Sejarah Filsafat Barat
Selasa, 03 Januari 2017
Tambah Komentar
TENTANG PERJALANAN SEJARAH FILSAFAT-BARAT
Filsafat Yunani kuno
Yakni kejadian sebelum masehi. Saya berpangkal dari pemikiran Socrates. Socrates adalah orang-orang yang berusaha mengkritik apa-apa yang ditawarkan kaum-sofis. Kaum sofis adalah orang-orang yang memegang kekuasaan dari arah, pengetahuan, atau tentang hal-hal umum atas nama kebenaran. Dari itu tugas Socrates mengissukan atau mempertanyakan tentang keumuman tersebut, tentang kebenaran tersebut: Socrates bertanya-tanya di mana pun, kepada siapa-pun, yang setidaknya mempunyai akal untuk bisa menjawab pertanyaannya: tujuan bertanya adalah untuk lebih menyadarkan seseorang dari apa-apa yang telah menjadi keumuman kaum sofis. Karena bertanya itu, Socrates menjadikan orang-orang berpikir kacau, dan bahkan bisa menjadi protes karena kebenaran yang telah dibakukan, akhirnya Socrates dihukum karena menjadi penyebab kekacauan-pikiran tersebut, dia dihukum mati.
Dari dialog itu, ada satu murid yang paling populer, dialah plato. Plato mempublikasikan apa-apa ‘sedikit banyaknya’ tentang pemikiran socates. Dia menulis dengan metode dialog. Perjalanan waktu, plato membuat sekolahan dari sekolah itu ada satu murid yang paling menterneng. Dialah aristoteles.
Dalam sejarah filsafat, ketiga tokoh itu sangat rekat dan erat. Socrates, plato dan aristotels.
Meneruskan gurunya, aristoteles membuka sekolah tentang filsafat. Tentunya juga, sekolahan Plato masih berdiri. Inilah kemunculan tentang ilmiah. Kemuculan tentang bukti objektif. Karena keberadaan sekolah.
Dalam perjalanannya, kajian filsafat barat dapat dikatakan mononton (seperti itu-itu, saja). hingga kemudian, muncullah Nabi Isa. Inilah yang menjadikan perbedaan jelas dari filsafat-barat. Yang kemudian masuk pada abad pertengahan:
Filsafat Abad Pertengahan
Keberadaan Nabi Isa beserta ajarannya, mempengaruhi pola pemikiran filsafat-barat, yang tadinya adalah monoton ilmiah, sekarang harus berpangkal pada wahyu. Awalnya, ajaran nabi isa di tolak, namun berjalannya waktu diterima.
Hingga kemudian, memboming dan agama menjadi pusat peradaban. Agama menjadi sentral. Agama menjadi titik focus untuk kajian. Pada gilirannya, sains selalu merujuk kepada wahyu. Sains tidak boleh menentang wahyu. Sains tidak boleh lebih unggul daripada wahyu.
Dari masa ini, terjadilah titik-monoton pengetahuan.
Dan perlahan-lahan, mencuatlah bibit-bibit dari yunani-kuno, yakni kekuatan rasio. Bibit-bibit itu dinamakan zaman, renaninsanse (keabangkitan sains)
Filsafat Renainansanse
Pada masa ini, yang kemudian akan menjadikan masa-masa filsafat modern, yakni semakin gencarnya terhadap rasio. Bagaimana agama? Agama tetap, namun rasio tetap juga bermain. Di masa ini, masih ada interaksi ketat antara rasio dan wahyu. Masih menjadi dialog tentang kebenarannya. Pendek kata, rasio belum benar-benar menang. Kemenangan rasio, nanti, pada masa filsafat modern.
Filsafat Modern
Pada masa inilah, rasio unggul daripada wahyu. Akallah yang lebih, diutamakan, maksudnya adalah tentang sains, tentang metode ilmiahj, tentang pembukitian objektif. Karena keilmiahan ini, maka muncullah pengetahuan-pengetahuan ilamiah: maka semakin melesatlah alat-alat technology. Semakin melesat, lebih melesat. Sebab, sifat dari technology adalah berusaha menyempurnakan, menyempurnakan dan menyempurnakan. Artinya terus menerus menyempurnakan-teknology yang telah dibuat.
Sebab ketat dengan pengetahuan-ilmiah, maka secara otomatis, agama agak ditepikan. Dalam artian, agama tetap ada, namun orientasi utama adalah keilmiahannya tersebut.
Yang kemudian, manusia-manusia berpikir-kencang terhadap efek-efek yang terjadi sebab filsafat-modern. Zaman itu disebut filsafat postmodern
Filsfat Postmodern
Zaman ketika kemajuan modern, marak di dunia. Teknology-teknology semakin berkembang, semakin melesat, dan dampak apa yang terjadi dengan hal-hal itu: pergeseran pola pikir manusia mulai berbeda: di zaman inilah orang-orang postmodern mengkritik tentang modern—tidak hanya kritik, namun menikmati juga apa-apa yang terjadi karena melesatnya zaman modern. Dan manusia tidak bisa menghindari akibat melesatnya zaman modern. Inilah zaman sekarang, zaman terjadi karena sebab sebelumnya, yakni melejitnya rasio.
Demikian.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Filsafat Barat "
Posting Komentar