Nasihat: Tentang Efek Pengetahuan di Zaman Informasi
Sabtu, 07 Januari 2017
Tambah Komentar
Sekarang yang terpenting adalah kau mampu menempatkan dirimu pada informasi. Jangan tiba-tiba menerima informasi dengan mudah terpancing diri untuk turut terhadap informasi tersebut, apa-pun bentuk informasinya, kecuali hal-hal realitasmu:
Hal-hal yang berhubungan dengan realitasmu.
Hal-hal yang berhubungan dengan kegiatanmu.
Yang paling utama, adalah jalinan kegiatanmu, itulah yang paling utama. Selain itu, anggaplah sebagai hiburan. Jangan tertarik dengan informasi keislaman yang disiarkan pada media-media, tertariklah untuk lebih menusuluri bagaimana keislamananmu. Bagaimana pengetahuanmu. Ingat, kau tertuntut untuk:
Hafal data-data pengetahuan.
Lanyah teori-teori pengetahuan.
Kau harus ahli pada satu bidang.
Kau harus mahir pada satu bidang.
Caranya, engkau terus menerus melatih tentang kebidanganmu, focus pada apa-apa tentang kebidanganmu. Jangan tergiur dengan gebyaran tawaran keduniaan. jangan tertarik menerima pengetahuan praktis:
Ilmu itu bertahap.
Ilmu itu perlahan-lahan.
Ilmu itu tidak praktis.
Kenalilah, sekarang, engkau mampu melihat tebaran informasi. Membaca dari sana ke sini. Melihat dari sana ke sini. Kenalilah, arti kata ‘sana-sini’ adalah orang yang tidak focus pada satu arah: apakah dia di sana? Apakah dia disini? Fokuslah pada apa yang ingin kau kejar.
Lebih fokuslah terhadap apa yang kau kejar.
Jadikan ia sebagai landasan bidikan.
Jadikan ia tujuan kau melangkah.
Ketergiuran ‘sana-sini’ di zaman informasi memang kepastian, namun lagi-lagi, apa-pun itu bergantung kepada individu, mampukan individu itu menempatkan pada tempatnya. Kamu tidak bisa menyalahkan pihak penyedia, mereka itu menyediakan, sebelum mereka menyediakan maka mereka melihat ‘watak’ dari manusia. Tatkala telah diadakan peneliatan, maka mereka menyediakan hal tersebut, wal-hasil, hal tersebut ramai. Begitulah orang-orang bisnis berjalan. Mereka mempunyai aturan mainnya. Mereka mempunyai target sasaran.
Jangan salahkan lha tawaran mereka sungguh menggoda!
Jawabku, kenapa kamu ikutan tergoda.
Kalau saya mengabaikan berarti saya ketinggalan.
Jawabku, jangan pikirkan ketinggalan, tugasmu mencari ilmu, focus kepada ilmu. Supaya engkau berada ditempat yang layak, yakni kelayakan bagi dirimu. Dan engkau hapal benar dengan seluk belum ilmu yang engkau fokuskan.
Kenalilah, zaman informasi memang saatnya, dan kita tidak bisa mencegah. Namun kita menyaring atau bahkan mengabaikan. Kau pikir, orang yang sesibuk diriku, sibuk mengamati berita demi berita, kecuali saya disodori berita?
Kelak, kalau kau pandai dan ahli, maka:
Engkau akan disodori berita
Engkau akan ditawari menjawab berita.
Engkau akan ditawari menjelma berita.
Bersabarlah untuk meraih itu. apakah saya melarangmu untuk berhenti dalam mendapatkan informasi?
Jawabnya, tidak. Carilah yang menurutmu itu layak kau cari. Setelah itu, carilah lagi apa yang menurutmu engkau cari. Gunakanlah teknologi sebaik mungkin. Aku tahu engkau paham maksudku.
Gunakanlah waktumu sebaik mungkin—aku tahu engkau juga paham maksudku.
Latihlah ilmumu sesegera mungkin—aku tahu engkau juga paham dengan kalimatku.
Oleh karenanya, sibukkanlah dirimu dengan meraih keilmuan, pastinya, kelak, harta itu akan mengikutimu. Jangan khawatirkan tentang keduniaan, kalau kau sibuk dengan keilmuanmu, pastilah engkau akan mudah dengan duniaku. Resapilah…
Hal-hal yang berhubungan dengan kegiatanmu.
Yang paling utama, adalah jalinan kegiatanmu, itulah yang paling utama. Selain itu, anggaplah sebagai hiburan. Jangan tertarik dengan informasi keislaman yang disiarkan pada media-media, tertariklah untuk lebih menusuluri bagaimana keislamananmu. Bagaimana pengetahuanmu. Ingat, kau tertuntut untuk:
Hafal data-data pengetahuan.
Lanyah teori-teori pengetahuan.
Kau harus ahli pada satu bidang.
Kau harus mahir pada satu bidang.
Caranya, engkau terus menerus melatih tentang kebidanganmu, focus pada apa-apa tentang kebidanganmu. Jangan tergiur dengan gebyaran tawaran keduniaan. jangan tertarik menerima pengetahuan praktis:
Ilmu itu bertahap.
Ilmu itu perlahan-lahan.
Ilmu itu tidak praktis.
Kenalilah, sekarang, engkau mampu melihat tebaran informasi. Membaca dari sana ke sini. Melihat dari sana ke sini. Kenalilah, arti kata ‘sana-sini’ adalah orang yang tidak focus pada satu arah: apakah dia di sana? Apakah dia disini? Fokuslah pada apa yang ingin kau kejar.
Lebih fokuslah terhadap apa yang kau kejar.
Jadikan ia sebagai landasan bidikan.
Jadikan ia tujuan kau melangkah.
Ketergiuran ‘sana-sini’ di zaman informasi memang kepastian, namun lagi-lagi, apa-pun itu bergantung kepada individu, mampukan individu itu menempatkan pada tempatnya. Kamu tidak bisa menyalahkan pihak penyedia, mereka itu menyediakan, sebelum mereka menyediakan maka mereka melihat ‘watak’ dari manusia. Tatkala telah diadakan peneliatan, maka mereka menyediakan hal tersebut, wal-hasil, hal tersebut ramai. Begitulah orang-orang bisnis berjalan. Mereka mempunyai aturan mainnya. Mereka mempunyai target sasaran.
Jangan salahkan lha tawaran mereka sungguh menggoda!
Jawabku, kenapa kamu ikutan tergoda.
Kalau saya mengabaikan berarti saya ketinggalan.
Jawabku, jangan pikirkan ketinggalan, tugasmu mencari ilmu, focus kepada ilmu. Supaya engkau berada ditempat yang layak, yakni kelayakan bagi dirimu. Dan engkau hapal benar dengan seluk belum ilmu yang engkau fokuskan.
Kenalilah, zaman informasi memang saatnya, dan kita tidak bisa mencegah. Namun kita menyaring atau bahkan mengabaikan. Kau pikir, orang yang sesibuk diriku, sibuk mengamati berita demi berita, kecuali saya disodori berita?
Kelak, kalau kau pandai dan ahli, maka:
Engkau akan disodori berita
Engkau akan ditawari menjawab berita.
Engkau akan ditawari menjelma berita.
Bersabarlah untuk meraih itu. apakah saya melarangmu untuk berhenti dalam mendapatkan informasi?
Jawabnya, tidak. Carilah yang menurutmu itu layak kau cari. Setelah itu, carilah lagi apa yang menurutmu engkau cari. Gunakanlah teknologi sebaik mungkin. Aku tahu engkau paham maksudku.
Gunakanlah waktumu sebaik mungkin—aku tahu engkau juga paham maksudku.
Latihlah ilmumu sesegera mungkin—aku tahu engkau juga paham dengan kalimatku.
Oleh karenanya, sibukkanlah dirimu dengan meraih keilmuan, pastinya, kelak, harta itu akan mengikutimu. Jangan khawatirkan tentang keduniaan, kalau kau sibuk dengan keilmuanmu, pastilah engkau akan mudah dengan duniaku. Resapilah…
Belum ada Komentar untuk " Nasihat: Tentang Efek Pengetahuan di Zaman Informasi "
Posting Komentar