Memahami Perjalanan Filsafat Dari Postmodern


Filsafat Postmodern

Kajian filsafat postmodern adalah tentang bagaimana zaman sekarang meledak-ledak, maksudnya meledak-ledak adalah karena zaman ini, banyak interaski dengan technology, menjadi pencaran-pencaran pengetahuan: laksana apa-pun telah berdiri sendiri. Dan akhirnya, semua menjadi kacau. Arti dari kacau adalah, bahwasanya obejektif tidak pasti dikatakan obejektif. Subjektif pun tidak bisa dibenarkan dengan ukuran objektif.

Timpang-tindih pengetahuan. Timpang-tindih tujuan. Timpang-tindih maksud. Itulah zaman filsafat postmodern. Apa-pun telah menjadi global. Sebab keglobalan karena adanya informasi. Asal-usul informasi karena melesatnya zaman informasi.

Kehidupan laksana tak ada rahasia. Semuanya mulai terjadi blak-blakan. Buka-bukaan. Dengan mudah manusia mengonsumsi hal-hal yang diinginkan. Dengan mudah manusia melihat hal-hal yang diinginkan.

Manusia menjadi subjek sekaligus objek. Manusia menjadi objek sekali subjek. Inilah zaman filsafat postmodern. Inilah yang menjadi kajian filsafat postmodern.

Pengetahuan menjadi sesuatu yang teramat biasa, kalau yang menggapnya biasa. Pengetahuan tidak bisa diklaim sesautu yang mendewakan rasio. Walau ada juga orang-orang yang mendewakan rasio. Namun karena masa informasi, apa-apa menjadi serba instan. Serba praktis.

Kerpraktisan itu mewabah ke seluruh lini kehidupan. Hidup menjadi serba praktis. Lini kehidupan tentu beragam jalurnya: agama dijadikan agama praktis. Pengetahuan agama dijadikan pengetahuan praktis. Proses ilmu pengetahuan dijadikan proses pengetahuan praktis. Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Inilah uniknya, filsafat postmodern: menurut saya, tidak menjawab secara pasti tentang bagaimana jalan keluarnya. Karena filsafat postmodern laskana laporan pengetahuan dari zaman yang telah berlalu. Orientasinya, kajian filsafat postmodern adalah kritik terhadap modern dan menerima bagaimana kemodrenan terjalin pada kemanusiaan.

Sebab itu terjadi karena adanya filsafat modern:

Filsafat Modern

Filsafat modern, dasar oritensinya adalah akal atau penggunaan rasio. Efek yang terjadi adalah manusia-manusia gencar terhadap sesuatu yang berkaitan dengan akal. Apa itu? Yakni data-data ilmiah. Data-data pengetahuan. Apa-pun harus dibuktikan dengan rasio. Hingga akhirnya, larilah kepada sains: maka orang-orang terus menerus berusaha mengembangkan sains. Mengembangkan apa-apa yang telah ada. Tujuannya tentu memudahkan manusia menjalani kehidupan manusia. Misalnya, dengan adanya traktor, maka para petani dengan mudah membajak sawah. Tidak repot-repot. Dengan adanya mobil, maka manusia tidak harus menggunakan binatang sebagai alat utamanya.

Begitulah tanda-tanda dari penggunaan rasio. Ilmiahlah yang dikedepankan. Pengetahuan menjadi sesuatu yang dinikmati. Dan manusia senang dengan hal itu.

Manusia yang gencar menggunakan akalnya, adalah para ilmuawan. Yang tidak menjadi layaknya ilmuan adalah mengonsumsi yang ilmuwan buat. Ilmuwan itu meneliti hal-hal dengan rasionya, dengan cara pengalaman yang dikaji secara ilmiah. Ringkas kata, filsafat modern adalah tentang pendayaan rasio.

Filsafat Kuno

Penyebutan filsafat kuno, bagi saya, adalah cara mudah untuk mengidentifikasi filsafat sekarang: seringkas kata, kajian filsafat kuno adalah tentang belum melesatnya filsafat modern. Masih proses untuk menggunakan akal. Untuk kebangkitan akal. Manusia masih sibuk dengan kerajaannya masing-masing.

Manusia masih sibuk dengan sesuatu atas nama agama, moral, atau etika. Sebabnya, belum melesatnya informasi, maka seakan keluasan dunia belum diketahui secara pasti.

Manusia masih hidup dalam daerahnya masing-masing. Jangkauan manusia belum begitu lesat (karena belum adanya pesawat). Jangkauan manusia masih disekitaran-sekitaran itu belaka. Sebab belum ada sesauatu yang menawarkan tentang hal-hal lain. Ringas kata, pemikiran manusia belum mendapatkan proses pengetahuan-ilmiah. Hingga kemudian, zamannya aristoteles, mulai mengadakan sekolahan, dan itulah perlahan-lahan pengetahuan ilmiah bermunculan.

Belum ada Komentar untuk " Memahami Perjalanan Filsafat Dari Postmodern "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel