Nasihat: Tentang Zaman Jaringan
Sabtu, 07 Januari 2017
Tambah Komentar
Taufik, janganlah engkau gusar terhadap ‘zaman jaringan’, zaman internet, zaman postmodern, hal itu memang telah terjadi, dan harus terjadi: janganlah engkau risau dengan hal tersebut. Tetaplah uruskan kepentinganmu sendiri, saya menekankan kau untuk memperhatikan ‘dirimu’ sendiri. Selalu seperti itu, karena engkau sering mencemaskan yang lain, tapi kau jarang mencemaskan dirimu. Padahal dirimu sangat mencemaskan, taufik. Dirimu sangat layak dikasihani. Sangat. Kalau tidak dirimu yang mengasihi lebih, siapakah yang dapat mengasihanimu?
Baiklah aku jelaskan tentang zaman jaringan.
Pertama, zaman jaringan menghendaki manusia berjumpa laksana relitas, tanpa ada batas usia, interaksi bebas, interaksi tidak-jelas identitas.
Kedua, zaman jaringan adalah ajang penampakan-penampakan kejiwaan manusia, atau bahasa lainnya, penampakan dari perkumpulan pemikiran-pemikiran manusia, yang diambil dari sumber yang bermacam-macam: ada yang mengopy-paste, ada yang memindahkan buku, ada yang mengeluarkan unek-unek pikiran.
Ketiga, manusia lebih sibuk dengan dunia jaringan, dibanding dunia-realitas. Kepentingan dunia-jaringan lebih utama dibanding dunia-realitas. Kepentingan dunia-jaringan adalah prioritas dibanding dunia-realitas. Sebab, pikirnya, dunia-jaringan adalah perkumpulan-perkumpulan sifat yang serupa ‘manusia’ dan pembicaraan pada satu arah yang sama.
Amatilah ketiga hal tersebut. Itulah kata kunci pada dunia-jaringan. Yang dari hal tersebut, mampu menciptakan kondisi lingkungan-realitas riil. Dari pembicaraan di dalam jaringan mampu membentuk percakapan dunia-nyata.
Efeknya: memang sarat akan hokum keduniaan. wajar, taufik.
Manusia hidup di dunia, pasti tentnag kehidupan dunia. Bersenang-senang adalah watak alami dari manusia. Berkumpul pada komunitas yang sama pikirannya adalah watak dari manusia. Dari itu, maka komunitas tersebut mengklaim ‘kebenaran’, dan klaim itu dipertahankan. Sebabnya karena itulah prinsip yang mereka pegang. Itulah prinsip yang menjadikan mereka senantiasa melangkah maju.
Laksana aliran fikih. Hal itu pastilah harus ada.
Sudah, jangan risaukan tentang hal tersebut. Jangan risaukan bagaimana ‘status keilmuan’ di zaman postmodern, di zaman jaringan. Senantiasalah terapkanlah kemudahannya, jadilah ahli yang terang, taufik. Kuasai bidang ilmu keahlianmu. Kuasailah.
Gunakanlah dunia jaringan sebagaimana yang lain, kalau mau.
Gunakanlah dunia jaringan dan jangan lupa tentang realitas, kalau mau.
Gunakanlah dunia-jaringan untuk melejitkan pengetahuan, itu harus.
Gunakanlah dunia-jaringan untuk mengokohkan pengetahuan, itu harus.
Jangan ambil buruknya, taufik. Ambillah baiknya, taufik. Kenalilah, sejak zaman dahulu kala, telah banyak keburukan. Telah melimpah tentang keburukan. Namun kebaikan selalu ada, taufik. Kebaikan selalu menyertai.
Manusia mempunyai sifat untuk mengarah pada kebaikan.
Manusia mempunyai sifat untuk menuruti system.
Manusia mempunyai sifat untuk membuat system.
Kegunaan system adalah mempermudah kehidupannya, taufik. Sudah, jangan risaukan tentang hal tersebut. Fokuskan dengan pengetahuanmu. Lejitkan pengetahuanmu. Hapalkan dasar-dasar pengetahuanmu. Hapalkan cabang-cabang pengetahuanmu. Kenalilah, siapa-pun yang ahli –dalam bidang apapun—ia tidak akan melupakan sejarah keahliannya. Mereka kelupas sejarahnya, mereka hapal sejerah pengetahuanmu. Oleh karenanya, seringkali orang-orang menulis tentang apa-apa yang telah ditulis, lalu ada pembaruan dari tulisan.
Pembaruan terjadi karena zamannya berbeda. Itulah yang menjadi ukurannya, taufik. Ukuran zaman dan realitas yang berbeda dari tiap-tiap individu, itulah uniknya dari manusia. Tulislah system pengetahuanmu hingga sampai kepadamu. Lalu uraikan satu persatu. Lalu jabarkan satu persatu. Hapalkan baik-baik. Lanyahkan baik-baik.
Dengan begitu, engkau akan lanyah dengan pengetahuanmu. Dengan begitu, engkau akan diklaim menjadi orang yang ahli. Dengan begitu, engkau akan dihormati sebagai ahli.
Namun janganlah engkau banggakan tentang ‘sebutan-sebutan’ tersebut, jangan. Untuk apa dibanggakan? Niatlah bahwa engkau berusaha ‘menjalani hidup dengan baik’ seperti yang lainnya yang dikatakan ‘ahli.’ Dengan cara belajar terus menerus. Dan kesempurnaan adalah milik-Nya, taufik.
Kita adalah sebagian dari banyaknya manusia.
Kita adalah sebagian dari pengetahuan yang ada.
Kita adalah salah-satu dari banyak manusia.
Ingat, dan laksanakanlah apa yang kumaksudkan, Taufik.
Moga bermanfaat...
Baiklah aku jelaskan tentang zaman jaringan.
Pertama, zaman jaringan menghendaki manusia berjumpa laksana relitas, tanpa ada batas usia, interaksi bebas, interaksi tidak-jelas identitas.
Kedua, zaman jaringan adalah ajang penampakan-penampakan kejiwaan manusia, atau bahasa lainnya, penampakan dari perkumpulan pemikiran-pemikiran manusia, yang diambil dari sumber yang bermacam-macam: ada yang mengopy-paste, ada yang memindahkan buku, ada yang mengeluarkan unek-unek pikiran.
Ketiga, manusia lebih sibuk dengan dunia jaringan, dibanding dunia-realitas. Kepentingan dunia-jaringan lebih utama dibanding dunia-realitas. Kepentingan dunia-jaringan adalah prioritas dibanding dunia-realitas. Sebab, pikirnya, dunia-jaringan adalah perkumpulan-perkumpulan sifat yang serupa ‘manusia’ dan pembicaraan pada satu arah yang sama.
Amatilah ketiga hal tersebut. Itulah kata kunci pada dunia-jaringan. Yang dari hal tersebut, mampu menciptakan kondisi lingkungan-realitas riil. Dari pembicaraan di dalam jaringan mampu membentuk percakapan dunia-nyata.
Efeknya: memang sarat akan hokum keduniaan. wajar, taufik.
Manusia hidup di dunia, pasti tentnag kehidupan dunia. Bersenang-senang adalah watak alami dari manusia. Berkumpul pada komunitas yang sama pikirannya adalah watak dari manusia. Dari itu, maka komunitas tersebut mengklaim ‘kebenaran’, dan klaim itu dipertahankan. Sebabnya karena itulah prinsip yang mereka pegang. Itulah prinsip yang menjadikan mereka senantiasa melangkah maju.
Laksana aliran fikih. Hal itu pastilah harus ada.
Sudah, jangan risaukan tentang hal tersebut. Jangan risaukan bagaimana ‘status keilmuan’ di zaman postmodern, di zaman jaringan. Senantiasalah terapkanlah kemudahannya, jadilah ahli yang terang, taufik. Kuasai bidang ilmu keahlianmu. Kuasailah.
Gunakanlah dunia jaringan sebagaimana yang lain, kalau mau.
Gunakanlah dunia jaringan dan jangan lupa tentang realitas, kalau mau.
Gunakanlah dunia-jaringan untuk melejitkan pengetahuan, itu harus.
Gunakanlah dunia-jaringan untuk mengokohkan pengetahuan, itu harus.
Jangan ambil buruknya, taufik. Ambillah baiknya, taufik. Kenalilah, sejak zaman dahulu kala, telah banyak keburukan. Telah melimpah tentang keburukan. Namun kebaikan selalu ada, taufik. Kebaikan selalu menyertai.
Manusia mempunyai sifat untuk mengarah pada kebaikan.
Manusia mempunyai sifat untuk menuruti system.
Manusia mempunyai sifat untuk membuat system.
Kegunaan system adalah mempermudah kehidupannya, taufik. Sudah, jangan risaukan tentang hal tersebut. Fokuskan dengan pengetahuanmu. Lejitkan pengetahuanmu. Hapalkan dasar-dasar pengetahuanmu. Hapalkan cabang-cabang pengetahuanmu. Kenalilah, siapa-pun yang ahli –dalam bidang apapun—ia tidak akan melupakan sejarah keahliannya. Mereka kelupas sejarahnya, mereka hapal sejerah pengetahuanmu. Oleh karenanya, seringkali orang-orang menulis tentang apa-apa yang telah ditulis, lalu ada pembaruan dari tulisan.
Pembaruan terjadi karena zamannya berbeda. Itulah yang menjadi ukurannya, taufik. Ukuran zaman dan realitas yang berbeda dari tiap-tiap individu, itulah uniknya dari manusia. Tulislah system pengetahuanmu hingga sampai kepadamu. Lalu uraikan satu persatu. Lalu jabarkan satu persatu. Hapalkan baik-baik. Lanyahkan baik-baik.
Dengan begitu, engkau akan lanyah dengan pengetahuanmu. Dengan begitu, engkau akan diklaim menjadi orang yang ahli. Dengan begitu, engkau akan dihormati sebagai ahli.
Namun janganlah engkau banggakan tentang ‘sebutan-sebutan’ tersebut, jangan. Untuk apa dibanggakan? Niatlah bahwa engkau berusaha ‘menjalani hidup dengan baik’ seperti yang lainnya yang dikatakan ‘ahli.’ Dengan cara belajar terus menerus. Dan kesempurnaan adalah milik-Nya, taufik.
Kita adalah sebagian dari banyaknya manusia.
Kita adalah sebagian dari pengetahuan yang ada.
Kita adalah salah-satu dari banyak manusia.
Ingat, dan laksanakanlah apa yang kumaksudkan, Taufik.
Moga bermanfaat...
Belum ada Komentar untuk "Nasihat: Tentang Zaman Jaringan "
Posting Komentar