Seberapa Ingin atau Rindu Engkau Ingin Bersama Gurumu?







Seberapa besar inginmu untuk datang, mendapatkan ‘transfer pengetahuan’ yang tidak-masuk dalam hitungan akal, yang tidak engkau dapatkan dari siapa pun kecuali darinya, Taufik? Atau, seberapa deras ‘kenangan’ yang hadir dalam dirimu untuk duduk bersamanya?

Aku tahu engkau datang kepadanya bukan tentang ‘pengetahuan’ ilmunya

Aku tahu engkau datang kepadanya karena ada sesuatu yang lain yang engkau dapatkan dari sana.

Ialah transfer-pengetahuan melalui lidahnya. Transfer pengetahuan yang menjadikan dirimu semakin mengunggulkannya dan sering engkau lontarkan: ilmu apa yang gunakan tatkala membaca kitab?

Yang mungkin, beberapa hari ini, tidak engkau dapati.

Hari-hari yang engkau dapati adalah tentang lejitnya rasiomu.

Tentang kencangnya-aktif rasiomu.

Itulah sebabnya engkau tidak mendapatkan apa yang dulu engkau dapatkan, Taufik?

Itulah alasan mengapa hari-hari ini kau datang laksana sesuatu yang kosong dan sayangnya engkau harus datang, dan terdesak harus datang, dengan berbagai macam-macam alasan:

Karena dia telah mengikat hatimu

Dia telah menaruh hati padamu

Dia telah layak engkau hormati

Dia telah menjalin bersama dirimu

Wal-hasil, tatkala engkau tidak datang, engkau merasa terbebani, dan hari-hari engkau tidak datang, bahkan telah sepekan engkau tidak datang, dan engkau berada di dekatnya: kataku, seberapa besar inginmu untuk mendatanginya?

Atau, apakah engkau payah untuk menjawab kalimat itu. Atau jangan-jangan tidak mempunyai jawaban dengan pertanyaanku tersebut?

Alasannya:

Karena kau mengaji karena ‘kebutuhan’ eksistensi harus mengaji

Kau mengaji karena ‘harus—tanpa alasan—engkau mengaji

Kau mengaji karena ingin duduk bersamanya

Kau mengaji karena kau ingin mendengar ia berkata-kata

Kau mengaji karena kau ingin dekat dengannya

Sebab ‘kitab’ yang engkau kaji adalah kitab-kitab bab dasar, atau tentang kajian yang itu sekedar mengingatkan.

Jika sekarang engkau ‘meliburkan’ pengajianmu—mudah-mudahan dengan peliburanmu, mengokohkan rasamu kepadanya. Menjadikanmu semakin lebat kepadanya. Menjadikanmu semakin ‘mempercayainya’.

Namun, taufik, jangan liburkan tentang pengajianmu, jangan lepaskan dirimu dari tali pengajian, bacalah berulang-ulang kitab yang telah beliau bacakan. Maka disitu, engkau akan menjalin ‘rindu’ kepada gurumu.

Apakah disini saya menawarkan kau untuk merindukannya? Tidak!

Saya tidak menawarkanmu untuk merindukannya, yang pasti, efek dari membaca apa yang pernah beliau bacakan kepadamu adalah rindumu kepadanya. Sebab:

Engkau menjalin waktu dengannya.

Engkau berwaktu dengannya.

Hingga kemudian, rindumu itu akan menjelma ‘cinta yang murni’ yakni melihat keagunggunannya lebih dari realitas, melihat kelesatan pengetahuan daripada realitas, yang kelak, tetap akan mengantarkanmu duduk kembali bersamanya. Bersabarlah dengan apa yang terjadi kepadamu.

Nikmatilah ‘gejolak’ rasa karena kau ‘menanggalkannya’.

Nikmatilah ‘waktu’ kebebasanmu karena menjauh darinya.

Ingatlah—tentang rasa yang terjalin padamu, tentang percayamu kepada gurumu—itu tidak akan luntur sekali pun engkau tidak duduk bersamanya. Sekali pun engkau tidak bersamanya. Malah sebaliknya, bersamaan dengan itu:

Engkau dibuai untuk lebih ingin mengerti tentangnya.

Engkau dibuai untuk mengawasinya.

Engkau dibuai untuk mengerti jejak-jejaknya.

Oleh karena itu, jangan salahkan dirimu karena ‘menjauh’ darinya: jangan disalahkan dirimu, karena memang waktu harus begitu: untuk sementara engkau ‘berpisah’, untuk sementara engkau ‘berjauhan’ darinya. Sekalipun jarakmu dekat dengannya, namu karena itu, maka akan menjadikanmu untuk lebih-dekat dengannya.

Lebih dekat dengan cara yang lain.

Lebih akrab dengan cara yang lain.

Bersamaan dengan itu, waktu jugalah yang menggiringmu untuk melepaskan tali-ikatan, menuju ikatan yang lain. Jika waktu menghendaki engkau duduk bersamanya? Bagaimana engkau bisa menghelaknya?

Bersabarlah…

Belum ada Komentar untuk "Seberapa Ingin atau Rindu Engkau Ingin Bersama Gurumu? "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel