maka teringat. Tatkala melihat, maka mengingat.

Mushaf al-quran: eksistensi al-quran, sebagai kitab petunjuk, sekali pun zaman postmodern, tetap saja berlaku secara ‘al-quran’ realitas.

Ceramah: adalah penyampain global yang orientasinya adalah tentang esensi keislaman (ceramah praktis) yakni rasa syukur, menerima, dan sabar.

Guru ngaji: guru ngaji bakal selalu ada, bertingkat-tingkat: mengajari alip-bak-tak. Atau mengajari fikih, atau yang lainnya.

Masjid: adalah tempat beribadah, yang dimana orang-orang disana, berorientasi ibadah. salah kalau masjid untuk jualan. Salah kalau masjid digunakan untuk hal lain kecuali ibadah.

Inti dari apa yang saya sampaikan adalah tentang bahwasanya orientasi keilmuan islam ukurannya jazirah arab: oleh karenanya, para pendidik islam, penting menamatkan ‘pendidikan’ yang sesuai dengan basic jazirah arab: tujuannya, lebih mematangkan tentang keislamannya. Setelah matang, barulah kembali ke Indonesia. dan apakah setelah sampai di jazirah arab lantas menerapkan keindonesiaan sesuai dengan jazirah arab? Kenanglah, orang-orang Indonesia berbeda dengan orang-orang jazirah arab. Kenanglah film-film walisongo: kenanglah film walisongo tentang Sunan Kali Jaga yang diberi pakaian keislaman, artinya untuk menjadi orang-yang-super muslim, barulah diberi pakaian keislaman, dan para wali tidak dengan segera menganjurkan umatnya, untuk menyegerakan menggunakan pakaian-islam, pakaian yang dikenakan para wali. Apa yang dipakai para wali? Jubah, sebuah pakaian tradisi arab, karena para wali pun masih keturuanan dari Kanjeng Nabi. Wali itu pun Habib.

Dan begitulah islam Indonesia. Yang cocok dengan tradisi islam Indonesia, mengikuti jalur timur, tapi tetap tidak menggunakan sepenuhnya jalur timur. Sering kita dengarkan, islam datang di Indonesia dengan cara akulturasi: menggunakan eksistensi budaya sebelumnya, menggantikan isinya. Wadahnya tetap hindu-budha tapi isinya adalah islami. Oleh karenanya di Indonesia sarat dengan tasawuf.

Sekarang, setelah kita menjadi muslim sepenuhnya: mari melesatkan pengetahuan, dengan merajinkan diri mengkiblatkan pada timur, sebab islam berada di jalur timur (jazirah arab): guna menyempurnakan keintelektualan kita, kalau mau.

2017

Belum ada Komentar untuk "Islam Berada Di Arah Timur (Jazirah Arab)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel